Tentu saja apa yang dilakukan Ivee pada Owen dan kawanannya begitu menginjak harga diri mereka, didepan umum pula, mereka tentu tidak terima dan hendak melakukan penyerangan kembali.
Leo dan Kayden bahkan sudah bergerak maju untuk menghajar Ivee namun untungnya Ivee berhasil ditarik oleh Aaron dan bersembunyi dibelakang tubuh kokoh milik pria itu.
"Aku datang hanya untuk menjemputnya, bukan berurusan denganmu." Suara Aaron begitu dingin.
Sedangkan Ivee menarik napas panjang, merasa kesal dengan apa yang sudah terjadi hari ini ditambah pria-pria bodoh ini malah menambah drama.
"Kau datang kesini sudah mencari perkara Aaron." Decak Nicholas.
"Kau seolah lupa kalau ini ada Meadows Highschool, kau bisa saja kami keroyok." Diego memperingati.
"Kalian yang memulai hal bodoh ini, aku hanya menunggu didalam mobilku sebelum kalian membawaku ke lapangan, dan sekarang kalian berujar seolah aku yang membuat masalah."
"Kau berhubungan dengan Ivee, kekasih dari Owen, maka itu masalah, kau juga jelas tau apa yang membuat Amelia menyerang Ivee, karna kau." Sahut Anthony.
Aaron menatap Ivee dibelakang punggungnya, "Kau belum memutuskan hubunganmu dengan Owen?"
"Sudah kukatakan bahwa hubungan kami tidak serius, seperti hubunganmu dan Amelia." Sahut Ivee dengan tenang.
"Kau berpacaran dengan Owen." Kesal Leo begitu mendengar jawaban Ivee.
"Aku tidak, dia mengajakku berkencan hanya untuk menjalankan rencana kalian untuk menyakitiku, jadi yah aku ikuti saja, toh mempermainkan kalian juga tidak ada ruginya." Ivee memasang smirk diwajahnya dan itu membuat yang mendengarnya semakin kesal.
"Sudahlah, tak perlu meladeni mereka, cepat pulang, kau bilang mama sudah menunggu." Lanjut Ivee sambil berjalan meninggalkan kerumunan.
"Apa hubungan kalian? Berpacaran? Kakak adik? Apa?" Nicholas bertanya untuk memastikan sesuatu.
"Apapun hubungan kami, tidak ada hubungannya denganmu, jadi berhenti membuat drama." Jawab Ivee sambil terus berjalan.
"Kau benar-benar gadis murahan yang hanya mengejar harta yah?" Ejek Leo.
Aaron semakin kesal hendak menghajar pria angkuh itu namun perkataan Ivee menghentikannya, "Eoh, aku begitu gila harta sampai kekayaanmu pun akan segera menjadi milikku Leo, tenang saja. Cepat jalan Aaron, kau juga jangan membuang waktu dan kesabaranku yang sudah setipis tisu."
Leo menampilkan wajah kesal bukan main begitu mendengar perkataan Ivee apalagi saat melihat wajah Aaron yang mengejeknya sebelum pria tinggi dari sekolah berbeda itu meninggalkan mereka menyusul Ivee.
Kelima pria disana akhirnya hanya bisa membopong Luca dan Owen yang sudah menahan kesakitan sejak tadi, pukulan dan tendangan Ivee tidak main-main.
———
"Kau bilang mama memintaku datang." Kesal Ivee begitu menyadari jika Aaron membohonginya."JIka aku tidak bilang begitu maka kau tidak akan mengikutiku." Jawab Aaron tanpa rasa bersalah.
"Memangnya apa yang kau perlukan dariku sampai melakukan hal bodoh seperti ini?" Decak Ivee sambil memandang Aaron dengan sengit.
Mereka berdua sedang berada diapartment Aaron.
"Hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja setelah kejadian live tadi." Aaron menjawab sambil duduk disofa diruang tamunya.
"Kejadian tadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan tendangan yang kau berikan." Jawaban Ivee membuat Aaron kini merasa bersalah.
Aaron terdiam sebentar, pria itu lantas berdiri dihadapan Ivee dan menyentuh pipi Ivee hingga membuat gadis mungil dihadapannya tersentak kaget dengan perlakuannya.
"Katakan, apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan maaf darimu? Kau ingin menendangku juga? Lakukanlah, aku akan menahannya." Suara Aaron begitu berat dan menatap mata Ivee dengan tatapan penyesalan yang teramat sangat.
Kali ini Ivee yang terdiam sebentar, ia lantas memandang Aaron yang sudah melepaskan hoodie hitamnya hingga bisa terlihat jelas bekas cambukan dikedua lengannya, bahkan Ivee yakin dibalik seragam sekolah itu juga terdapat bekas cambukan tanpa harus Ivee periksa.
"Bawa aku menemui Demons, Shpresa dan Venom." Suara Ivee terdengar tanpa keraguan sedikit pun.
Aaron mengernyitkan, merasa heran dengan permintaan Ivee.
"Apa maksudmu?"
"Aku mencari tau tentang mereka dan mendapati bahwa mereka akan melakukan penyerangan dalam waktu dekat untuk menyelamatkan anak-anak, aku ingin menemui mereka dan menawarkan bantuan."
"Mereka bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan darimu Ivee." Tangan besar milik Aaron masih berada dipipi Ivee, bahkan tanpa sadar sudah mengelusnya perlahan.
"Bukan aku, tapi kita. The Wrath, The Shadows dan The Lights."
"The Lights?"
"Aku akan memperkenalkan The Lights pada kalian jika kau bisa membuat kita semua terlibat dalam rencana Demons. Hanya itu yang aku inginkan, jika kau ingin kumaafkan, jika tidak maka tak masalah, aku bisa meminta kakek untuk membatalkan pernikahan kita." Ancam Ivee.
Ivee bisa melihat perubahan ekspresi diwajah Aaron, "Pernikahan kita tak akan batal, tidak dengan mudah. Aku akan melakukan segala yang kubisa untuk membuat pernikahan kita tetap berlangsung."
"Kalau begitu kau bisa segera menghubungi Dominic." Ivee melepaskan tangan Aaron dari pipinya.
"Kak Dominic bukanlah type yang suka melibatkan orang lain dalam masalahnya."
"Hubungi saja dulu, kau ini cepat sekali menyerah padahal kau belum mencobanya, membuatku ragu untuk melakukan pernikahan denganmu." Ivee berkacak pinggang.
"Aku akan mencobanya. Tapi jika mereka menolak maka kau tetap akan kunikahi, meskipun kau menolak."
"Jika kau tidak mendapatkan kesepakatan dari mereka maka pernikahan kita batal Aaron, aku mengatakannya dengan jelas tadi. Kau pikir apa yang bisa kau lakukan untuk memaksaku menerima pernikahan denganmu?"
"Menghamilimu." Jawab Aaron tanpa ragu.
"Coba saja maka akan kupastikan itu menjadi hari terakhirmu melihat junior." Jawaban Ivee membuat Aaron memandangnya horor.
Gadis dihadapannya memang mungil namun benar-benar berbahaya dan sialnya ia justru tertantang.
Ivee Avellino memang sesuatu!
TBC
AeilsyIr
