21 Juni 930
Ibukota Woskom kerajaan Gardius
Kini Raja Ramses, Pangeran ruru dan Selir Rara dengan dikawal oleh 26 pasukan pengawal, mulai berangkat dari ibu kota menuju kota pelabuhan Krikund yang lebih dekat . Mereka pun sampai pada 28 Juni 930, kemudian mulai menaiki kapal layar terbaik mikik mereka untuk menuju kerajaan Nusantara wilayah utama yang membutuhkan waktu 20 hari.
Dan kini 18 Juli 930 mereka hampir sampai di pelabuhan kerajaan Nusantara yaitu kota Jakarta Utara, Pelabuhan tanjung periok. Rombongan Raja Ramses yang melihat ini dengan terkejut dan takjub. Apa yang dibilang mata-mata itu benar adanya.
"Ternyata Mata mata itu benar...." Gumam Ruru dengan berbinar saat melihat banyak kapal besi yang melintas, dan banyak gedung tinggi menjulang. Meski masih jauh
Mereka telah melihat kapal besi besar, kapal besi kecil. Dan juga pelabuhan yang megah, banyak bangunan tinggi terlihat dari jauh.
"Kapal besi itu.... Nyata....Andai saja ia tetap di kerajaan, kamilah yang akan memiliki kapal kapal besi ini" Gumam Raja Ramses melihat dengan iri kapal kapal besi itu. .
"Jika kapal besi itu menyerang kita... Kita bisa tamat" Ujar pelan beberapa kru kapal dengan wajah cemas
"Lihatlah ukuran kanoni mereka.... Lebih besar dari kita..."bisik pasukan pengawal dengan yang lain.
"Hm, itu bisa menghancurkan lambung kapal ini sekali tembak" Ujar temannya
Kemudian mereka makin dikejutkan dengan pelabuhan Tanjung priok yang benar-benar terlihat megah.
"ini.... Banyak yang terbuat dari kaca?" Gumam Ramses dengan merasa terkalahkan
"Ukurannya bisa setara dengan kastil kecil.... Mereka benar-benar kaya" Puji Selir Rara
mereka pun melihat pakaian warga yang benar-benar bagus bila dibandingkan dengan warga kerajaannya . Meski begitu mereka tetap merasa percaya diri dengan pakaian mereka sendiri. Para pasukan Pengawal juga merasa kurang percaya diri dan merasa pesimis saat melihat pasukan penjaga pelabuhan, yang gagah, tampan, dan elegan dengan seragam mereka.
"Seragam mereka terlihat lebih ringan" Bisik pasukan pengawal baru
"Heh, artinya mereka lemah tidak bisa kuat menahan serangan pedang milik kita" bisik Kapten pengawal dengan sombong
"Anda ada benarnya kapten" Ujar Para pengawal yang kembali optimis
Rombongan raja Ramses pun memutuskan untuk membeli pakaian terlebih dahulu di toko pakaian terdekat, supaya mereka bisa beradaptasi dan tidak terlihat mencolok. Senjata pasukan pengawal pun dusita demi alasan keamanan lingkungan masyarakat, karena keamanan di kerajaan Nusantara, dijamin. Hal ini membuat 9 pasukan pembunuh yang dimiliki pangeran pertama dan kedua menjadi kesal. Tetapi mereka masih memiliki pisau keramik yang mereka taruh di dalam celana, untuk membunuh raja mereka sendiri.
Beberapa saat kemudian mereka telah membeli dan memakai baju mereka. Mereka benar-benar senang karena ini adalah pakaian yang keren. Akhirnya rombongan ini pun terpisah karena tujuan masing-masing, ibu rara dan Pangeran ruru beserta 11 pengawal, pergi ke bazar makanan untuk mencicipi makanan yang ada. Juga akan melihat langsung keadaan kerajaan ini.
"Yang mulia, saya beserta anak saya izin untuk berkeliling sejenak , nanti kami akan menyusul anda menuju ibu kota" Ujar Selir Rara
"Baiklah , tapi jangan berlama lama. Karena pastinya akan banyak hal penting yang perlu di bicarakan dengannya" Ujar Raja Ramses
"Terimakasih yang mulia" Ujar Rara dan Ruru merekapun pergi
Sedangkan raja Ramses dengan 11 "pengawalnya" akan pergi menuju ibu kota Garuda. Tetapi saat mereka hendak ke halte, beberapa prajurit menyarankan untuk melewati jalan pintas yang mereka temukan. Raja Ramses tanpa curiga mengikuti , mereka melewati gang kecil dan Raja mulai curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
System: membangun kerajaan( Proses Revisi)
Historical FictionCerita ini mengisahkan seorang pemuda berumur 25 tahun asal Indonesia bernama Hendra Wijaya Kusuma yang terkirim ke dunia lain karena kesalahan dewa dan mengisahkan mengenai dunia dan kerajaannya . sebagai permintaan maaf dewa memberikan Hendra Syst...