11

4.1K 394 1
                                    

"Ah!" Ya, aku menabrak orang lain, lagi. Dan parahnya, sedikit minumanku tumpah ke kaos putih orang itu. Untungnya hanya sedikit.

"Dasar gadis bodoh!" Tunggu dulu. Aku sepertinya mengenal suara ini.

"Hey! Lihat kemana arahmu berjalan!" Sudah bisa dipastikan, ini pasti si bodoh Harry Styles.

"Apa?! Kau yang tiba-tiba muncul!" Balasku setelah melihat pria yang menabrakku. Dugaanku sangat tepat. Orang itu si bodoh Harry idiot Styles.

"Kau harus bertanggung jawab! Kaosku kotor!" Dia menunjuk kaos putihnya yang kotor, hanya sedikit.

"Itu hanya sedikit! Dan kau tadi mengikutiku kan?!" Sebenarnya aku sejak tadi melihat pria berambut keriting dengan beanie merah tua di belakangku saat menengok ke belakang beberapa kali tadi.

"Enak saja! Hey gadis tak tau diri, jangan sok tau ya, aku tidak mengikutimu!" tak tau diri?! Sebenarnya siapa sih yang tidak tau diri?! Orang ini benar-benar menyebalkan!

"Argh! Lalu kenapa kau tidak ikut pulang dengan Louis dan Liz?" Dia terdiam. Ha. Kurasa aku memang. Aku tersenyum miring dan memandangnya mengejek.

"A-aku ada urusan! Dasar sok tau!" Ya Tuhan, kenapa aku jatuh cinta pada manusia seperti dia sih?

"Terserah saja. Dasar penguntit." Ucapku lalu berjalan cepat ke panti asuhan tanpa mempedulikan teriakan Harry yang memanggil-manggil namaku. Benar kan dia bodoh?

Beberapa menit kemudian aku menghabiskan minumanku tepat saat aku sampai di depan panti asuhan. Aku segera masuk ke teras panti asuhan dan berlari kecil ke pintu depan dan mengetuknya. Tak lama, Anna membuka pintunya dan menyambutku dengan senyuman lebar.

"Mapple! Masuklah, aku senang kau datang lagi." Aku masuk dan mencari dua anak kecil yang sangat menyita perhatianku sejak kemarin.

"Rochelle, Raffael! Turunlah! Lihat siapa yang datang!" Ellie dan Ello segera turun dan berlari ke arahku.

"Mapple! Kami kira kau tak akan darang! Ayo main!" Aku tertawa kecil dan mengikuti mereka ke taman belakang.

"Ayo! Kami ingin memperkenalkan seseorang!" Aku mengikuti mereka yang berlari ke arah seorang lelaki.

"Mapple?" Dan, aku bertemu dengannya lagi. Jace Creighton.

"Jace, kita bertemu lagi. Sedang apa di sini?" Aku duduk di sebelah Jace di bawah pohon.

"Bermain dengan mereka. Dan, untuk informasi, panti asuhan ini milik keluargaku." Aku menatapnya kaget. Milik keluarganya?

"Ibuku, Annastacia, menikah lagi dengan ayah tiriku setelah bercerai dengan ayah kandungku." Ah, aku mengerti sekarang.

"Kalian saling kenal ya?" Tanya Ello pada kami.

"Ya, kami satu sekolah." Ucap Jace. Jika kalian bingung kenapa Jace bilang 'sekolah' dan bukan 'universitas', itu karena tidak mungkin kan mengatakan hal yang tidak dimengerti anak berumur 5 tahun?

"Jace, Paman Luke ada di sini." Anna muncul diikuti dengan seorang pria di belakangnya.

"Paman Luke?" Tunggu dulu. Anna bilang Pamannya datang, dan ini Paman Luke. Astaga, dunia ini memang benar-benar sempit!

"Mapple? Sedang apa di sini?" Aku dan Jace berdiri dan menghampiri Anna dan Paman Luke.

"Paman mengenal Mapple?" Jace menunjukku dengan ibu jarinya.

"Ya, dia juga keponakanku. Yang berarti dia sepupumu." Sepupu?! Jace sepupuku?! Aku melihat ke arah Jace yang sedang memandangku dengan ekspresi kaget pula.

"Yaampun! Pantas saja aku merasa familiar denganmu Mapple!" Seru Anna. Aku mempunyai firasat bahwa dia masih akan melanjutkan kalimatnya.

"Kau pasti putri tunggal adikku! Kau putri tunggal dari Autumnn dan Robert kan?" Aku mengangguk ragu padanya.

"Lebih baik kita bicara di tempat yang lebih tenang. Ayo. Rose, Raffael, kalian pergilah bermain dengan yang lain." Ellie dan Ello merasa kecewa namun tetap menurut.

"Ayo ikut aku." Anna membawa kami ke ruang tamu yang lebih tenang, dan kami semua duduk.

"Minumlah." Anna menuangkan teh dari dalam teko ke cangkir kami masing-masing.

"Jadi? Sebenarnya apa hubungan kita?" Tanyaku sambil mengangkat cangkir teh.

"Sebenarnya, aku kakak perempuan Ibumu. Kau pasti tidak mengenaliku, begitu juga aku. Terakhir kali aku mengunjungi keluargamu saat kau masih bayi." Ucap Anna sambil menaruh cangkirnya.

"Keluarga ibumu menetang pernikahan Autumnn dengan Robert, jadi, orang tuamu kembali ke Hungaria dari Italia dan menikah. Aku dan Annastacia menghadiri pernikahan mereka, lalu tidak pernah mendengar kabar lagi sampai kau lahir. Aku dan Anna terbang ke Hungaria untuk melihatmu." Paman Luke bercerita dan meminum tehnya, lalu melanjutkan ceritanya.

"Setelah kau lahir, Autumnn dan Robert hidup berpindah-pindah karena bisnis Robert. Aku sendiri pindah ke Inggris. Kami tidak pernah lagi mendengar kabar dari Autumnn dan Robert sampai suatu hari ayahku dan Robert jatuh sakit, lalu meninggal. Akhirnya Autumnn dan Robert memutuskan untuk menetap di London." Lanjut Paman Luke. Aku tidak pernah tau kisah cinta orang tuaku serumit ini.

"Lalu bagaimana saat kematian orang tuaku? Kalian datang?" Tanyaku pada Bibi Anna.

"Aku, Jace, dan mantan suamiku datang, hanya saja kau tidak di sana saat itu." Ah benar, aku terlalu terpukul atas kematian mereka, sehingga tidak mau keluar dari kamarku.

"Lalu, saat pernikahanku dengan ayah tiri Jace, aku mengundangmu, tapi sepertinya kau tidak datang." Ah! Undangan itu, aku kira itu hanya salah alamat.

"Maaf, aku kira undangan itu salah alamat." Bibi Anna mengangguk mengerti dan tersenyum.

"Tapi kalian tidak pernah menceritakan tentang Mapple padaku." Jace berkata dan aku menoleh padanya.

"Aku sudah pernah mencerirakan tentangnya padamu Jace, saat itu kau umur 9 tahun." Aku terkekeh. Sepertinya ingatan Jace cukup buruk.

"Benarkah? Kalau begitu aku pasti lupa." Ucap Jace sambil menaruh jarinya di dagu.

"Ingatanmu buruk." Aku terkekeh dan Jace mencubit pipiku.

"Aw! Jace! Itu sakit!" Aku mencubit tangannya dan kami kembali bermain bersama Ellie dan Ello.

Kupikir aku hanya punya Paman Luke dan keluarga kecilnya yang tinggal di kota lain. Ternyata aku masih memiliki keluarga yang sangat dekat denganku. Tapi aku benar-benar tidak mengangka Jace sepupuku. Apa kata Liz jika tau? Dan juga gadis-gadis di kampus, mereka pasti akan melabrakku habis-habisan karena setelah ini, aku dan Jace pasti akan sering bersama, karena paman Luke memintanya menjagaku.

*****

Hai! Part 11 nih! Gimana menurut kalian? Sorry ya kalo part ini ngebosenin, soalnya garis besarnya cuma nyeritain tentang hubungan Mapple sama Jace. But i'm trying!

Francisco Lachowski as Jace Creighton di multimedia

Thanks for reading! Xx

Stuck | H.S [INA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang