"Semuanya hancur dan duniaku....berhenti"
"Rasanya seperti berada diujung jurang yg amat dalam, dan tiba-tiba terhempas ke dalam nya bersamaan dengan lembaran uang yg berhamburan tepat di wajahku""Apa aku terlihat begitu rendah hingga semua ini terjadi padaku, harusnya aku dengarkan kata ayah untuk tidak bekerja terlalu jauh dari rumah"
"Tubuhku dan otakku membeku sesaat, tapi netraku masih bisa melihat orang itu berjalan dengan angkuh meninggalkanku dengan lembaran uang yg sudah berserakan di lantai, jika memang semua orang memiliki nilai dan bisa dibeli, apa aku salah jika aku pernah berharap untuk dibeli dengan sebuah pernikahan terhormat, apa gadis miskin sepertiku sama nilainya dengan lembaran uang yg berserakan ini"
"Aku segera bangkit, memunguti semua pakaianku dan pergi....menahan semua sakit dan berusaha terlihat baik baik saja di hadapan karyawan lain, meski make up ku sedikit berantakan dan wajahku sembab"
"Aku terus mengguyur tubuhku dibawah guyuran shower kamar mandi rumah yg aku sewa, jijik...hanya satu kata yg bisa menggambarkan semua yg aku rasakan saat ini
Semua sakit dan perih di tubuhku hampir tidak terasa lagi, tidak sesakit yg aku rasa""Aku terus menangis dibawah guyuran shower hingga mentari bersinar begitu terik, dan air mataku mengering"
"Aku resign....hanya itu kalimat yg dapat aku ucapkan pada atasanku, aku hanya ingin pulang....berada di dekat kedua orang tuaku mungkin akan membuatku sedikit membaik meski saat ini aku begitu takut bertemu makhluk yg bernama laki-laki"
🦋🦋🦋
"Merasa aneh nggak sih sama orang itu?" bisik Devika pada Pin.
"Banget, apalagi Lisa yg tiba-tiba bilang resign,bilangnya hanya lewat telfon pula. Dan semalam orang yg terakhir Lisa temuin ya orang itu" ucap Pin.
"Kamu yakin beneran Lisa pernah bertemu orang itu?" tanya Devika.
"Liatnya mereka berdua secara langsung sih nggak pernah, tapi aku sempet liat waktu Lisa ngetuk pintu kamar 1001 sih" ucap Pin.
"Mungkin nggak karna orang itu naksir Lisa makanya nyari Lisa?" tanya Devika.
"Ya mungkin aja, trus Lisa yg mendadak resign kenapa? Karna takut ditaksir orang itu? Jelas nggak mungkin cuma karna alasan sepele kan? Yg aku tau saat ini Lisa lagi butuh uang buat biaya rumah sakit ayah nya, tapi kenapa malah resign coba?" ucap Pin.
"Coba telfon gih, takut Ada apa-apa sama dia" saran Devika.
"Hallo Lisa.."
"Ya Pin"
"Kamu dimana?"
"Di kosan"
"Kenapa resign? Ada masalah Li?
Kok nggak cerita"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA (Haruto-Lalisa)
ФанфикDia bukan tipeku, tapi dia mengubah caraku melihat dunia.