30

455 72 3
                                    

Keenambelas siswa-siswi itu kini telah berada di markas Demons setelah tadi melakuakn perkenalan terlebih dahulu, anggota The Wrath sungguh terkaget dengan anggota The Lights apalagi Jordan yang mendapati kekasih yang sudah ia pacari selama 3 tahun ternyata adalah ketua geng besar juga meskipun bukan bermarkas di Italy.

Sementara anggota Demons dan VeRsa hanya mendengarkan karna pasalnya sebelum membawa keenambelas orang itu datang ke markas mereka sudah mencari tau terlebih dahulu, jadi bagi mereka tidak ada yang perlu dikagetkan, karna alasan itu juga mereka setuju untuk menerima bantuan dari geng anak sekolahan itu.

"Kapan kita akan melakukan penyerangannya?" Tanya Jia dengan tidak sabaran.

"Tidak ada penyerangan, hanya penyelamatan." Sahut Dominic dengan tegas.

"Penyerangan hanya dilakukan oleh kami, tugas kalian hanya menyelamatkan para anak kecil dan gadis-gadis yang diculik." Jelas Renee dengan lembut berbeda dengan sang suami.

"Tapi kalian akan menyerang organisasi besar, pastinya akan lebih kuat jika kami membantu." Usul Ivee.

"Kalian masih terlalu kecil untuk melakukan hal tersebut, tunggu 10 tahun lagi maka kalian bisa melakukan penyerangan seperti yang kami lakukan." Sahut Damian.

Setelah mendengar penjelasan itu tentu saja tak ada yang bisa memberikan komentar, mereka pada akhirnya hanya setuju untuk melakukan penyelamatan, dan 1 jam kedepannya mereka bahas hanya untuk menyusun rencana yang akan mereka lakukan besok malam.

Tepat pukul 11 malam seluruh anggota geng anak sekolahan itu memutuskan untuk pulang, mereka enggan menginap di markas Demons karna memang itu hanya untuk anggota Demons, bahkan anggota inti mererka pun menginap di mansion yang dibeli Dominic untuk sang istri.

Ivee hendak memasuki mobil supranya ketika lengannya ditahan oleh Aaron, "Kau ikut denganku."

"Astaga aku sudah lelah dengan segala pernikahan mendadak dan rencana penyelamatan yang akan kita lakukan besok malam, jadi berhentilah menggangguku." Ucap Ivee dengan kesal, ia bahkan hendak melepaskan cengkraman Aaron dari lengannya namun gagal karna Aaron sudah menariknya memasuki sebuah mobil bugatti hitam.

Sementara yang lainnya sudah memasuki mobil masing-masing, Jia dengan Jordan, Shelby, Yuna, Wanda dan Joella satu mobil, Jane, Lily dan Rosalyn dimobil yang lain lalu anggote The Wrath dalam satu mobil.

"Ke markas The Shadow." Perintah Jia, hendak di bantah oleh Ivee namun ia sudah enggan membuka suara, akhirnya kelima mobil itu langsung meluncur ke markas The Shadow, hendak bermalam disana.

Ivee hanya diam sambil memejamkan matanya didalam mobil yang dikendarai oleh Aaron, ia cukup lelah dengan semua kejadian mendadak yang terjadi padanya hari ini.

Butuh waktu 20 menit bagi mereka semua untuk tiba di markas The Shadow, hanya gedung sederhana berlantai 3 namun jika sudah masuk ke dalam mereka akan disuguhkan dengan interieor luxury minimalist yang dominan dengan warna monochrome.

"Kenapa kau justru membawa mereka kesini?" Kesal Ivee pada kembarannya.

"Iya tidak mungkin juga ke markas kami atau markas The Wrath yang kalian bilang kecil itu." Jawab Jia dengan santai.

Perdebatan saudari kembar itu tentu membuat anggota The Wrath menutup mulut mereka rapat-rapat, karna memang tak salah, dibandingkan markas mereka yang beranggotakan 7 orang, markas The Shadow justru lebih mewah dan luas meskipun anggotanya hanya 3 orang, semua terasa lengkap disini, ada tempat gym, kolam renang, arena untuk bertanding, ruangan yang dipenuhi dengan komputer, laptop dan tablet, bisa dipastikan ketiga anggota itu jago dalam hal retas-meretas, belum lagi banyak ruangan-ruangan yang bisa dipastikan kamar, seperti sebuah mansion saja.

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang