Bab 88: "Api" mulai membakar tumpukan "minyak" dan "ranting"

341 67 31
                                    

Author POV

2 April 952

Pelabuhan Sorrento, Republik Niger.

        Pelabuhan Sorrento, adalah pelabuhan besar internasional yang dimiliki oleh Republik Niger

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Pelabuhan Sorrento, adalah pelabuhan besar internasional yang dimiliki oleh Republik Niger. Memiliki luas pelabuhan seluas 300 hektar. Dengan luas seluas itu, berbagai jenis kapal dapat berlabuh di pelabuhan ini. Seperti kapal layar pedagang baik dari ASCIF maupun negara tetangga , kapal pesiar milik pihak ACTPros. Bahkan bisa menampung setidaknya 50 kapal perang.

      Bagi Republik Niger, pelabuhan Sorrento merupakan salah satu tempat yang menjadi penghasil pemasukan keuangan kerajaan mereka. Dengan biaya transit atau berlabuh yang tidak terlalu mahal, membuat banyak kapal-kapal bersinggah kepelabuhan ini. Selain murah, lokasi pelabuhan ini juga strategis yang membuat pelabuhan ini sering dikunjungi oleh negara lain.

      Republik Niger awalnya merupakan sebuah kerajaan yang bergabung dengan ANCKR. Namun, karena dihilangkannya sistem monarki dan pembunuhan para bangsawan, membuat Kerajaan Niger berubah sistem pemerintahannya yang awalnya monarki absolut, kini menjadi sistem Republik. Sistem ini memiliki dampak positif berupa mengubah Niger yang awalnya menerapkan sistem feodal beralih menjadi Republik yang lebih "demokratis".

      Sistem Republik sebenarnya cocok untuk Niger, hanya saja ideologis Komunis yang awalnya di anut tidak sesuai dengan masyarakat. Hal ini membuat pemerintah Niger pada tahun 923  dengan segera meminta perlindungan kepada Kekaisaran Romawi. Karena mereka berencana keluar dari ANCKR dan bergabung kepada ASCIF yang dirasa ideolo Fasis lebih cocok dianut oleh Republik Niger. Tentu kabar ini membuat  pihak Kekaisaran Romawi sangat senang dan langsung menerima permintaan Niger yang ingin bergabung dengan ASCIF.

     Kembali lagi ke pelabuhan Sorrento. Suasana pelabuhan kini benar-benar sibuk. Kapal-kapal dagang dari berbagai negara mulai menurunkan muatannya, para pekerja mulai membawa muatannya. Para pengunjung dari berbagai negara beramai-ramai turun dari kapal dan menuju bagian luar Pelabuhan untuk menuju tempat tujuan mereka, ada pula yang menggunakan kereta api sebagai alat transportasi.

Pelabuhan ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti Dermaga, Gudang Penampungan barang baik di kemas dengan kotak peti kayu maupun container. Kemudian terdapat stasiun kereta api khusus pelabuhan. Dan juga jalan jalan besar baik berupa jalan aspal maupun jalan batu, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Bukan hanya aktivitas sipil berupa pariwisata dan perdagangan saja yang berada di pelabuhan ini . Tetapi juga aktivitas militer. Puluhan kapal perang berbagai ukuran, berbagai jenis yang dimiliki berbagai negara di dunia juga berlabuh di pelabuhan ini.

Setidaknya terdapat 1 kapal fregat Nusantara, 2 kapal Destroyer Nazi Jerman, 8 kapal la prima nave di ferro milik Kekaisaran Romawi , 15 nave di ferro misto milik Niger, 2 kapal Dreadnought milik Sengoku, 2 Kapal Dreadnought milik Antitorpilika, 20 kapal layar besar milik Dosharu, Dutch, Portugis dan Arbia.

System: membangun kerajaan( Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang