Jealous 2

1.5K 178 14
                                        

"Tidak terjadi seperti yg kamu fikirkan" lirih Haruto menggenggam tangan Lisa.

"Tau apa kamu tentang yg aku fikirkan?"

"Aku tau kamu cemburu...."

"Jangan terlalu berkhayal...." lirih Lisa.

"Benarkah hanya aku yg berkhayal?" tanya Haruto dengan smirknya.

"Aku bahkan tidak tau harus sedih, marah, atau justru merasa bersalah" lirih Lisa masih menatap ke bawah.

"Aku tidak melakukannya....sungguh" Haruto mencoba menjelaskan.

"Jangan katakan apapun, aku tidak ingin mendengarnya" kesal Lisa.

"Harusnya aku melakukannya, karena biasanya pun aku melakukannya, tapi semalam aku benar-benar tidak melakukannya, karna tidak bisa....bayanganmu memenuhi otak ku, dan aku tidak bisa melakukannya dengan yg lain, sampai sini ngerti nggak?" ucap Haruto membuat Lisa menoleh kearahnya.

"Oke kamu tidak akan semudah itu percaya ucapanku, kamu bisa tanya Mark, semalam aku minum bersama Mark, dan dia tau semuanya"

"Tidak mau..... Kurasa aku tidak perlu bertanya pada siapapun, aku lebih percaya apa yg aku lihat daripada apa yg aku dengar" lirih Lisa.

"Astaga.....tentang ini?" tanya Haruto menunjuk arah lehernya.

🦋🦋🦋

Flashback On

"Kenapa? Kenapa berhenti?" tanya seorang gadis bernama Lana saat Haruto tiba-tiba berhenti mencumbui nya meski dia sudah melepas semua pakaian yg membalut tubuhnya.

"Aku tidak bisa"

"Apa maksudmu tidak bisa? Aku tau kamu sedang ho*ny" kesal Lana.

"Iya, tapi bukan denganmu" ucap singkat Haruto kembali memakai pakaiannya dan pergi meninggalkan gadis itu begitu saja.

"What the f*ck" teriak Lana melempar semua bantal di sampingnya.

🦋🦋🦋

"Kusut banget muka lo bro" sapa Mark mendudukan diri disebelah Haruto.

"Deketan sama istri di tempat kayak gini bikin gw naik" ucap Haruto blak blakan

"Ya tinggal lo naikin, masalahnya dimana?"

"Istri gw masih trauma sama gw, histeris banget dia gw deketin doang"

"Ya trus kenapa malah lo tinggal kesini?" tanya Mark.

"Gw nggak mau dia makin takut ngeliat gw, jadi lebih baik gw keluar kan?"

"Harusnya lo tenangin dia lah, bukan malah lo tinggal pergi" ucap Mark.

"Gw merasa serba salah, gw takut banget dia sakit tiap ngeliat wajah gw"

"Ya wajar sih, ini semua juga karna kelakuan lo ke dia, makanya dia jadi kayak gitu" ucap Mark

"Gw beneran berubah Mark, gw pengen memperbaiki semuanya"

"Berubah gimana? Tadi gw sempet denger dari karyawan gw lo masuk ke room 401 sama Lana" cibir Mark.

DIA (Haruto-Lalisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang