Part 20

4.9K 573 35
                                    

Taeyong menatap Donghyuck dengan pandangan dalam, ia tengah berpikir dengan ucapan Donghyuck yang mengatakan bahwa Jungwoo bersedia berbagi. Meski kini ia tengah galau menerima tawaran itu atau tidak.

"Aku ingin ia hanya menjadi milikku, tapi jika menolak tawaran Jungwoo bukannya Donghyuck tidak akan pernah menjadi milikku" batin Taeyong gundah seraya menatap pada Donghyuck yang hanya menunduk dalam diam.

Sedangkan Donghyuck berpikir Taeyong pasti mengira ia tampak serakah ingin memiliki semuanya. Melihat Taeyong hanya diam Donghyuck perlahan melepaskan pegangannya pada Taeyong dan perlahan berjalan keluar dari kamar Taeyong.

Grep

Donghyuck terdiam saat lehernya dipeluk dari belakang. "Hajima" bisik Taeyong, yang membuat Donghyuck terdiam. "Aku tidak memaksa hyung kok" bisik Donghyuck pelan.

Taeyong menghela nafasnya dalam sebelum membalik tubuh Donghyuck untuk menatapnya, "aku setuju" ucap Taeyong yang membuat Donghyuck menatapnya dengan pandangan terkejut.

"Hyung serius?" Tanya Donghyuck meyakinkan dan Taeyong mengangguk, "aku setuju untuk berbagi" jawab Taeyong lagi, dan kali ini dengan nada suara yang lebih mantap.

"Hyung yakin tidak akan menyesal?" Tanya Donghyuck membuat Taeyong menatapnya lama dan dalam, sebelum secara perlahan ia memajukan wajahnya pada wajah Donghyuck. Donghyuck pun tidak menolak ia justru memejamkan matanya dan menunggu tindakan Taeyong.

Bibir Donghyuck sekali lagi dijamah oleh Taeyong, perlahan Taeyong menggiring Donghyuck mendekati ranjangnya.

Bruk

Keduanya terjatuh di ranjang, pagutan diantara mereka sempat terlepas sebelum sekali lagi bibir mereka bersentuhan karena Donghyuck menarik leher Taeyong.

Tok
Tok
Tok

Ketukan di pintu mengejutkan keduanya, dengan segera Taeyong beranjak dari tubuh Donghyuck dan merapikan penampilannya sedikit. Donghyuck juga melakukan hal yang sama.

Cklek

"Ada apa Renjun?" Tanya Taeyong.

"Papa meminta kita turun hyung, ada tamu yang harus kita sapa" jawab Renjun dan Taeyong pun mengangguk paham, namun belum sempat Renjun pergi Donghyuck tiba-tiba keluar hingga membuat Renjun menatapnya dengan bingung.

"Aku tadi hanya...." Ucapan Donghyuck terhenti kala tangan Renjun terangkat dan mengisyaratkan pada Donghyuck untuk berhenti.

"Aku tahu apa yang kalian berdua lakukan" jawab Renjun seraya menunjuk bibir Donghyuck. "Terlihat merah dan bengkak" jawab Renjun sebelum segera beranjak pergi.

Donghyuck mengusap bibirnya dan menatap Taeyong yang juga hanya bisa tersenyum canggung.

*****"*"*****

Donghyuck menatap datar para tamu papanya, ia tidak kenal dengan dua wanita yang tengah duduk dengan anggun. Namun satu pria yang juga sedang menatapnya ia kenal dengan baik siapa pria itu.

"Ayo" ajak Taeyong pada Donghyuck seraya menarik tangan Donghyuck dengan lembut.

Kedatangan Donghyuck dan Taeyong membuat senyum muncul di bibir Donghae dan Eunhyuk. "Imo, ini putra bungsuku Lee Donghyuck" ujar Donghae memperkenalkan.

Daehee tersenyum dan menghampiri Donghyuck, dengan lembut ia kecup kening Donghyuck dan memandangnya dengan senyuman. Semua orang tersenyum melihat sikap Daehee namun Donghyuck hanya memandang datar wanita dihadapannya.

Donghyuck sudah pernah mati sekali, jenis senyuman Daehee yang hanya ada di bibir tapi tidak dengan matanya yang memancarkan cahaya dingin. Bahkan sempat membuat Donghyuck sesaat merasa merinding.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang