30 - double or triple ?

209 119 218
                                    

"Jika melihatmu saja sudah membuatku bahagia, lantas bagaimana jika kembali bersama?"

-Zhafirah Adhiyaksa.

-Zhafirah Adhiyaksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Udara malam ini begitu sejuk. Tidak menjadi penghalang bagi kedua pasangan itu untuk menuju sebuah lestoran mewah, menggunakan motor sport masing-masing.

Gadis anggun itu memeluk pacarnya dengan erat, saat laju motor bertambah dari sebelumnya. Begitu juga dengan motor besar berwarna putih di sebelahnya.

Jangan lupakan mobil hitam yang berada dibelakang kedua motor itu. Di dalamnya terdapat dua laki-laki tampan sedang asik mengobrol tentang teman-temannya.

"Kita ngapain deh, diajak juga dinner sama mereka? Cih, cuman jadi nyamuk doang ikut!" suara Arven terdengar kesal. Lelaki itu terus mengoceh kepada Rakha yang sejak tadi mengemudikan mobilnya dengan santai.

Kepala Rakha sedikit pusing mendengar suara Arven yang tidak ada habis-habisnya selama perjalanan.

"Kita liat aja nanti. Siapa tau dapat sesuatu," ucap sang panglima sembari melirik Arven berwajah datar.

"Dapat pengalaman maksud lo?" seloroh Arven tak santai.

"Mungkin? Lagian gue ga pernah dekat sama cewe. Dan lo, gamon mulu kerjaannya!" Rakha menimpali perkataan sang teman sesuai fakta.

"Gue emang gamon, tapi bukan berarti gue gak tau cara deketin cewe!" sarkas Arven, menatap Rakha dengan tajam dari sudut matanya.

"Kalau begitu, kenapa lo mau ikut?" dahi laki-laki bongsor itu mengerut heran, sambil menoleh sesaat kepada Arven.

"Gue kepo sama apa yang terjadi. Oh, ya, gue juga pengen liat muka si ceweknya Renzo. Dari tadi gue ga liat gara-gara ngga lepas helm full face."

Rakha mengangguk. Tentu Arven lupa akan wajah Talasya, saat bertemu saja laki-laki itu mabuk berat. Dan ia sendiri juga hanya pernah melihat gadis itu sekali, saat konser yang diadakan dekat sekolahannya.

"Kalau lo, kenapa mau ikut juga? Mau dapat tutor deketin cewek, ya?" ledek Arven dengan kekehan nya.

"Sembarang aja lo kalau ngomong! Gue ikut pengen makan gratis lah, apalagi? Emangnya elo, yang kepo sama hubungan orang lain!" sembur Rakha.

"Anjir, kena mental gue," jawab Arven dramatis seraya memegangi dadanya.

Kemudian kedua laki-laki itu tertawa bersama. Sampai tak terasa mereka tiba di parkiran lestoran, dan Arven lebih dulu keluar dari mobil dengan menggerakkan badannya akibat lelah duduk.

Renzo membantu Talasya turun. Sama halnya dengan Angga yang membantu Acha. Melihat keromantisan teman-temannya, Arven mengeluarkan suara seperti ingin muntah yang dibuat-buat olehnya.

Two loves in one soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang