16 - hujan dadakan

281 180 193
                                    

"Setiap orang memiliki hari spesialnya masing-masing."

──Layla.

──Layla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mendengar bisikan dari gadis yang ia sukai, Bima terkekeh kecil. Teman-temannya sontak menoleh ke arah Bima dengan raut wajah kebingungan.

"Itu namanya spaghetti bolognese, Kir. Kayak mie instan gitu tapi lebih enak. Kalau ga bisa pakai sumpit, pakai garpu aja." jelas Bima ikut berbisik kepada Kirana.

Gadis itu mengangguk kecil, kemudian bertanya lagi, "Kalau pisau itu gunanya apa?"

"Itu untuk potong daging," jawabnya kembali sembari terkekeh kecil sebab gemas dengan pertanyaan seperti ini.

"Ada yang lucu?" tanya Rayanka yang tampak susah hampir selesai makan.

"Ga," jawab Bima cepat.

"Kirana kenapa gak makan?" suara Mahen terdengar.

"Mau disuapin Bima kayaknya," goda Nathan melirik ke temannya dan Kirana.

Ia melotot tak menyangka, lelaki di depan sana berkata seperti itu kepadanya. Sungguh membuat Kirana semakin malu saja.

"Mau, Kir? tawar Bima dengan senyuman tipis yang diberikannya.

Gadis berambut pendek menyengir kuda sambil menggelengkan kepalanya, "Gak, Bim. Gue bisa makan sendiri," tolaknya halus.

"Lama gue ambil juga makanan lo," timpal Mahen, lelaki itu sudah selesai memakan makanannya sejak tadi karena lapar yang menyerang.

"Ini mau makan," sahut Kirana seraya mengambil garpu dan juga sendok disamping piringnya.

"Lo dapat undangan dari Lia gak? Gue baru aja di chet tuh anak, katanya ntar malam dia ngadain ulang tahun." Rayanka membuka suara, menatap ke arah teman-temannya secara bergantian.

"Gue juga ada, tapi males deh gue kesana. Mending gue main game sama Bagas," kata Nathan di sela-sela makannya.

"Lo mah anti banget kayaknya sama mereka. Ntar jodoh lo salah satu dari mereka mampus loh," seloroh Bima.

Nathan mendengus, "amit-amit deh, ya. Mending gue sama gembel aja," tolaknya mentah-mentah.

"Gembel mana yang gak mau sama lo? Palingan lo nya yang gak mau, Nath!" sembur Mahen menatap tajam kearah temannya.

"Iya, sih. Btw kalian mau kesana?" tanya Nathan kepada yang lain.

"Gue gak diundang," ujar Bima.

Lelaki itu baru saja mencek ponselnya, dan tidak ada notip dari gadis nakal tersebut.

Two loves in one soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang