17

457 70 4
                                    

Ivee kini sedang berada didalam mobil bersama Aaron atas perintah mama Julia tentu saja yang menyuruh mereka untuk berangkat sekolah bersama, padahal sekolahan mereka berdua berlawanan arah, Ivee pikir Aaron tak akan mau mengantarnya ke sekolah mengingat kekasih Aaron, Amelia juga bersekolah disana, tapi justru pria itu setuju tanpa penolakan sama sekali, bukankah aneh?

"Turunkan saja aku dipersimpangan." Ujar Ivee sambil mengambil tasnya untuk bersiap turun nanti, bukannya ia tidak mau diantarkan sampai gerbang sekolah tapi Ivee tak ingin dipermalukan oleh Aaron yang nanti pastinya akan menurunkannya dipinggir jalan karna tak ingin dilihat oleh Amelia.

Tapi Aaron tak merespon, bahkan saat sudah sampai dipersimpangan pun Aaron tak berhenti seperti permintaan Ivee hingga membuat Ivee semakin merasa keheranan.

"Kau melewati persimpangannya." Ujar Ivee sambil terus memandang kedepan.

Aaron masih tetap diam tanpa berniat membuka suara sama sekali dan tentu hal itu membuat Ivee merasa kesal, ia seolah tengah berbicara dengan tembok. Ivee menaikkan sebelah alisnya saat Aaron justru berhenti tepat didepan gerbang sekolahannya, Ivee sadar sih, ini masih terlalu pagi untuk siswa-siswi tiba disekolah tapi tetap saja itu tak menjamin orang-orang tak melihatnya turun dari mobil Aaron yang siapapun tau bahwa Aaron adalah kekasih dari Amelia.

"Kau tak takut Amelia melihatmu?" Ejek Ivee sebelum membuka pintu.

"Apa hubunganmu dengan Owen?" Bukannya menjawab pertanyaan Ivee, Aaron justru memberikan pertanyaan yang tak ada hubungannya dengan pertanyaan Ivee.

"Tak ada hubungannya denganmu." Sahut Ivee dengan santai.

"Tentu ada, kau tunanganku Ivee, semua yang berhubungan denganmu tentu berhubungan denganku. Jadi jelaskan, apa hubunganmu dengan Owen?"

"Seingatku kau tak menerima perjodohan kita, lalu sekarang kau berubah pikiran? Urusi saja hubunganmu dengan Amelia dan aku akan mengurusi sendiri hubunganku dengan Owen." Ivee tak mengerti dengan jalan pikiran Aaron, belum lagi ia masih merasa kesal dengan pria itu yang ikut campur dalam pertikaiannya dengan Hell's Angels, Ivee langsung membuka pintu namun saat ia hendak keluar pergelangan tangannya ditahan oleh Aaron hingga membuatnya kembali duduk.

"Hubunganku dengan Amelia sudah selesai. Jangan mempersulit perkara Ivee, aku sudah melakukan permintaanmu untuk memutusinya dan sekarang kau berhubungan dengan Owen, kau gila?" Suara Aaron terdengar serius dan itu membuat Ivee tanpa sadar menunjukkan ekspresi kagetnya.

"Jauhi Owen, aku tak peduli apa hubunganmu dengan pria itu, yang jelas kau tunanganku." Ucap Aaron dengan tegas tanpa melepaskan tangan Ivee, "Sekali lagi aku melihat kau masih berhubungan dengan Owen dan pria manapun itu, aku tak akan tinggal diam Ivee." Lanjut Aaron lagi.

Ivee bahkan sampai lupa mengedipkan matanya karna terlalu shock mendengar perkataan Aaron. Ya bagaimana tidak! Pria ini yang menendangnya waktu itu dan sekarang pria ini juga yang bersikap seolah menjadi tunangan.

"Kau berkata seolah kau sudah menerima perjodohan ini." Sahut Ivee pada akhirnya.

"Lakukan saja apa yang aku katakan, karna pada akhirnya aku yang akan menjadi suamimu. Sekarang turun dan lakukan apa yang aku katakan, jauhi Owen." Tegas Aaron sekali lagi.

Ivee yang sudah tak ingin berdebat lagi lantas turun dari mobil Aaron tanpa bantahan sama sekali, namun entah sial atau justru keberuntungan namun Ivee melihat Owen yang juga baru saja memasuki pekarangan sekolah dan pastinya bisa melihat Ivee baru keluar dari mobil Aaron, yang Owen kenali sebagai kekasih dari Amelia.

Tapi Ivee mana peduli, ia hanya melangkahkan kakinya meninggalkan mobil Aaron dan berjalan menuju ruang kelasnya, tapi seperti yang sudah ia prediksikan, Owen pasti akan mengejarnya.

"Ivee." "Ivee." "Ivee." Panggil Owen berulang kali sambil mengejar Ivee namun Ivee terus melangkah, mengabaikan panggilan Owen.

"Aku memanggilmu sedari tadi." Kesal Owen setelah berhasil menangkap pergelangan tangan Ivee dan membuat gadis dingin itu memutar menghadapnya.

Tapi Ivee sama sekali tidak merespon apapun dan hanya diam memandang Owen hingga membuat pria itu kesal.

"Kau mengabaikanku? Siapa pria yang bersamamu semalam? Aku menghubungimu berulang kali karna kau sudah setuju untuk berkencan bersamaku, tapi kau justru tak datang. Ah, jangan bilang kau bermalam dengan sugar daddy-mu itu? Dan apa-apaan kau Ivee, kau juga berhubungan dengan Aaron? Kekasih Amelia? Wah! Kau benar-benar gadis liar." Ucap Owen panjang lebar hingga membuat Ivee memutar bola matanya, malas.

"Jika kau sudah tau aku seliar itu maka menjauhlah." Sahut Ivee dengan santai.

Owen berdecak, merasa kesal dan tentunya merasa direndahkan oleh Ivee, lebih tepatnya diabaikan, "Kau tau Ivee, aku bukan pria yang mudah melakukan perintah orang lain, apalagi dari gadis sepertimu. Kau tak tau apa yang bisa aku lakukan Ivee, terlebih kau juga akan berurusan dengan Amelia jika ia tau kau habis diantar oleh Aaron." Owen berujar dengan dingin.

Ivee memandang Owen dengan santai lalu ia maju 2 langkah hingga membuat dirinya dan Owen hanya terbentang jarak 5cm, "Kau juga tak tau apa yang bisa aku lakukan Owen, jadi menyingkirlah dan sadarlah Owen, kau bukan seorang pria, kau hanya seorang manusia yang dikaruniai dengan sebongkah penis tak berguna. Seorang pria tidak akan berprilaku sepertimu." Ivee berbalik dan hendak menjauh namun ia urungkan dan kembali melanjutkan perkataannya, "Katakan apapun yang kau mau pada Amelia, biarkan gadis sialan itu tau bahwa aku bukanlah lawannya, juga kau dan kelompok tololmu itu tak akan berhasil melawan The Wrath sesuai dengan perkataan Amelia padamu." Ivee menjauh begitu saja meninggalkan Owen yang sudah speechless.

Sedangkan didalam mobil, Aaron melihat itu semua, meskipun ia tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan keduanya namun ia tau bukan sesuatu yang baik karna ia bisa melihat wajah dingin seorang Owen. Tapi ia tak peduli, ia lebih memilih menginjak gas dan membawa mobilnya meninggalkan pekarangan sekolah Ivee.

———

Owen memasuki kelasnya dengan perasaan kesal karna merasa harga dirinya sudah diinjak-injak oleh Ivee.

"Woo, woo, woo, ada apa denganmu Owen?" Tanya Luca begitu mendapati wajah masam milik Owen yang baru memasuki kelas.

Tentu saja pertanyaan Luca membuat yang lainnya menatap pria itu seolah meminta jawaban.

"Aku akan menghancurkan Ivee. Gadis sialan itu!" Kesal Owen sambil membanting tas mahalnya diatas meja.

"Apa maksudmu?" Anthony yang bertanya.

"Sialan! Bisa-bisanya gadis sialan itu menginjak-injakku. Sialan! Aku tak akan melepaskan gadis itu. Lihat saja."

"Berhentilah mengomel dan jelaskan pada kami apa yang sebenarnya terjadi." Kesal Leo.

Akhirnya Owen pun mulai menjelaskan apa yang membuatnya kesal pada Ivee, mulai dari melihat gadis itu keluar dari mobil Aaron sampai saat gadis itu menghinanya.

"Wah, bukankah gadis seperti Ivee benar-benar liar?" Tanya Kayden.

"Kau harus segera memberitahu Amelia mengenai hal ini." Sahut Diego.

"Tapi terlepas dari semua itu, bukankah aneh jika Ivee sendiri tau mengenai Amelia yang menawarkan kerjasama untuk menghancurkan The Wrath?" Nico bergumam.

Tapi tak ada yang merespon, semuanya hanya diam, dalam pikiran masing-masing sampai suara Leo terdengar, "Beritahu Amelia sekarang, biarkan Amelia yang mengeluarkan taringnya dulu."

Keenam pria itupun hanya menganggukkan kepala, seolah setuju dengan pendapat Leo.

TBC

Asupan pagi-pagi ini, enjoy dulu.
AeilsyIr

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang