27

393 65 7
                                    

Aaron dan kawanannya tengah berada di ruangan khusus disekolahan mereka, hanya untuk melihat live yang dilakukan pihak Meadows Highschool.

"Tunanganmu memang tidak ada duanya, benar-benar diluar prediksi." Puji Jordan.

"Entah ia bermain sendiri atau dibantu oleh kakeknya." Sahut Jacob.

"Tapi sepertinya Ivee bukan type yang suka merepotkan, terlihat dari alasan Ivee tak mengobati bekas tendangan Aaron saja." Sarkas Sergio.

"Ivee tak mengatakan apapun padamu mengenai hal ini?" Jonathan memandang Aaron yang tengah sibuk menatap TV dihadapannya, bisa dilihat pria tampan itu menggelengkan kepala.

"Ivee benar-benar seperti nama gengnya, bergerak seperti bayangan." Puji Jayden.

"Ngomong-ngomong soal Ivee, kau yakin gadis itu sudah memaafkanmu?" Tanya Joshua tiba-tiba.

"Benar, sangat tidak mungkin Ivee memaafkan perbuatanmu begitu saja, apalagi dengan Amelia adalah alasan kau menendangnya. Bisa saja Ivee sedang merencanakan sesuatu yang membuatmu menyiksa." Ucap Jordan tiba-tiba.

"Kalau itu sudah pasti, Ivee bukanlah gadis yang bisa membiarkan harga dirinya di injak-injak, saranku Aaron, bersiaplah, mungkin ini bisa menjadi hari terakhirmu untuk melihat dunia." Ujar Sergio.

"Aaron jika aku memiliki salah, maafkan aku." Ungkap Joshua.

"Jika aku pernah menyakitimu, maafkan aku Aaron." Lanjut Jayden.

"Semua hal yang kulakukan jika kau tak menyukainya, maafkan aku, aku tak bermaksud begitu." Cerocos Jacob.

"Dan semoga kau bisa beristirahat dengan tenang Aaron." Imbuh Jonathan.

"Kalian menganggap bahwa aku sudah meninggal." Kesal Aaron namun pria itu enggan mengalihkan pandangannya dari TV.

"Kau akan segera mati, itu kemungkinan paling buruknya, ditangan Ivee." Sambung Jordan.

"Selamat jalan Aaron." Ejek Sergio.

Aaron tak merespon tapi dalam hati ia juga was-was, apa mungkin Ivee akan membunuhnya, pikirannya jadi melalang-buana memikirkan hal itu, penuh dengan kejadian-kejadian sadis yang kemungkinan terjadi padanya yang dilakukan oleh Ivee, ayolah, Aaron memang seorang lelaki yang tak takut akan apapun, tapi pertama kali dalam hidupnya ia merasakan ketakutan luar biasa, dan itu semua berasal dari satu gadis, Ivee Avellino, gadis yang merupakan tunangannya dan akan menjadi istrinya kelak, padahal bahkan belum 1 tahun ia mengenal gadis itu tapi mendengar namanya saja mampu membuat otak Aaron porak-poranda.

"Kalian pikir ia akan membunuhku?" Bisik Aaron sangat pelan hingga membuat semua orang langsung memandangnya.

"Kau mengatakan sesuatu?" Tanya Joshua.

"Tidak, tidak." Sanggah Aaron dengan cepat.

"Selain Ivee kau tentu harus berhadapan dengan kakek Loren-kan?"

"Oh shit!" Seru kelimanya begitu mendengar perkataan Sergio.

"Tamatlah kau Aaron, bisa-bisa pernikahanmu batal."

"Tapi bukankah bagus, kau memang tak mau menjalankan pernikahannyakan?"

"Benar, kau selalu menolaknya, bahkan dari sejak kau masih kecil."

"Tidak, tidak, aku tak ingin pernikahanku dibatalkan." Sanggah Aaron dengan cepat.

"Eh, apa ini? Kau sudah menerima Ivee?"

"Wohoooo Aaron.." Ejek mereka berenam pada sang ketua.

"Bisa dikatakan begitu." Sahut Aaron dengan suara pelan.

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang