13 - siapa ketua geng Blackmoon ?

356 223 390
                                    

"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, pilihan itu ada di tanganmu sendiri kawan."

──Rakha.

──Rakha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Suara motor mengalun merdu di setiap detik ataupun menitnya. Memasuki area depan markas geng Starangel yang begitu besar.

Hampir setiap malam markas itu tidak pernah kosong melompong, sebab banyak anak-anak yang lebih memilih menumpang tidur di markas dibandingkan harus pulang kerumah.

Tidak akan rugi jika tidur di markas, karena memiliki lebih dari lima belas kamar yang tersedia. Dari lantai kedua dan ketiga. Ketika ingin mandi pun tidak harus mengantri.

Setiap kamar memiliki kamar mandi dan toilet yang khusus, persis seperti hotel. Ketua geng Starangel membeli rumah yang sudah dirancang dengan sempurna, dan tidak pernah pelit dengan para anggotanya.

Memiliki anggota sebanyak lima ratus lebih, tidak akan menghabiskan uang Joni sekaligus, bukan?

Beberapa segerombolan laki-laki memilih duduk secara berkelompok. Entah itu di teras, ruang tamu, ruang tengah, kamar untuk tidur, ruang makan, bahkan banyak dari mereka yang lebih nyaman duduk di atap rumah.

Disana atap rumah adalah tempat kesukaan anak inti geng Starangel. Terlebih lagi jika malam yang udara tidak terlalu dingin, dengan rembulan yang menyinari bumi, bersandar secercah kelap-kelip bintang-bintang kecil di atas sana. Sungguh indah sekali pemandangannya, seperti malam ini.

Keempat inti dan tiga anggota terlama di Starangel sedang duduk dengan berbagai posisi di atap rumah alias markas, yang dialasi oleh tikar. Di tengah ketujuh lelaki tampan itu ada beberapa cemilan ringan, minuman kaleng, dan juga air mineral kemasan.

Mata wakil ketua geng Starangel tidak lepas dari rembulan yang bersinar begitu terangnya malam ini. Begitu juga dengan Bagas yang duduk disamping laki-laki tinggi itu.

"Kalau suatu hari nanti, lo nemuin apa yang lo cari dari dulu, apa yang bakal lo lakuin?" tanya sang Penasehat geng Starangel tanpa menoleh kesamping, memecahkan keheningan sejak tadi.

Rayanka diam, lalu laki-laki itu membuang nafas panjang, "Gue bakal berterimakasih pada Tuhan, dan gue pastikan gak akan pernah lepasin dia lagi."

Ujung bibir Bagas tertarik keatas membentuk senyuman tipis, "Kalau begitu, gue doain deh biar lo cepet ketemu sama apa yang lo cari."

"Lagi galau?" suara bariton milik sang Panglima terdengar sembari melirik kearah dua laki-laki yang selonjoran menatap keatas.

Bagas mengganti posisinya menjadi bersila, menyerong kan tubuhnya ke arah suara.

Two loves in one soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang