15

432 67 11
                                    

Hari terus berlalu dan sialnya keenam anggota The Wrath sama sekali enggan berbicara dengan Aaron sebelum pria itu kembali menarik perkataannya mengenai perang dengan The Shadow, juga mereka berenam enggan menginjakkan kaki di markas jika masih ada Hell's Angels disana, benar memang keempat anggota Hell's Angels itu enggan pulang dan hanya ingin bermalam di markas The Wrath.

Aaron stress tentu saja, tapi stressnya Aaron bukan karna hal lain tapi semua karna tindakan yang diambil Aaron sendiri.

"Amel." Panggil Aaron saat ia memasuki markas The Wrath setelah pulang sekolah dan ia kaget bukan main, bagaimana tidak, markas yang biasa bersih dan rapi karna ada Jordan, Jacob dan Sergio yang selalu mengomeli mereka jika membuat kotor kini markasnya seperti tempat sampah.

Aaron mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya apalagi saat melihat keempat gadis itu hanya duduk disofa sambil memakan cemilan, benar-benar tak ada elegannya dan juga tidak mencerminkan gadis-gadis yang dibesarkan dengan baik.

"Oh, kau sudah pulang? Mana yang lain? Kalian tak jadi meetng untuk membahas The Shadow?" Tanya Amelia dengan bertubi-tubi, gadis itu sudah berdiri dari duduknya sambil memegang cemilan ditangannya.

"Kemasi barang-barang kalian dan segera keluar dari markas ini." Ujar Aaron dengan tegas hingga membuat keempat gadis itu terdiam, tak percaya.

"Kau mengusir kami?" Mila yang membuka suara, merasa tersinggung dengan perkataan Aaron.

"Tentu saja, karna sepertinya kalian terlalu nyaman berada di markas milik The Wrath dan lebih parahnya lagi kalian mengotori markas, bahkan kami para pria pun tak sekotor kalian." Cerca Aaron yang memang sudah tidak tahan lagi dengan keempat gadis itu, persetan dengan ketidakenakannya.

"YA!"
"KAU!"
Leah dan Camilla berseru berbarengan namun Aaron sudah kembali membuka suara lagi.

"Kuberi kalian waktu 1 jam untuk membersihkan semuanya dan segera bawa barang-barang kalian keluar dari sini, aku tak ingin melihat kalian ada disini lagi, dan kau, aku ingin bicara denganmu." Aaron menunjuk Amelia lalu berjalan begitu saja menuju ruangan lain.

Sedangkan ketiga gadis itu sudah menahan emosi dan Amelia pun sama sebenarnya namun ia masih harus mengikuti kekasihnya, untuk itu ia pun berjalan mengikuti Aaron.

"Kau terlalu keras pada mereka, tidak biasanya kau seperti ini, ada apa?" Amelia memang bertanya seolah ia pengertian padahal ia menuntut penjelasan.

Aaron terkekeh mendengar ucapan Amelia, "Karna sepertinya kalian memang dibesarkan tanpa tata krama hingga kalian bisa berbuat sesuka kalian, lalu kau menganggap aku terlalu keras pada mereka yang bahkan tak mengerti standard manner? 5 hari, 5 hari kalian bahkan enggan keluar dari markas The Wrath, kalian seperti tidak ada markas sendiri saja." Penjelasan Aaron begitu tegas.

"Tapi tak seharusnya juga kau mengatakan hal seperti itu pada mereka, terlebih mereka sahabatku dan kami sedang tidak baik-baik saja, kami tidak bisa membersihkan markas kalian dengan keadaan kami yang luka-luka, salahkan saja The Shadow." Amelia tentu tidak terima dijelekkan oleh kekasihnya sendiri.

"Jika tidak bisa melakukan pembersihan maka setidaknya jangan mengotori, itu hal yang sangat mudah. The Shadow? Menyalahkan The Shadow untuk sikap kalian yang mengotori markasku? Wah, sepertinya sekarang kau sudah benar-benar bertingkah padahal aku berusaha memahamimu."

"Kau membela The Shadow daripada kekasihmu sendiri?!" Amelia mulai menaikkan suaranya.

"Kau bukan kekasihku lagi mulai sekarang dan aku tidak membela The Shadow tapi aku menyalahkan sikap kalian, kalian sendiri yang menunjukkan sikap buruk kalian hingga aku bisa mengatakan hal seperti tadi, jadi sekarang kau pun sama, kemasi barangmu dan segera pergi, jangan muncul lagi dihadapanku." Aaron hendak meninggalkan gadis itu begitu saja jika tangannya tidak di tahan oleh Amelia.

"Kau memutuskanku karna hal sepele seperti ini? Baiklah, aku akan menyuruh sahabat-sahabatku untuk meminta maaf dan lebih menghargai kalian." Ucap Amelia dengan cepat.

"Sebelum kejadian ini pun aku memang sudah hendak memutuskanmu, saat kita makan malam sebelum kalian berduel dengan The Shadow. Aku memutuskanmu bukan karna sahabatmu tapi memang aku tak bisa menjalani hubungan ini lagi, aku menerimamu dulu karna merasa tak enakan dan takut kau malu, tapi semakin lama kau semakin bertingkah." Aaron langsung melepaskan pegangan tangan Amelia pada tangannya dengan mudah.

Amelia tercenggang mendengar penjelasan Aaron dan merasa tak terima tentu saja, "Kau menerimaku karna kasian? Kau bajingan Aaron! Kau berbohong, mana mungkin kau menerimaku karna kasian, kecantikanku tak mungkin tak membuatmu luluh Aaron, jadi jangan bercanda."

"Katakan apapun yang kau mau, pikirkan apapun yang kau mau, aku tak peduli, aku sudah lelah dengan ketidakenakanku padamu. Mau kau mengatakan apapun atau mengumpat apapun padaku, tak akan mengubah status kita."

"AARON! Kau akan ku buat hancur dan menyesal! Lihat saja!"

Tapi Aaron mana peduli, pria itu langsung meninggalkan markas The Wrath, ia bahkan sudah memikirkan untuk menghancurkan markas The Wrath dan membangun yang baru saja, memang semudah itu bagi seorang Aaron, terlebih keenam sohibnya juga berasal dari keluarga terpandang jadi membangun markas baru tentu bukan perkara sulit.

Sekarang yang menjadi masalah adalah bagaimana cara Aaron meminta maaf pada The Shadow, terutama Black, karna setelah dipikir-pikir ia memang salah besar, apalagi ia melanggar motto-nya sendiri.

Belum saja mendapatkan solusi Aaron kembali mendapat satu masalah saat melihat ponselnya yang bergetar terus-menerus, panggilan masuk dari sang mama, tanpa Aaron perlu jawab pun ia sudah paham, mamanya ingin mengundang Ivee untuk makan malam.

Malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi Aaron!

TBC

Putus deh.
AeilsyIr

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang