System: membangun kerajaan( Proses Revisi)

Bab 102: Bertukar pikiran antar 2 insan, kepercayaan & kesetiaan

Erlangga POV

30 Desember 952

Kastil Bougyo, Kota kaikaku Kerajaan Nusantara

       6 bulan telah berlalu pasca perang, Pangeran Erlangga anak dari Hendra dan Albedona sedang dalam masa pemulihan pasca perang. Karena luka yang dialami oleh Erlangga cukup berat dan kondisi mental Erlangga yang masih cukup goyah akibat pengalaman pertempuran besar yang ia lalui. Tentu ini adalah hal yang cukup memengaruhi kepribadian Erlangga yang awalnya tenang, kini menjadi agak labil dan emosional.

    Tapi syukurnya, keadaan Erlangga kian membaik dan sudah dapat beraktivitas seperti biasa. Seperti berlatih dalam bela diri, belajar atau mengurus beberapa tugas kerajaan yang dapat ia lakukan, seperti mewakilkan ayahnya dalam peresmian suatu bangunan atau proyek, melakukan inspeksi pada kinerja para pejabat pemerintahan atau yang paling sering dilakukan adalah mengarsipkan data dan dokumen kerajaan.

      Bukan hanya itu saja, Erlangga juga turut melakukan blusukan pada setiap wilayah kota untuk melihat kondisi kota. Bagi Erlangga tata kota dari kota Kaikaku sudah baik dan cocok untuk aktivitas kendaraan yang ramai dan aman bagi pejalan kaki. Distrik-distrik juga diatur sedemikian rupa agar rapih, efisien dan meminimalkan terjadinya kecelakaan. Dalam hal transportasi, warga kota ini menerapkan peraturan perundang undangan baru Kerajaan dimana maksimal kepemilikan kendaraan pribadi berbahan bakar fosil dalam kota adalah sebanyak 300 ribu unit untuk kota kecil, 1 juta unit untuk kota ukuran sedang dan 2 juta unit untuk kota besar.

     Ini bertujuan agar tidak terjadi banyak kemacetan di jalan umum dan memaksimalkan kegiatan dalam kota. KOta Kaikaku sendiri masih dalam tahap adaptasi teknologi kendaraan pribadi, mengingat dahulu mereka adalah bagian dari Kerajaan Sengoku yang ratusan tahun lebih kuno dari Nusantara. Oleh karena itu regulasi dan kebijakan masihlah ketat dan perlu dikaji bertahap. Namun kendaraan transportasi umum dan sepeda menjadi andalan warga kota untuk melakukan perjalanan.

      Keamanan setiap transportasi umum telah terjamin, dikarenakan akan ada banyak polisi ataupun paramiliter yang akan berpatroli dan siap siaga. Bahkan dengan ketatnya pengamanan ini membuat tingkat kriminal kota ini menjadi turun Drastis.

     Di Kastil ini pun Erlangga sedang melakukan pengarsipan bersama dengan beberapa staf Pemerintah Daerah Kota ini. Dan Kesan Erlangga cukup kagum dengan desain kastil yang unik dan banyak terbuat dari kayu , cukup berbeda dengan banyak kastil di Nusantara dan Akirema yang Mayoritas menggunakan batu atau bahkan tembaga dan baja sebagai bahan pembuatan benteng.

"Fiuh, banyak Dokumen yang perlu kita Arsipkan ya" Ujar Erlangga yang memindahkan dokumen setelah diberi beberapa bahan herbal oleh staf

"Iya pangeran, karena ini adalah dokumen dalam waktu 3 bulan terakhir. Terlebih banyak sekali acara dan proyek akhir akhir ini" Jawab staf Administrasi yang juga sedang mengarsipkan dokumen

"Ya, sepertinya anda benar pak Heiko. Ini ada proposal, Laporan pertanggungjawaban, Surat keputusan, Laporan kependudukan, Laporan keuangan, Laporan keamanan. Pasti pemerintah daerah disini sangat sibuk" Erlangga melihat dokumen dokumen yang ada dan memasuknnya ke dalam loker

"Hmmmm, ayah pernah bercerita bahwa dalam 1 hari ia mengerjakan segunung dokumen. Kurasa itu bukanlah kebohongan. Dimasa depan mungkin aku akan bernasib sama atau bahkan lebih dari ayah dalam al tersiksa dokumen dokumen ini" Gumam Erlangga yang merinding membayangkan ia dalam sehari harus melayani ribuan dokumen hanya dalam 1 hari

     Setelah dirasa selesai, erlangga dan para staf pun beristirahat. Mereka mulai menuju kantin kastil dan mulai makan bersama, Hidangan pada hari itu adalah campuran makanan khas wilayah utama Nusantara dan Makanan kebudayaan Sengoku. Seperti adanya ramen, rendang, Cilok, Danggo, Mochi, Kue Ambon. Dan dengan minuman es kuwut, teh matcha dan juga susu. Sembari menikmati makanan, banyak hal yang dipikirkan oleh Erlangga akhir-akhir ini.