Sy kembali kangen gk sih?:(((
Solly lama....
.
.
Haechan dan yang lainnya terdiam mendengar cerita Jaemin. Dengan Renjun tidur disampingnya, Jaemin dengan pelan menceritakan apa yang dialami oleh Renjun. "Jadi menurut kalian, ini sepenuhnya direncanakan?" tanya Jaemin.
Haechan mengangguk pelan, "Aku yakin sekali. Coba kau pikir, di keramaian kota mana ada yang berani seperti itu kecuali demi uang"
"Benar. Manusia sialan itu menyentuh Injun ku yang manis" timpal Shuhua
"Lu pada coba cek cctv daerah situ dah-aww! Channie sakit" pekik Jeno saat menerima cubitan dari kekasihnya.
"Kok pake Lu-gua sih!!" kesalnya dibalas senyuman lucu dari Jeno( ◜⌣◝ )
"Tadi pagi Paman Huang menemui ku, dan kalian tau? WAHH ibu ibu bodoh itu ingin menjebak Injunnie" 3 oknum yang mendengar keluh-kesah Jaemin mengernyit heran.
"Ibu ibu?"-Haechan
"Bunda Renjun..."
Haechan hanya mengangguk paham. Paham seperti apa sikap ibu sambung dari sahabatnya.
🎄🎄🎄
"Mereka gagal. Para bedebah bodoh"
Salah satu gadis itu mendengus kesal, "Lain kali pekerjakan orang yang benar-benar terbiasa membunuh. Dasar amatiran"
"Tuh mulut tutup ye. Nyerocoss tros"
"Tih milit titip yi. Mending lu mikir gimana buat ambil hati Jaemin kalo gitu"
"Iya iya sok ngatur lu. Muka lu nih berdebu kek meja"
....
"Jaem!!"
Yang dipanggil menoleh ke belakang melihat siswi sekelasnya menghampirinya. "Minju, ada apa?"
"Aku ingin mencari buku yang kau baca Minggu lalu, bisa k-kau bantu aku..?" pinta gadis itu sedikit ragu.
Jaemin terlihat berpikir, ia harus ke kelas Renjun makan siang. Tapi tidak enak menolak temannya yang satu ini.
"Jaem, bagaimana?"
"Baiklah. Ayo"
Minju dengan bahagia mengapit tangan Jaemin lalu berjalan menuju Perpustakaan. Jaemin hanya diam dan risih dengan perlakuan tiba-tiba gadis itu. Tapi tak apa, sebatas teman kan? Pikir Jaemin.
"Jaemin bodoh!"
"Kurasa dia ada urusan mendadak, sudahlah pudu" bujuk Jeno menenangkan Haechan yang sedari tadi mengomel.
"Setidaknya kabari dulu. Lihat Renjun jadi sendiri"
"Eih? Aku tak apa Haechan, kalian pergilah ke kantin" Haechan mendesis kesal. "Sudahlah Njunnie. Si Jaemin itu tidak ter harapkan" timpal Haechan pasrah. Tidak ada gunanya mengomel jika orangnya tidak disini.
"Kajja njunn" Renjun menahan tangan Haechan yang berusaha menarik dirinya, "Kalian pergi berdua saja, aku-"
"Dasar jadi orang ketiga"
"Dia tidak berpikir? Huh dasar"Ucapan Renjun dan gerakannya terhenti mendengar bisik-bisik orang yang lewat. Tak jauh beda, Haechan dan Jeno juga terdiam. Haechan melirik Renjun yang terlihat tidak bersemangat dengan wajah sendu.
"Njun..."
Renjun melepas tangan Haechan, "Aku akan makan bekal di kelas. Babay" pamitnya dengan Senyum manis seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omnia Paratus| RENJUN✔️
Fiksi Penggemar➪END ; blm revisi Kisah Huang Renjun yang Siap Untuk Apapun Yang Terjadi dalam merindukan Sang Mama ketika dirinya ditinggal lagi. Diangkat dan dijatuhkan di kondisi berbeda beda, membuat dirinya menyimpan sesuatu yang tidak dapat ia jelaskan dalam...