35

434 66 1
                                    

2 hari sejak Aaron dirawat dirumah sakit dan Ivee tetap menjaga pria itu, untuk menebus rasa bersalahnya pada kedua mertuanya meskipun sudah dikatakan bahwa mereka tak mempermasalahkan hal itu. Setiap pagi Julia yang akan menjaga Aaron sementara jika sudah sore dan malam maka Ivee yang akan menjaganya, gadis cantik yang kini sudah menyandang status Nyonya Salvatore itu juga sudah bersekolah di sekolahannya Aaron.

Ivee sendiri tidak peduli dengan apa yang terjadi pada sekolahan Meadows maupun anak didiknya karna toh selama ia berada disana tak ada seorang pun yang bersikap baik padanya. Begitu juga dengan Amelia dan kawanannya, yang Ivee tau mereka sudah tak memiliki apapun lagi jadi Ivee juga enggan mencari tau tentang mereka lagi, ia pikir itu sudah menjadi hukuman yang berat bagi anggota Hell's Angels itu, terlebih keempatnya terbiasa hidup mewah dan kini harus hidup tanpa sepeser uang pun.

Sedangkan untuk The Snakes, ketua mereka menghubungi Black secara tiba-tiba, mengundang The Shadow ke markas mereka, sebenarnya tanpa Ivee pergi pun ia sudah paham apa yang ingin disampaikan ketua The Snakes itu, tentu saja untuk bersekutu melawan The Wrath. JIka kalian pikir Ivee memata-matai mereka maka kalian salah, Ivee bisa tau mengenai hal ini karna insting. Insting memang bisa meleset tapi 99,9% insting seorang Ivee tak pernah meleset. Dan lagi hanya orang baik yang tidak akan berpikir seperti itu dan Ivee bukanlah orang baik tersebut.

"Nanti kau akan ditemani oleh anggotamu." Ujar Ivee sambil mengupas buah apel dan dipotong-potong kecil untuk diberikan pada Aaron.

Aaron memandang istriny heran, "Kenapa?" Salahkan Ivee yang selalu berada disisi Aaron beberapa hari ini hingga membuat Aaron terbiasa dengan keberadaan sang istri, sehingga saat sang istri mengatakan akan ditemani oleh anggota The Wrath maka ia merasa tak terima.

"Aku punya urusan."

"Urusan apa hingga kau harus meninggalkanku?" Oh Aaron berubah menjadi pria manja jika sudah bersama Ivee, entah sejak kapan.

"Aku tidak harus menceritakan semua urusanku padamu." Ivee tetaplah Ivee, meskipun ia menemani Aaron karna rasa bersalah tapi gadis itu tetap pada mode dinginnya.

"Tentu saja harus, kau istriku dan aku suamimu, jadi aku berhak tau apa yang terjadi padamu."

Ivee memutar bola matanya, jengah dengan sikap Aaron lantas Ivee hanya diam, gadis cantik itu memotong apel dan menusuknya dengan pisau lalui menyuapi Aaron dengan itu, "Kunyah saja apelnya dan tetap diam atau aku bisa kembali melukaimu, kebetulan kita sedang dirumah sakit." Sarkas Ivee hingga membuat Aaron bungkam dan lebih memilih melakukan perintah Ivee.

------

Ivee kini tengah berada di markas The Snakes bersama Shelby dan Yuna, mereka menggunakan penyamaran masing-masing karna tak ingin The Snakes tau mengenai identitas mereka. Sebenarnya anggota The Shadow sangat enggan datang ke markas The Snakes tapi ketiga setuju untuk ikut dalam permainan The Snakes, hitung-hitung untuk kesenangan.

"Kalian bisa melepas topeng kalian." Ujar Rattle pada ketiga anggota The Shadows.

"Kami nyaman seperti ini." Sahut Vanta sambil berdiri dihadapan ketujuh pria itu.

"Astaga, kalian berada di markas kami maka kalian yang harus mengikuti aturan kami." Sahut Viper kesal.

Ketiga anggota The Shadows itu lantas saling memandang lalu langsung berjalan keluar meninggalkan markas The Snakes hingga membuat ketujuh pria disana membulatkan mata karna tak berpikir The Shadows sangat keras kepala.

Python langsung memegang tangan Pitch untuk menahan gadis itu keluar dari ruangan namun dengan lihai Pitch bisa melepaskan pegangan tangan Python bahkan sudah mendorong tubuh pria itu hingga pria itu mundur dan terjatuh di sofa.

"Jangan keras kepala! Kalian membutuhkan bantuan kami untuk mengalahkan The Wrath." Ejek Mamba pada ketiga gadis itu merasa tak terima karna mereka diremehkan di markas sendiri padahal maksud mereka hanya untuk menawarkan kerjasama.

"Kami tidak mengatakan ingin mengalahkan The Wrath." Sahut Vanta.

"Dengan kalian datang ke markas kami berarti kalian menyetujui untuk bersekutu dengan kami dan mengalahkan The Wrath." Sahut Boa.

Black, Vanta dan Pitch terkekeh sebentar, "Jadi kalian mengundang kami datang kesini hanya untuk menawarkan kerjasama?" Pitch memandang King selaku ketua dari The Snakes.

"Tentu saja, bukankah sudah jelas?" Anaconda meremehkan kebodohan ketiga gadis yang katanya adalah geng Big 3.

"Jika yang ingin kalian lakukan adalah untuk mengalahkan The Wrath maka lakukanlah tapi kami tak akan pernah bersekutu dengan kalian." Jawab Black dengan tenang.

"Red sudah menendang Black diarena demi menolong Hell's Angels, aku rasa itu sudah alasan yang cukup untuk melakukan perlawanan pada The Wrath. The Wrath sudah mengibarkan bendera perang pada kalian dan bantuan kami akan sangat membantu." King berusaha berkepala dingin.

"Benar, tapi jika ingin bersekutu tentu kami mencari yang berada diatas kami dan The Wrath bukan kalian." Sahut Black lagi.

"Kalian bisa meminta bantuan pada Hell's Angels seperti yang sudah ditawarkan keempat gadis itu." Lanjut Vanta.

"Lagipula kedatangan kami bukan untuk bersekutu tapi untuk memastikan bahwa apa yang kami pikirkan adalah benar, kalian adalah kumpulan pecundang yang hanya bisa mencari sekutu untuk melawan The Wrath dan melakukan kecurangan." Pitch kembali bersuara.

Wah! Hilang sudah kesabaran semua anggota The Snakes.

"Kalian merendahkan kami?" Mamba menatap tajam ketiga gadis disana.

"Kalian lupa jika kalian sedang dimarkas kami." Ejek Anaconda.

"Kami bisa melenyapkan kalian dengan mudah." Ancam Rattle.

"Kami menawarkan bantuan tapi kalian justru merendahkan kami." Kesal King lalu memberikan aba-aba pada anggotanya untuk menyerang.

Namun belum sempat melakukan penyerangan listrik di markas tiba-tiba mati selama 10 detik dan hidup kembali. Saat listrik kembali nyala ketiga anggota The Shadow sudah menghilang, hanya ada sebuah kotak kayu dimana terdapat timer mundur diatasnya, layaknya bom.

Viper lantas mengambil kotak itu lalu terkikik, "Bisa-bisanya ketiga gadis itu mempermainkan kita dengan bom bohongan seperti ini." Ejeknya sembari memperlihatkan timer mundur yang tinggal 8 detik itu.

"Sepertinya The Shadows bukan geng yang gampang untuk dijadikan sekutu, ketiga gadis itu benar-benar keras kepala. Apa kalian sudah menemukan sesuatu antara Aaron dan Ivee?"

Tepat ketika King berujar tiba-tiba saja asap pekat keluar dari kotak yang Viper pegang disusul dengan alarm kebakaran di markas yang nyala hingga air secara otomatis keluar dan membasahi semua ruangan, termasuk ruangan komputer yang digunakan mereka untuk mencari informasi.


SIALAN! Semuanya akan hilang dan rusak jika sudah begini!

The Shadows dan The Wrath sama saja! The Snakes menambah jumlah musuh dengan memasukkan nama The Shadow ke dalam daftarnya. Lihat saja! Akan mereka balas!


TBC

Aing dah nggak kuat, dah mau jam 3 pagi, jadi besok lagi yah, mianheee, tapi janji besok end 😍

AeilsyIr

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang