15 april 910
Hendra POV
Hendra beserta 150 ribu orang rombongannya mulai berjalan bersama dan menuju ke arah Selatan. Dimana ada kabar dimana wilayah selatan lebih baik dari utara. Hendra menggunakan kuda sebagai tunggangan, sedangkan Ibunya berada di kereta kuda karena tidak bisa menunggangi kuda sama sekali.
"pemandangan disini indah ya, entah mengapa tidak ada yang mau kesini"Ujar beberapa warga dengan kagum melihat pegunungan yang berderet terlihat sepanjang mata memandang
"Kudengar ini karena ada beberapa wilayah pemukiman yang digenangi cairan hitam, dan pemukiman itu akan terbakar atau beracun saat bersentuhan dengan cairan itu"Jawab warga lain
"Eh.... bukankah berarti..."
"Ya... bila kita tidak hati-hati kita bisa menjadi korban dari cairan hitam itu"
"Hiiii semoga kita tidak mendapat kesialan seperti itu"Timpal salah satu pria dan disetujui banyak dari mereka
"Lihat!! ada sebuah kota yang cukup besar!"Ujar Salah satu prajurit yang menunjuk ke arah sebuah kota yang memiliki dinding yang cukup besar di arah barat.
"Itu kota Merangin, salah satu titik perdagangan utama di Pulau sumatra ini. Tapi saat ini hanya ada sebanyak 3 ribu orang yang masih tinggal di sana. Tapi saat ini satu persatu bagian kota mulai runtuh"Ucap Gazef yang memandang kota itu
"Kalau begitu kita singgah ke sana. Kita sudah lama berjalan, dan belum beristirahat. Semuanya kita akan beristirahat di sini!!!"Ujar Hendra dengan lantang
"Baik!!! Pangeran!" Jawab pasukan dan rombongan warga dengan senang.
Ada kurang lebih 5 ribu orang yang memasuki kota dan sisanya berada di luar dan menggelar kain terpal lebar untuk diduduki. Mereka mulai mengeluarkan bekal mereka seperti roti, kacang-kacangan, ikan yang diasinkan/ diasapi juga ada Bakpao hingga jagung dan sorgum. Mereka menikmati makan siang sambil mengobrol dan juga saling melemparkan canda tawa. Ada beberapa yang saling memijat untuk meredakan rasa pegal yang mengganggu mereka.
Untuk orang-orang yang memasuki kota. Mereka ditatap takut oleh para penduduk di sana. bahkan ada beberapa pria yang memegang tombak ataupun garu seperti bersiap memepertahankan diri. rumah-rumah yang pintunya terbuka mulai ditutup.
"Mereka seperti takut pada kita"Gumam Hendra dengan heran
"yah... itu pasti karena jumlah kita. Sejak dimulainya pengungsian masal, jarang sekali ada puluhan sampai ratusan ribu orang yang beraktifitas di sini. Tak heran mereka akan ketakutan seperti itu"Balas Gazefa dengan tenang
Ding!
Notifikasi sistem kini berbunyi di kepala Hendra
[Misi baru: memerhatikan keadaan warga, menemukan masalah yang dihadapi warga, dan membantu warga
Hadiah:skill melihat jarak jauh tingkat awal, sejauh 1 km dan dapat melihat jenis sumber daya dibalik tanah dan bebatuan selama 2 menit]vivi
"Terimakasih pemberitahuan nya vivi, tapi tentu saja misi ini merupakan kewajibanku sebagai pemimpin wilayah baru ini" Hendra tersenyum lembut mendnegar misi yang memang menjadi kewajibannya.
Hendra pun mulai fokus untuk melihat sekeliling,bisa dibilang keadaan warga desa, seperti orang yang kelaparan, dan beberapa pucat pasi,keadaan rumah yang tidak layak huni dan jalanan rusak, secara Penghelihatan itu yang disimpulkan Hendra, namun tentu bertanya secara langsung akan lebih mengetahui masalah yang dialami warga.
"Semuanya berhenti!. " Teriak Hendra
Semua pasukan pun berhenti meskipun ada beberapa yang tersandung karena berhenti mendadak, yang membuktikan kualitas pasukan Hendra kurang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
System: membangun kerajaan( Proses Revisi)
HistoryczneCerita ini mengisahkan seorang pemuda berumur 25 tahun asal Indonesia bernama Hendra Wijaya Kusuma yang terkirim ke dunia lain karena kesalahan dewa dan mengisahkan mengenai dunia dan kerajaannya . sebagai permintaan maaf dewa memberikan Hendra Syst...