27 - kebahagiaan sesaat

190 138 164
                                    

"Tidak semua orang bisa merasakan cinta dan kasih sayang dari orangtua."

──Liana putri.

──Liana putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Coba lo ceritain dari awal. Siapa si Andira," ujar Bagas yang ingin mengetahui hal tersebut.

"Gue setuju. Siapa tahu gue bisa bantu, sekaligus kasih tau babat bibit bobotnya juga," tambah Hanzo.

Sang wakil ketua geng Starangel terlihat menimba-nimba dengan permintaan yang lain. Selurus kemudian mengangguk, "Boleh."

Semua inti dan juga beberapa anggota terlama duduk di ruang tengah, sedangkan para anggota lainnya berdiri melingkar di sisi lantai dua menatap ke bawah.

Mereka menajamkan indra pendengaran, sekaligus berpikir dengan cepat kala Rayanka ingin menceritakan awal mula dari pertemuannya dengan sang calon istri.

"Dulu gue cuman pernah ketemu sama dia sekali, waktu ayah gue ada pekerjaan sama bokap nya. Gue sama dia main ayunan di taman belakang rumah. Katanya dia bakal tinggal di Bandung sama neneknya, karena kedua orangtuanya sibuk. Kami ga ngomong banyak," lelaki itu men-jeda guna mengambil nafas.

"Dia ngasih gelang merah pemberian dari neneknya, dan bilang akan mengambil gelang ini suatu hari nanti kalau ketemu. Intinya ada bercandanya di antara kami, tapi bokap dia sama ayah gue denger omongan itu. Sampai akhirnya gue di kasih tau bakal di jodohin sama dia," beber Rayanka mengingat semua kejadian di masa lampau.

Ini sudah hampir bertahun-tahun. Tetapi, entah kenapa dirinya masih siap dan menjaga diri sebagai laki-laki jantan, yang tidak ingin disentuh ataupun menyentuh gadis manapun selain istrinya nanti.

Kedua sudut bibirnya terangkat tipis, membentuk senyuman manis. Dan Bima tentu saja bisa melihat senyuman setipis tisu dari Rayanka.

Beberapa dari mereka manggut-manggut mengerti, seraya membayangkan bagaimana kedua orang itu bertemu dan berbincang-bincang ringan.

"Lo tau, siapa nama bokap Andira?" tanya Kenzo, kakak dari Hanzo.

"Tau," jawab Rayanka.

"Siapa?" tanya para inti mereka kompak.

"Alvaro Albert," balasnya.

Salah satu dari mereka tertegun mendengar nama ayah Andira. Berusaha semaksimal mungkin memanipulasi wajah keterkejutannya kepada semua orang.

"Katanya dia tinggal sama neneknya, tau siapa nama neneknya?" tanya Bagas yang ingin memuaskan rasa penasarannya.

"Kalau gak salah ingat, nama beliau Melati. Gue dapat kabar kalau sudah meninggal dari lama, terus Andira pindah ke sini, ke rumah orangtuanya."

Two loves in one soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang