18

1.8K 238 22
                                    

"Injun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Injun"

Renjun menoleh kearah Daehwi yang datang bersama Somi dan Baejin. "Kau tak apa?" tanya mereka.

Seperti biasa, Renjun hanya tersenyum tanda ia baik baik saja. Somi mendengus kesal, rasanya ingin menampar bibir sialan yang menjelekkan si mungilnya itu. "Berhenti tersenyum Huang" tegor Daehwi yang juga kesal.
Renjun senang mereka tidak menjauhinya, ia hanya terkekeh pelan

"Duduklah, Guru sudah datang" ucap Renjun saat melihat guru masuk.

🦊🦊🦊

Mereka sedang menikmati makan siang, kecuali Renjun yang hanya menatap makan siangnya. Ya, Mereka ; Somi, Daehwi dan Baejin. Jaemin? Tidak mungkin. Helaan nafas cukup keras terdengar semua mata di meja itu menatap Renjun dipojok.

"Hey! Makan njun" suruh Daehwi menatap kesal sahabatnya itu. "Aku tidak nafsu makan..."

"Harus dipaksa!!" Seru Daehwi semakin kesal rasanya. Kalau begini bisa bisa Renjun semakin kecil dan mudah sakit.

Tiba-tiba meja disamping mereka berbisik membawa nama Jaemin. Dan ternyata Jaemin dan Haechan datang ke Kantin. Bersama Jeno dan....

"Ish! Lihatlah wanita sialan itu...uh!" desis Somi geram manatap marah ke arah Winter yang bersama Jeno dan 2 lainnya.

Tatapan Renjun bersiborok dan bertemu dengan Jaemin yang hanya melempar tatapan dingin padanya. Lalu pergi mencari meja kosong.
Rasanya sesak menerima tatapan kebencian dari orang yang dianggap selalu ada.

"Dasar bajingan itu" lagi-lagi Somi menggerutu dalam bisikan kesalnya sambil menatap tajam dominan yang bernama Jaemin itu.

"Aku selesai"

"Eh eh mau kemana??" bingung Daehwi jelas jelas Renjun belum makan sedikit pun.

Renjun hanya diam beranjak dan menghampiri meja Jaemin. Mereka menatap malas kedatangan Renjun. Lagi-lagi itu rasanya sakit, seperti ditikam ribuan pisau tepat di jantung.

"Masih punya muka lu?" Sarkas Jeno dengan Winter yang duduk tertunduk disampingnya.

Renjun hanya diam lalu perlahan meletakkan paper bag yang sejak tadi ia bawa, ke hadapan Jaemin. "Ini--"

Braakk

Seluruh atensi kantin tertuju ke sumber suara. Renjun tentu kaget melihat paper bag itu tergeletak di lantai.

"Kau masih berani huh?!"

Jaemin menatap nanar Paper bag itu. Terselip rasa sesak melihat Jaket miliknya bersama Yogurt kesukaannya jatuh dari dalam paper bag itu.

"Bukan Haechan, a-aku hanya mengembalikan-"

"Itu.sudah.kotor."


deg!



Omnia Paratus| RENJUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang