"Ekhem.....diajarin apa aja sama mommy?" tanya Haruto memecah keheningan.
"Shopping dan....style, wae? Ada yg salah?" tanya Lisa menatap mata Haruto.
"Oh....tidak ada yg salah hanya....kamu terlihat semakin cantik, iya cantik" ucap Haruto, tidak mungkin Haruto berkata Lisa terlihat hot dan sexy dimatanya saat ini, Lisa bisa tiba-tiba kabur karna kembali takut padanya.
"Haruto...."
"Hmm?"
"Setelah ini ayo jalan jalan" ajak Lisa.
"Kemana?"
"Night club" celetuk Lisa.
"Apa?" kaget Haruto sampai tersedak. "Aku bisa dibunuh mommy kalau mengajakmu ketempat itu"
"Kenapa?"
"Itu bukan tempat baik, tidak cocok denganmu" jelas Haruto.
"Kenapa? Karna aku kampungan?"
"Loh kok malah berfikirnya kesitu...semua yg ada disana nggak ada yg baik, minumannya...laki lakinya..Para gadisnya, nggak ada yg baik, dan kamu wanita baik baik jadi jangan kesana ya"
"Tapi kamu sering kesana" lirih Lisa.
"Ya kan aku memang bukan laki-laki baik...dan aku kesana hanya untuk bersenang senang" jelas Haruto.
"Aku juga ingin bersenang senang" celetuk Lisa
"Tapi tempatmu bukan disana Lisa....tidak boleh kesana, jangan aneh aneh" Haruto mulai kesal.
"Apa salah nya? Aku hanya ingin mengunjungi tempat yg bisa membuatmu bahagia"
"Kita bisa mengunjungi tempat lain kan? Tempat yg lebih bener" ucap Haruto dengan nada mulai meninggi.
"Kenapa? Karna kita berbeda? Dunia kita berbeda? Selera kita berbeda? Tunggu...biar aku perjelas...orang sepertiku bukan seleramu?" tanya Lisa.
"Astaga.....kamu kenapa sih, kapan aku bilang kamu bukan seleraku?" "Aku hanya sangat mengkhawatirkan mu, tempat itu tidak baik untukmu gadis baik baik yg pernah aku kenal, faham?"
"Aku juga...." celetuk Lisa.
"Juga apa? Tanya Haruto menahan kesal.
"Juga ingin lebih memahamimu, mengenalmu, Hal Hal yg membuatmu senang dan benci...aku ingin mengetahui semua nya" ucap Lisa membuat Haruto menatapnya.
"Kenapa?" tanya Haruto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Membuatmu jatuh Cinta padaku" gumam Lisa dalam hati tapi tak sampai terucap. "Yasudah kalau tidak boleh..." lirih Lisa berjalan gontai hendak masuk ke kamarnya.
"Hei....iya oke kita ke night club, tapi yg milik keluarga Mark aja biar bodyguard nya bisa langsung penggal kepala laki laki brengsek yg berani nyentuh kamu" ucap Haruto menggenggam tangan Lisa.