21

486 80 11
                                    

Aaron terpaksa menemani Ivee semalaman meskipun Ivee sudah menyuruh pria itu untuk pulang tapi pria itu tetap menemaninya hingga membuat Ivee merasa jengah.

"Tak bisakah kau pulang saja?" Tanya Ivee dengan nada kesal.

"Kau bisa menjelaskan pada papa dan mama jika mereka bertanya nanti?" Sahut Aaron tak kalah kesal, ia hanya menjalankan perintah orangtuanya dan malah diusir pulang.

Jawaban Aaron justru membuat Ivee berdecak semakin kesal.

"Aku dirumah sakit, kau tak perlu repot-repot menemaniku, lagipula keberadaanmu sama sekali tidak membantu."

"Jelaskan pada papa dan mama jika begitu, aku disini karna perintah mereka." Jelas Aaron lagi.

Selama hampir 1 jam pembahasan mereka adalah mengenai ini, bagi Ivee keberadaan Aaron diruangannya sangatlah tidak diperlukan, sedangkan bagi Aaron ia hanya menjalankan perintah orangtuanya, ia sudah lelah dengan segala hal sehingga ia enggan mencari perkara dengan orangtuanya lagi.

"Lebih baik kau tidur dan anggap saja aku tak ada, aku juga tak akan mengganggumu." Sahut Aaron lagi, pria itu masih duduk diatas sofa diujung ruangan dan kini sudah mulai merebahkan tubuhnya diatas sofa sambil memejamkan matanya.

"Aku sudah terlalu lama tidur." Jawab Ivee dengan santai, bahkan gadis cantik itu sudah duduk diatas brankarnya sambil memainkan ponsel.

Aaron langsung bangkit dari sofa dan menghampiri Ivee hingga membuat Ivee menaikkan kedua alisnya, kebingungan.

"Karna kau tak bisa tidur lagi maka jelaskan padaku, apa hubunganmu dengan Owen?" Aaron bertanya setelah duduk di sebuah kursi disamping brankar Ivee.

"Apapun hubunganku dengan Owen tak ada hubungannya denganmu."

Aaron berdecak, "Kau memintaku putus dengan Amelia dan kau malah menjalin hubungan dengan pria lain. Kau sedang mempermainkanku?"

"Katakan saja begitu." Begitu santai jawaban Ivee tanpa sadar membuat rasa kesal yang dirasakan Aaron semakin menjadi.

"Aku melakukan semua hal yang kau minta, kau memintaku putus dengan Amelia dan sudah kulakukan dan sekarang apa, kau menjalin hubungan dengan Owen, hanya untuk mempermainkanku? Ingatlah Ivee, kau dan aku sudah bertunangan dan hubunganmu dengan Owen pun tak akan pernah berhasil. Kau putusi dia sekarang juga atau aku akan langsung memberitahu kakek."

Ivee bisa merasakan kekesalan seorang Aaron dan tiba-tiba saja ia merasa gugup.

"Kau, putus dengan Amelia?" Ivee menatap mata Aaron sambil bertanya dengan suara pelan.

"Sesuai dengan permintaanmu, jadi sekarang jelaskan padaku apa maksudmu dengan menjalin hubungan dengan Owen disaat kita sudah bertunangan Ivee?" Dingin, dinginnya intonasi seorang Aaron ternyata mampu membuat Ivee takut, meskipun hanya sedikit.

Tiba-tiba saja Ivee merasa lidahnya kelu, tak bisa menjawab pertanyaan Aaron karna ia pikir Aaron masih berhubungan dengan Amelia sehingga ia mengiyakan ajakan Owen untuk menjalin kasih meskipun sebenarnya ia enggan, semua Ivee lakukan untuk menunjukkan pada Aaron bahwa ia bisa melakukan hal yang sama.

Disaat yang tak tepat ponsel Ivee berdering, menampilkan nama Owen dilayarnya. Ivee memejamkan matanya sementara Aaron langsung mengambil ponsel Ivee dan menjawabnya.

"Sekali lagi kau menghubungi tunanganku, maka aku akan menghabisimu." Suara Aaron begitu dingin dan tegas.

Ivee tak tau apa jawaban Owen diujung sana yang ia bisa pastikan adalah Aaron sedang dalam mood yang tidak baik dan itu karenanya.

"Kau ingin mempermainkanku? Merasa bahwa kau bisa melakukan apa yang aku lakukan? Membuatku marah? Cemburu? Menyesal? Kau ingin aku merasakan itu?" Aaron memandang Ivee dan kali ini Ivee hanya menunduk, seolah sudah tertangkap basah, justru gadis mungil itu sudah memainkan jarinya yang semakin menunjukkan pada Aaron bahwa yang dikatakan Aaron benar.

"Kau memberiku waktu satu bulan untuk mengakhiri hubunganku dengan Amelia dan aku melakukannya sesuai dengan permintaanmu, sekarang justru kau yang bermain dengan pria lain?" Aaron bersandar pada kursinya tanpa melepas pandangannya dari Ivee yang terus menunduk.

1 menit, 2 menit, sampai 5 menit kemudian Ivee hanya diam tanpa merespon Aaron.

"Selesaikan hubunganmu dengan Owen atau aku yang akan menyelesaikannya." Ucap Aaron pada akhirnya dan hal itu membuat Ivee mengangkat wajahnya memandang Aaron, "Apa sebegitu inginnya kau membuatku cemburu? Atau kau hanya ingin perhatian dariku?" Lanjut Aaron.

"Hubunganku dan Owen tidak serius, tidak seperti hubunganmu dan Amelia." Jawab Ivee pelan.

"Bagus, dengan begitu kau bisa dengan mudah melepaskan Owen. Sekarang hubungi dia." Perintah Aaron.

"Aku tak perlu melakukan itu karna memang hubungan kami tidak serius, Owen pun hanya menganggapku sugarbaby."

"Sugar baby?"

"Orang-orang disekolahku menganggap aku adalah simpanan CEO A tycoon karna mereka tidak menemukan latar belakangku dengan jelas, hanya anak yatim piatu dan memakai barang-barang mewah dan limited edition, dibandingkan berpikir bahwa aku adalah cucu dari Avellino, mereka lebih menganggapku sebagai sugar baby CEO A Tycoon, perusahaan milik kakek." Jelas Ivee dengan pelan, Aaron hanya diam hingga membuat Ivee kembali menjelaskan, "Dan Owen berpikir bahwa aku bisa menjadi sugar baby-nya, aku tak menolak karna memang itu tujuanku, menghancurkan Owen. Kau tak taukan kalau Amelia meminta Owen untuk mendekatiku dengan maksud untuk menghancurkanku, berusaha membuat aku jatuh cinta pada Owen sebelum nantinya pria itu akan menyakitiku. Aku mengetahui rencana itu hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti rencana mereka."

Aaron diam mendengarkan penjelasan Ivee, Aaron sadar, secara garis besar apa yang dilakukan Ivee tidaklah salah, justru Owen dan Amelia yang harus disalahkan disini dan Aaron bersyukur sudah lepas dari seorang Amelia.

"Jika kau merasa aku menjalin hubungan dengan Owen adalah untuk membuatmu cemburu atau kesal maka kau benar, tapi alasan yang paling besar adalah agar Owen dan kawanannya tau bahwa mereka sudah berurusan dengan orang yang salah. Aku ingin memberikan mereka pelajaran dengan caraku sendiri." Jelas Ivee lagi.

"Aku tak peduli dengan rencanamu, tapi aku tak suka berbagi Ivee, sama sepertimu. Akhiri hubunganmu dengan Owen segera." Ultimatum dari Aaron.

"Sudah kukatakan hubunganku dan Owen tidak seperti yang kau pikirkan." Ivee membela diri.

"Tidak serius tapi dia berulang kali menghubungimu." Aaron terdengar seperti pria yang cemburuan sekarang.

"Itu urusannya, selama aku tak menanggapinya maka tak masalah."

"Tak masalah bagimu tapi masalah bagiku. Pria itu tak akan sadar kalau bukan kau sendiri yang memberitahunya."

"Kenapa kau begitu mempermasalahkan hal itu?" Kesal Ivee pada akhirnya, tak habis pikir dengan Aaron yang terus-menerus menyuruhnya putus dari Owen sementara dirinya merasa hubungannya dengan Owen hanyalah sebuah permainan.

"Karna kau milikku Ivee."

Jawaban Aaron membuat Ivee terdiam, kaget. Tapi sepertinya bukan hanya Ivee yang kaget, Aaron, selaku pria yang mengucapkannya pun merasa kaget.

Selanjutnya hanya keheningan yang menyelimuti kedua manusia berbeda gender itu.


TBC

Buat semua orang yang lagi baca ini, terima kasih karna masih bertahan sampai sekarang. Enjoy❤️
AeilsyIr

The Shadow - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang