"Kau membentakku hmm? Fine...tidak ada yg perlu aku pertahankan lagi"
"Lisa.....aku harus bagaimana menjelaskan padamu, aku sudah berubah, ini kesalahanku di masa lalu dan aku minta maaf...." lirih Haruto.
"Kenapa tidak kamu akui dari awal? Kenapa masih bersikukuh dia bukan anakmu sebelum hasil testnya keluar?" teriak Lisa.
"Aku tidak tau....aku bahkan tidak mengingat nya sama sekali"
"Tidak ingat? Jadi berapa banyak wanita yg pernah kamu tiduri sampai tidak bisa mengingatnya hah?" maki Lisa dengan suara lantang.
"Lisa....maafkan aku" lirih Haruto.
"Jadi berapa banyak anak yg akan datang lagi dan harus ku tampung?" teriak Lisa. "Kamu fikir aku sesabar itu?" "Kalau Ada hal yg paling aku sesali dikehidupanku adalah....menjadi istrimu" lirih Lisa dengan tatapan tajamnya yg begitu menusuk hati Haruto.
.........
Suara keributan di lantai bawah terdengar hingga lantai atas tempat kamar Hito dan Lami berada.
"Lami....mau mendengarkan musik? Aku Ada lagu bagus untukmu" ucap Hito memasangkan headphone miliknya ke telinga Lami.
Lami tau betul maksud perlakuan Hito adalah agar Lami tidak mendengarkan pertengkaran kedua orang tua Hito. Padahal Lami bisa melihat dengan jelas dari sorot Mata Hito kalau saat ini Hito pun sedang tidak baik baik saja. Bahkan kedua tangan Hito gemetaran dan kedua matanya yg memerah berusaha menahan air matanya menetes.