41

2.6K 152 9
                                    

We come and enjoy!!!

Derap langkah kaki ramai memenuhi koridor bersama roda yang terus membawa bed berisi tubuh tak sadar dan berlumuran darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Derap langkah kaki ramai memenuhi koridor bersama roda yang terus membawa bed berisi tubuh tak sadar dan berlumuran darah. Hingga manusia berpakaian putih menghilang dibalik pintu ruangan yang bertulis UGD.

Isak tangis tak terhindarkan di tempat itu. Chanyeol memeluk erat Wendy yang tak berhenti memanggil nama putra nya. Ia memang melarang putranya menangis tapi Ia melanggar perkataannya.

"INJUN TIDAK!!"

"INJUN! Ya Tuhan injun hiks...Yeol"

Mereka dengan cepat berlari menuruni tangga menyusul tubuh yang sudah tergeletak tak berdaya di halaman rumah. Chanye segera membawa anaknya menuju RS.

"Ba...sa-sshhmaaf.."

Jeno dengan kecepatan penuh membawa mobil menuju RS, Wendy menangis dalam diam mengusap wajah putra mungilnya yang sudah tidak sadar beberapa menit lalu.

"Putra ku hiks..malang se -Ya Tuhan hiks kenapa takdir putra ku hiks ha-harus begini..ARGHHH KAU JAHAT HIKS!"

Para tenaga medis disana enggan mengingatkan wanita itu, pasalnya tangisan pilu itu menyayat hati. Ditambah melihat kondisi pasien yang dibawa beberapa waktu lalu.




Selang 1 jam dokter keluar dengan keadaan baju dan tangan penuh darah. "Bagaimana keadaan anak saya???" Tanya Chanyeol cepat.

"Maaf kan kami Tuan. Ini..." Tubuh itu menegang perlahan menatap Gelang Silver milik putranya.

"Baba..." Chanyeol menatap cepat sang dokter Kim, "Maafkan Injun. Injun bukan anak kuat, maaf ya. Mama, injun sayang mama. Maaf..."

"Huang Renjun, meninggal pada 29 April 2022 pukul 20.25 SKT"

Rasa sakit dan kehilangan tak dapat ditahan. Sang ibu berlari tertatih menatap tubuh kaku putra kecilnya. Tidak ada suara rengekan lucunya, mata berbintang nya tertutup rapat enggan terbuka, tangan mungilnya tak sehangat sejam lalu. Tubuh itu diam dan tidak ingin membalas pelukan sang Mama.

"Tidak..tidak begini hiks putra mama bangun.. mama bawa Moomin hiks bangun njun!" Ia tak ingin begini endingnya tidak.

"Sayang!! Lihat Baba menangis hiks ledek hiks ledek Baba. Bangun sayang BANGUN!!"

"NA JAEMIN SIALAN!!!" Pria yang sedang sibuk menatap layar ponsel itu berdecak kesal mendengar suara melengking Lee Haechan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"NA JAEMIN SIALAN!!!" Pria yang sedang sibuk menatap layar ponsel itu berdecak kesal mendengar suara melengking Lee Haechan itu.

"KAU! Lihat! LIHAT INI! Anak mu merusak foto kesayangan ku!" Jaemin menatap bocah yang tertunduk sambil memegang sebuah foto dengan kaca yang sudah pecah. "Dia pria tapi sangat imut tapi nakal kau tau!" Haechan pergi setelah mengambil foto itu.

"Tuan Muda Na?" Telisik Jaemin pada bocah yang gini menggilum ujung bajunya gugup.

"Kenapa begitu hm..?" Jaemin mendekati sang putra dan membawanya ke gendongannya.

"Tadi Lele bilang Injun itu Mamanya dia, tapikan dia mama Icung. Jadi..Icung talik eh jatoh. Solly Papa" Na mungil itu menggenggam erat kemeja sayang Ayah dan menangis tak bersuara.

"Ssttt..Injun itu punya kita semua ndee? Icung jangan begitu pada Lele. Eitss..anak papa menangis? Tak malu pada Moomin?"

Icung memberontak turun dan berlari mengambil boneka putih di sofa ruang kerja sang Ayah. "Injun suka Moomin dan Icung juga!" Pekiknya menggemaskan didukung wajah lembab dan hidung merah akibat menangis.

"Eum..papa" panggil Icung saat dirinya makan malam bersama sang Ayah.

"Apa?"

"Injun itu tinggal dimana? Icung udah 4 tahun tapi belum jumpa Injun. Kata Papa dia cantik dan papa suka, mana? Icung mau jadiin injun mama sungguh Icung" tanya anak itu panjang lebar.

"Lucu kan...Icung hehe..mau anak manis bernama Icung, Nana"

Jaemin tersenyum miris lalu menatap anaknya, "Icung tau? Nama Icung itu, Injun yang membuatnya-"

"HEUM! ICUNG TAUUU, TAPI DIA MANA?" gertak Icung kesal sebab pertanyaannya tak dijawab samsek.

Jaemin perlahan berdiri dan menggendong anaknya, "Disini...." Icung menatap jari Jaemin yang menunjuk tepat di dadanya.

"Di dada?" gumam anak itu.

Jaemin terkekeh, "No, Injun is here. In your Heart and here..."

"Papa heart?" sahut Icung ikut menunjuk dada Jaemin.

Jaemin mengangguk pelan lalu memeluk anak angkatnya itu. Tidak. Jaemin tidak menikah, Icung adalah anak manis, kecil dan mirip Injun yang ia lihat di salah satu Panti asuhan milik Haechan.

"Dia mirip dengan mu Injun, dia anak kita. Na Icung..."

"Injun sayang Nana dan Icung!!!"

"Nana juga..."

"Papa...Icung sayang Injun hihi.."







"..Injun mama Icung kan?"



Injun mama Icung kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


END.

MAKASIH❤️

Omnia Paratus| RENJUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang