"Bagaimana jika aku bilang aku menginginkan mu....Lalisa?" bisik Haruto yg memberanikan diri memeluk pinggang Lisa dan menatap lekat kedua mata Lisa.
"Aku tidak" ucap Lisa dengan tatapan sengit.
"Really? Tapi kenapa kamu gemetaran hmm?" bisik Haruto. "Aku bahkan bisa mendengar detak jantungmu"
"Menjauh dariku...mau apa kamu sebenarnya" ucap Lisa berusaha menghindari tatapan mata Haruto.
"I said I want you and I know you want me too" bisik Haruto dengan smirknya.
"Dalam mimpimu....." cibir Lisa.
"Lalu kenapa kamu menahan nafasmu? Aku membuatmu takut atau......membuatmu ingin?" bisik Haruto semakin memajukan langkahnya dan relfek Lisa pun melangkah mundur hingga tersudut di sudut ruangan.
"Berhenti bermain main dan menjauhlah" ucap Lisa berusaha mendorong tubuh Haruto untuk menjauh darinya.
"You don't wanna me babe?" bisik Haruto.
"Never" lirih Lisa.
"But I don't care babe, I...wanna you...now" bisik Haruto perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir Lisa. Dan cup...satu kecupan lembut mendarat di bibir Lisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dam.....harusnya Lisa sangat marah, tapi kenapa dia hanya diam dan malah menutup mata.
Haruto tersenyum miring menatap Lisa tidak lagi memakinya tapi malah diam dan menutup matanya. Perlahan Haruto membawa kedua lengan Lisa untuk melingkar di belakang lehernya.
Mereka saling menatap, hawa panas diantara keduanya membawa bibir mereka kembali bertautan.
"Jangan ditahan....." bisik Haruto yg semakin memperdalam ciuman mereka.
"Hhhh" satu desahan pertama lolos dari bibir Lisa membuat Haruto tersenyum penuh kemenangan.
"You get my passion is burn" bisik Haruto membuat pagutan itu semakin panas. Haruto memiringkan kepalanya untuk menyatukan lebih dalam lidahnya dengan lidah Lisa.
Sadar sesuatu mengganjal di bawah sana, Lisa perlahan mendorong tubuh Haruto untuk menjauh karna tidak ingin dirinya semakin terbawa suasana hingga mengeluarkan suara suara yg membuat suasananya semakin panas. Hingga pagutan diantara mereka berdua terlepas.
"Aku masih marah padamu, jangan berfikir aku akan mudah memaafkanmu" kesal Lisa.
"Marahmu.....mengeluarkan desahan hmm?" goda Haruto.
"Jangan membuat aku semakin kesal ya"
"Benar semakin kesal padaku atau hanya untuk menutupi kamu juga menginginkan nya?" bisik Haruto.