14

458 73 3
                                    

Ivee duduk dikursi penumpang belakang dan Shelby yang menyetir.

"Kau yakin tak ingin ke rumah sakit Vee?" Yuna bertanya dengan suara khawatir.

"Tidak, tak apa, jika sampai ke rumah sakit, kakek akan tau dan urusannya akan panjang." Sahut Ivee.

"Kita bisa menyuruh dokter Chen untuk menutup mulut." Jawab Shelby yang mengemudi namun menatap Ivee dari kaca diatas kepalanya.

"Tak apa, tenang saja, aku baik-baik saja." Ivee berusaha menenangkan kedua sahabatnya.

"Aku tak tau kalau Aaron adalah ketua The Wrath, Jia tak mengatakan apapun." Yuna kembali membuka suara.

"Jika Jia tidak memberitahu kita, berarti dia juga tak tau, mungkin Jordan belum memberitahunya atau mungkin Jordan sendiri tak tau jika kembaran kekasihnya adalah anggota geng juga." Sahut Shelby lagi.

"Dunia memang terlalu sempit, si kembar justru mendapatkan pria dari kelompok yang sama, jangan bilang saja dari kita bersebilan semuanya akan berhubungan dengan anggota The Wrath yang lain." Omel Yuna.

"Ucapan adalah doa." Kekeh Ivee pelan.

"Amit-amit!" Omel keduanya dengan spontan hingga membuat kekehan Ivee semakin keras.

"Melihatmu sudah bisa terkekeh sepertinya Aaron menendangmu kurang kuat." Oceh Yuna.

"Menurutmu apa yang akan dilakukan Aaron saat tau bahwa yang ia tendang tadi adalah tunangannya sendiri?" Shelby begitu penasaran, tapi sejujurnya bukan hanya Shelby, Yuna juga, atau mungkin Ivee juga.

"Menyesal?"

"Menyesal atau tidak aku tetap akan membalas pria sialan itu." Sahut Ivee dengan dingin, dan kini gantian Yuna dan Shelby yang terkekeh.

"Kalian mirip kucing dan anjing."

"Tidak, dia anjing dan dia anjing, pokoknya dia paling anjing, auh dasar Aaron tolol!"

Kekehan Yuna dan Shelby kini berubah menjadi tawa.

"Ngomong-ngomong, kau besok pasti akan bebas dari ular-ular itu, karna pasti mereka tak akan berani ke sekolah, terlebih dengan wajah babak belur."

"Benar, saat kau mengatakan ingin bermain-main dengan Hell's Angels membuatku langsung berfokus untuk menghancurkan wajah mereka yang sok cantik itu."

"Mungkin, tapi masih ada Owen dan kawanannya. Kalian menemukan sesuatu?"

"Ah, benar, Owen! Kecurigaanmu benar, Owen adalah anggota kelompok Snakes dan musuh besar dari The Wrath, jika Hell's Angels ingin merebut posisi kita, begitu juga dengan Snakes."

"Hmm, menarik! Kalau begitu aku akan melayani mereka dengan lebih baik lagi." Ucap Ivee.

Ivee memang sudah menceritakan kecurigaannya mengenai Owen dan kawanannya pada Yuna dan Shelby, meminta keduanya untuk mencari tahu tentang ketujuh pria itu dan ternyata benar, kini mereka hanya perlu berfokus untuk mencari siapa yang menjadi siapa.

------

Sesuai dengan dugaan mereka, hari ini Amelia dan kawanannya absen dan membuat hari Ivee lebih membosankan, tapi tentu hanya ia masih harus menghadapi Owen dan kawanannya, tak masalah, toh ini bisa menjadi hiburan bagi seorang Ivee.

Ngomong-ngomong, punggungnya membiru akibat tendangan Aaron semalam dan itu membuat kekesalannya pada pria itu semakin bertambah, Ivee bahkan kesusahan untuk mengobati punggungnya sendiri, lihat saja! Aaron akan ia siksa! Pasti!

Entah ia harus bersyukur bahwa tendangan Aaron tidak begitu fatal atau apa, tapi yang jelas ia merasa sakit dan ia akan membuat pria itu merasakan hal yang sama, atau lebih!

Kekesalan Ivee pada Aaron sepertinya harus dihentikan dulu karna gadis itu bisa melihat ketujuh pria 'berkuasa' tengah berjalan menuju kearahnya yang tengah menikmati makan siangnya dikantin.

Benar saja, ketujuh pria itu sudah duduk sambil mengelilingi Ivee namun tentu Ivee tidak merasa terganggu sama sekali, ia tetap menikmati makan siangnya dengan santai.

"Kau cukup berani Ivee, mengganggu seorang Amelia, apalagi dengan statusmu yang sebagai seorang sugar baby." Ujar Luca yang membuka pembicaraan pertama kali.

Ivee memandang pria itu tanpa ekspresi sama sekali, "Jadi kalian semua menganggapku sugar baby?"

"Tentu saja, jadi daripada kau bersama dengan pria tua bersuami itu, bukankah lebih baik jika kau bersamaku?" Owen yang merespon.

"Kau bisa memberiku lebih dari yang 'Sugar daddy-ku' berikan untukku?"

"Apapun Ivee, asal kau menjadi milikku." Jawab Owen tanpa berpikir panjang.

"Baiklah, tapi, aku bukan milikmu Owen, kau boleh memberikan apapun padaku tapi aku bukan milikmu."

"Mana bisa begitu, aku memberikan segalanya untukmu, yang berarti kau adalah milikku."

"Bukankah kau mengatakan aku sugar baby? Sugar baby milik sugar daddy-nya dan sugar daddy-nya tak mungkin hanya satu." Ivee tentu tidak bodoh, ia tau Owen hanya ingin membuatnya sebagai taruhan, untuk itu ia setuju saja dengan penawaran Owen padanya.

"Aku sugar daddy-mu." Ujar Owen tanpa keraguan sedikit pun.

"Benarkah? Aku tak tau kalau kau sudah berumur sampai bisa menjadi daddy-ku, seharusnya Connor Quattrone yang menjadi sugar daddy-ku." Jawaban Ivee membuat yang lainnya terdiam, pasalnya Connor Quattrone adalah ayah dari Owen. "Lagi kau belum memiliki penghasilan Owen, semua masih dari papamu, jadi kau tak bisa menjadi sugar daddy-ku."

Tertohok sekali ucapan seorang Ivee bagi Owen, karna memang pria itu sama sekali belum menghasilkan uang sama sekali, semua hanya berasal dari papanya, uang saku.

"Kalau begitu jadi kekasihku." Owen tentu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, jika harus rusak image-nya maka rusaklah sekalian, ia tidak mau menurunkan harga dirinya diwaktu yang berbeda lagi, apalagi untuk gadis seperti Ivee.

Ivee memandang Owen seketika, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Owen hingga tinggal 2cm sebelum bibir mereka bertemu, keadaan semakin tegang dan hening seketika.

"Kau sedang mengajakku berpacaran?" Suara Ivee begitu lembut, napas hangatnya menerpa kulit wajah Owen, mengelitik hingga membuat Owen tanpa sadar berhenti bernapas.

Tangan lentik Ivee menyentuh pipi dan rahang Owen, mengusapnya lembut lalu matanya menatap mata Owen dengan sensual, "Aku tak mungkin menurunkan standard-ku untuk pria sepertimu Owen, jadi teruslah bermimpi." Ujar Ivee lagi sebelum menjauhkan wajahnya dari Owen dan bangkit dari duduknya hendak meninggalkan ketujuh pria itu.

"Ah, satu lagi, CBR-mu akan tiba siang ini Owen, berhentilah bertaruh untuk hal-hal bodoh, dan Amelia tidak akan membantu kalian untuk menghabisi The Wrath, seperti perkataannya, kalian bodoh jika sampai percaya dengan perkataan para Hell's Angels itu." Ucap Ivee sebelum benar-benar meninggalkan mereka semua yang terdiam membisu.

Ivee tentu tau tentang perihal taruhan yang dibuat Owen juga kerjasama Amelia dengan Owen, mudah sekali, karna gerakan kedua kelompok itu mudah ditebak.

TBC

Aing baru ada waktu buat bikin cerita lagi karna setelah balik dari kampung yang udah hampir 6 tahun aing tinggalin dan sekarang beradaptasi lagi, alias kembali homesick. Aing usahain buat up secepatnya karna sejujurnya di rl aing juga banyak kerjaan yang numpuk, semoga masih ada yang nungguin cerita ini yah, aing janji nggak bakal unpublish cerita ini lagi dan bakalan selesaiin secepatnya supaya bisa bikin cerita lain.

Enjoy guys.


AeilsyIr

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang