33

412 70 1
                                    

The Wrath tengah berada dirumah sakit sekarang, tentu saja untuk membawa ketua mereka untuk diobati.

"Aaron mengalami keretakan pada tulang lengan kanannya, beberapa pembuluh darahnya mengalami pembengkakan karna menerima pukulan yang keras. Aku sudah mengobatinya dan memberikannya pain killer, tapi untuk sementara Aaron harus dirawat dirumah sakit setidaknya untuk 2 minggu kedepan." Jelas Dokter Myer, pria baya yang merupakan doker pribadi The Wrath.

"Dengan siapa lagi kalian berkelahi dan juga kenapa hanya Aaron yang kena?" Tanya sang Dokter penasaran.

"Karna memang hanya Aaron yang menjadi sasaran." Sahut Jordan.

Dokter Myer pun hanya menganggukkan kepala seolah hal itu sudah biasa terjadi karna memang ia sudah terbiasa mengobati ketujuh pria tampan disana jika terluka dalam pertandingan diarena. Dokter Myer pun akhirnya meninggalkan Aaron yang sudah tertidur di brankar rumah sakit.

"Aku rasa Ivee berniat membunuh Aaron, bukan menyiksa." Sahut Joshua dengan sorot mata horor sambil menatap Aaron yang tertidur dengan perban dikepala, penyangga leher, lengan yang dibalut gips, memar dimana-mana.

"Lebih baik membunuh seperti yang akan Jia lakukan daripada menyiksa seperti ini." Lanjut Jayden.

"Seketika aku bersyukur bahwa Jia berniat membunuhku jika aku sampai menyakitinya, aku tak mau bernasib sama dengan Aaron." Ungkap Jordan yang diangguki yang lainnya.

Tentu saja, mana ada yang mau bernasib sama dengan Aaron, disiksa didepan mereka, mereka sendiri yakin Aaron memang menahan diri untuk tidak melawan, sepertinya membiarkan Ivee melampiaskan kekesalannya sampai habis, Aaron terlihat pasrah dan itu membuat mereka prihatin pada sang ketua, pria yang mereka kenal kejam, tegas dan dingin itu rela tidak melakukan apapun untuk membuat Ivee puas menghajarnya.

"Ingatkan aku untuk tidak mendekati para anggota The Shadows dan The Lights yang lain, jika sang ketua saja begitu menyeramkan sudah bisa dipastikan anggotanya juga." Ujar Jonathan dengan menggebu-gebu.

"Aku bersumpah tidak akan mencari perkara dengan The Shadows dan the Lights." Cetus Jacob dengan cepat.

"Ivee hanya menghajar Aaron selama 10 menit dan ketua kita sudah terkapar tak berdaya, bisa dipastikan kekuatan Ivee benar-benar gila." Puji Sergio.

"Aku mengakui jika The Shadow memang pantas masuk Big 3 tapi setelah kejadian ini aku semakin merasa mereka sangat-sangat-sangat-sangat pantas." Seru Joshua.

"Aku juga yakin jika sebenarnya Ivee sendiri pun bisa menghabisi Hell's Angels dengan mudah, bukan hanya Ivee tapi sepertinya Shelby dan Yuna juga." Ungkap Jayden.

"Tentu saja, kau tidak melihat video Ivee menghajar mereka bahkan saat mereka sudah memegang kedua tangan Ivee. The Shadow benar-benar hebat." Puji Jonathan.

-------

"Kau menghajar suamimu?" Kakek Loren memandang sang cucu dari layar iPad-nya, yah ia sedang ber-videocall dengan cucu-cucunya, The Shadows dan the Lights.

"Masih mending ia hanya menghajar, bukan membunuh." Sahut Yuna hingga membuat kakek Loren berdecak.

"Kau ingin menjadi janda dalam waktu tak sampai 48 jam?" Loren tak habis pikir dengan kelakuan cucunya.

"Tak masalah jika harus menjanda, Ivee cukup cantik dan cukup terampil untuk melawan musuh." Sahut Jane.

"Sehebat-hebatnya Ivee tentu akan lebih hebat jika Ivee dan Aaron melawan bersama." Ungkap sang kakek yang membuat mereka akhirnya hanya menganggukkan kepala.

"Kenapa kakek membubarkan Meadows Highschool tanpa berunding denganku?" Ivee mengalihkan topik mereka.

Loren mengangkat bahunya dengan santai, "Kau bisa bertanya pada mertuamu."

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang