"Cabul, mesum, penjahat kelamin" umpat Lisa."Yes I'm" Haruto terkekeh.
"Hitungan ke5 belum terbuka semuanya aku anggap kamu perlu bantuanku untuk membukanya" Haruto mengulum senyum."Satu...dua...tiga...." Haruto mulai menghitung beriringan dengan Lisa yg mulai membuka satu persatu pakaian yg membalut tubuhnya.
"Lempar semuanya kearah sini" perintah Haruto dengan tatapan tajamnya yg tadinya dalam posisi duduk sekarang berjalan perlahan kearah Lisa.
Haruto berjalan mengelilingi Lisa dengan memperhatikan teliti setiap jengkal tubuh Lisa meski harus kesusahan mengatur degup jantungnya dan meneguk kasar ludahnya sendiri melihat tubuh indah Lisa naked tepat di hadapannya.
"Jeno tidak pernah menyentuhmu?" celetuk Haruto.
"Aku bukan pelacur murahan" ketus Lisa.
"Dan Jeno bukan penjahat kelamin sepertimu" maki Lisa dengan tatapan tajamnya justru membuat Haruto tertawa terbahak."Jeno temanku....kami semua penjahat kelamin, kamu saja yg belum mengetahuinya"
Bisik Haruto mulai mendekatkan wajahnya mendekat kearah Lisa hingga Lisa bisa merasakan hembusan nafas Haruto di area lehernya."Jangan tutup matamu" bisik Haruto penuh penekanan menatap lekat kedua Mata indah milik Lisa.
"Apalagi maumu?" umpat Lisa dengan tatapan tajamnya.
"Dengarkan aku baik-baik...diantara jari jari tanganmu, dibelakang telingamu, di rambutmu, di lehermu, bahkan setelah semua pakaianmu terlepas, aku menemukan spycam menempel di tubuhmu" bisik Haruto membuat Lisa membelalakan matanya.
"Is that true?" lagi lagi Haruto terbahak dan mulai mengambil satu persatu spycam yg menempel di tubuh Lisa membuat Lisa sedikit meremang kala bersetuhan kulit secara langsung dengan Haruto.
"Semakin kecil aja spycam buatan Lee Corps aku hampir terkecoh aku fikir itu mole" ucap Haruto melempar spycam itu ke lantai dan menginjaknya.
Haruto berjalan mengambil sebuah selimut besar dan segera menutupi tubuh Lisa dengan selimut besar itu.
"Jangan kelamaan dalam posisi seperti ini, aku masih laki-laki normal" bisik Haruto.
"Dasar mesum" umpat Lisa.
"Letakkan tas dan ponselmu ke lantai dan ikut aku" ucap Haruto yg telah menggendong Hito dan berjalan keluar apartment nya.
"Kamu gila menyuruhku keluar hanya dengan selimut?" umpat Lisa.
"Kita ke rooftop, helicopterku sudah menunggu dan tidak ada waktu lagi" ucap Haruto tanpa menoleh.
"Mau kemana?"
"Tidak perlu tau" ucap singkat Haruto.
"Aku tidak mau ikut denganmu" ucap Lisa tapi kakinya masih berjalan mengikuti langkah Haruto.
"Dan aku tidak pernah memaksa" Haruto berhenti diujung rooftop dengan diatas langit sudah terlihat helicopter yg terbang mendekat ke arah mereka.
Haruto dengan Hito di gendongannya sudah terlebih dahulu masuk ke dalam helicopter, dan Lisa masih berdiri mematung di depan beberapa saat dan berakhir ikut berlari masuk ke helicopter.
"Aku tidak pernah memaksa loh" Haruto terkekeh, Lisa yg kesal dan membuang muka ke arah luar jendela.
"Kedinginginan?" tanya Haruto melihat Lisa mulai menggigil, Lisa hanya menoleh sesaat tanpa menjawab.
"Butuh bantuan untuk menghangatkan?" tanya Haruto yg langsung mendapat tatapan tajam tidak bersahabat dari Lisa.
"Aku mau nawarin ini padahal" ucap Haruto memberikan dua buah hotpack pada Lisa.
"Negative thinking terus perasaan" cicit Haruto

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA (Haruto-Lalisa)
Fiksi PenggemarDia bukan tipeku, tapi dia mengubah caraku melihat dunia.