Siang itu markas The Shadow tengah ribut didapur tentang siapa yang harus memasak, masakan apa yang harus dibuat, siapa yang akan membangunkan ketua mereka, Ivee dan Aaron yang masih berada dikamar padahal ini sudah jam 13.30, tentu saja yang ribut para gadis karna para pria hanya mampu duduk dimeja makan dalam diam namun mata mereka saling berkomunikasi, menerka-nerka apakah Aaron sudah mati ditangan Ivee, itu sebabnya Ivee masih didalam kamar, menyembunyikan mayat Aaron dan membersihkan TKP.
Mereka masih bersyukur saat melihat Jordan keluar dari kamar Jia dengan senyuman diwajahnya, bahkan karna senyuman itu membuat kelima pria disana merasa bodoh karna sudah mengkhawatirkan pria itu.
Kelima pria itu tengah duduk dalam diam sementara Jordan sudah bercanda gurau dengan kekasihnya, bisa mereka lihat bahwa kedua wajah pasangan itu berseri, sepertinya mereka telah menghabiskan waktu menyenangkan bersama untuk melepas rindu.
"Kalian terlihat sangat tegang." Ucap Jane sambil memotong daging tanpa melihat lawan bicaranya.
Perkataan Jane membuat semua orang memandang kelima pria yang memang memasang wajah tegang itu, mana mungkin mereka bisa santai jika bos mereka berada dalam bahaya.
"Jika yang kalian khawatirkan adalah Aaron maka kalian tenang saja, meskipun Ivee terlihat kejam tapi dia bukan type orang yang dengan mudah membunuh seseorang." Sahut Wanda santai.
"Kecuali jika orang itu sudah benar-benar membuat Ivee kesal maka dengan mudah gadis mungil itu akan membuka pintu neraka." Jawab Lily yang membuat kelima pria itu semakin tegang.
"Kau membuat mereka semakin takut." Ujar Joella.
"Apa? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya." Omel Lily, "Bahkan pada pria yang menyentuh tubuhnya pun hanya dipenggal."
Keenam pria disana memandang Lily horor, tiba-tiba ketakutan mereka akan kematian Aaron semakin meningkat.
"Ivee pernah memenggal kaki seseorang?" Tanya Jordan pada Jia.
Jia menganggukkan kepalanya, "Itu juga alasan kenapa ia pindah ke Meadows Highschool padahal kakek sudah membuat keluarga pria itu menderita, semacam miscommunication."
Keenam pria itu saling menatap horor, matilah Aaron, seorang pria sudah kehilangan kakinya hanya karna menyentuh Ivee, maka Aaron pun sebentar lagi akan kehilangan napasnya karna pria itu sudah menendang Ivee. Oh Tuhan, seburuk-buruknya Aaron, sebodoh-bodohnya pria itu tetap adalah ketua The Wrath dan sahabat mereka, mereka pun engan melepas kepergian Aaron begitu saja, tapi mereka lebih menyayangi nyawa mereka sendiri hingga jika nanti Aaron harus berhadapan dengan ivee pun mereka hanya bisa bersujud dipojokan sambil menyematkan doa untuk keselamatan Aaron.
"Ayolah, jangan terlalu tegang. Aaron tampan, tidak mungkin Ivee semudah itu membunuhnya." Sahut Rosalyn.
"Lebih dari itu, Ivee juga tak mungkin mau menjanda dengan cepat, lagipula mana mungkin Ivee mau membunuh Aaron dimana sekarang ia sudah menjadi target musuh selanjutnya." Jelas Jane.
"Ivee tak mungkin mudah untuk dibunuh dan bisa dipastikan ia lebih memilih menjanda sekarang, ia bisa melindungi dirinya sendiri, kalian tidak tau saja seberapa hebatnya Ivee." Bela Yuna.
"Benar, apalagi alasan untuk membunuh Aaron sudah sangat jelas." Tambah Shelby.
"Aaron mati ditangan Ivee atau tidak, itu bukan urusan kita." Omel Jia, "Tapi aku akan membantunya jika ia membutuhkan bantuan untuk melenyapkan semua bukti-bukti pembunuhan dan membuatnya seolah menjadi kecelakaan."
Keenam pria disana langsung mengambil gelas masing-masing dengan tangan bergetar, gadis-gadis disini benar-benar berbahaya, jauhkanlah mereka dari semua kemungkinan menjadi target pembunuhan kesembilan gadis ini.
