Hurt

1.3K 165 59
                                    

"Lisa..." lirih Haruto terus memandangi Lisa yg terlelap diatas ranjang pasien.

Sudah satu minggu Lisa dirawat di rumah sakit, tapi tak satu katapun terucap dari bibir Lisa. Lisa hanya diam menatapi langit langit rumah sakit.

"Apa yg sebenarnya terjadi?" marah mommy pada Haruto saat melihat menantu kesayangannya jadi seperti ini.

Bukan....bukan karena telfon Haruto pada seseorang di malam itu yg membuat Lisa menjadi seperti ini. Tapi....

Flashback On

Sesaat setelah Lisa menyuruh Haruto keluar dari kamarnya, ponsel Haruto berbunyi.
Sebuah pesan masuk ke ponsel Haruto.

Ponsel Haruto berdering menampilkan sebuah panggilan dari Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponsel Haruto berdering menampilkan sebuah panggilan dari Karina. Karena merasa Lisa pasti sudah tidur, Haruto menerima panggilan telfon dari Karina.

"Hai....."

"Hai Rin....i miss you"
ucap Haruto to the point tanpa menyadari saat ini Lisa sedang berdiri dipintu kamarnya dan mendengar semua percakapannya meski pintu kamar Lisa masih tertutup.

"Bohong, kamu tidak mengijinkanku kerumahmu"

"Aku aja yg ketempatmu,
kamu dimana?"

"Dirumahmu"

"Hah?"

"Buka pintunya"

"Becandanya nggak lucu"

"Aku nggak lagi becanda babe, kenapa? Nggak berani buka? Takut istri kamu marah?"

"Bukan begitu"

"Lalu? Ah baiklah aku pulang"

"Tunggu"

Dengan cepat Haruto membukakan pintu apartmentnya.
Dan saat itu juga Lisa sedikit membuka pintu kamarnya, pertahanan Lisa runtuh mencoba tidak mempercayai apa yg saat ini dia lihat tapi nyatanya semua itu terjadi nyata di hadapan matanya.

Dan saat itu juga Lisa sedikit membuka pintu kamarnya, pertahanan Lisa runtuh mencoba tidak mempercayai apa yg saat ini dia lihat tapi nyatanya semua itu terjadi nyata di hadapan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa ba bi bu Haruto langsung mencium bibir Karina, begitu lembut dan penuh perasaan.

"I miss you so much" bisik Haruto.

"Nggak ada basa basinya, dasar....."
"Gimana kalau istrimu melihatnya hmm?"

"Dia sudah tidur" lirih Haruto

"Dan kali ini aku menjadi selingkuhanmu hmm?"

"Aku hanya sangat merindukanmu" bisik Haruto kembali melumat bibir Karina.

"Aku tau....lalu bagaimana dengan istrimu?"

"Bukankah kamu juga sudah menikah?" Tanya Haruto

"Ya...aku menikah dengan kakek kakek karna patah hati ditinggal nikah" Karina merajuk.

"Kenapa kamu tega meninggalkanku dan menikah dengan perempuan lain?" tanya Karina mengalungkan lengannya di leher Haruto.

"Bukankah kamu yg meninggalkanku saat itu?"

"Aku hanya mengetesmu, tapi kamu beneran menikah dengan perempuan lain, itu membuatku sangat terluka"
"Kamu....bisa jatuh Cinta dengan perempuan lain"

"Tidak....tidak seperti itu yg terjadi" lirih Haruto.

"Lalu?"

"Aku....patah hati saat kamu pergi, aku... Mabuk, dan aku...melakukan kesalahan" lirih Haruto menunduk.

"Ah..jadi pernikahan hanya untuk pertanggung jawaban?" tanya Karina.

"Ya...daddy menyuruhku bertanggung jawab dan...dia hamil anak laki-laki. Kamu tau kan apa arti anak laki-laki bagi seorang pengusaha"

"Apa kamu akan terus hidup bersama istrimu?"

"Aku...tidak tau" lirih Haruto.

"Lalu aku bagaimana?" rengek Karina.

"Aku...tidak tau kamu akan kembali" lirih Haruto

"Tapi sekarang aku sudah kembali" bisik Karina.
"Jadi apa rencanamu selanjutnya?"

"Aku...hanya menginginkan bayi itu, agar daddy tidak mengusirku" lirih Haruto tapi terdengar seperti petir yg menggelegar bagi Lisa, dan begitu menusuk jantung Lisa.

Harusnya dariawal Lisa tidak pernah mendengarkan ucapan mommy Ruto untuk membuka hatinya pada laki-laki brengsek itu.
Harusnya Lisa mengunci rapat rapat hatinya.

Sekali brengsek....selamanya akan brengsek.
Dan sekarang semuanya sudah terlambat, Lisa sudah kehilangan semuanya, masa depannya, hidupnya, cintanya, Dan...bayinya.

"Kenapa tidak pernah bilang padaku?" bisik Karina.

"Apa?"

"Kalau kamu menginginkan bayi laki-laki" bisik Karina.

"Maksudmu?"

"Kenapa tidak mencoba membuatnya denganku, dengan begitu kamu tidak perlu mengambil bayi itu. Biarkan perempuan itu membawanya pergi" bisik Karina dan balik melumat bibir Haruto.

"Jangan disini.....ayo ke kamarku" bisik balik Haruto.

"Kalian tidak tidur bersama?" tanya Karina dengan smirknya

"Tidak....." lirih Haruto membawa Karina dalam gendongannya dan menuju ke kamarnya.

Remember about Lisa's room right next to Haruto's? Lisa could even clearly hear their sighs until morning came

Flash back off

🦋🦋🦋

"Sudah bangun Li? Mau makan apa? Aku suapin ya" Lisa hanya diam dan memalingkan wajahnya dari Haruto.

"Aku ada salah sama kamu Li?"
"Tolong jangan diam seperti ini, membuatku takut" lirih Haruto, tapi Lisa masih diam.

DIA (Haruto-Lalisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang