Penasaran

1.5K 202 14
                                        

"Haruto..." ucap Lisa menahan pintu membuat Haruto mengulum senyum.

"Masak apa?" kepo Haruto.

"Lihat sendiri dan makan, tidak usah banyak bertanya" Lisa kembali mode jutek.

"Tidak sedang ingin meracuniku kan?"

"Sangat ingin...." cibir Lisa dengan tatapan sengitnya tapi malah membuat Haruto terkekeh.

"Apa yg lucu?" kesal Lisa karena Haruto bukannya langsung makan malah cekikikan menertawainya.

"Kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu...."
"Semakin jutek kamu....malah semakin lucu, menggemaskan" Haruto kardus mode on.

"Loh mau dibawa kemana makanannya?" kaget Haruto karna Lisa malah mengangkat piring piring yg berisi makanan.

"Dibuang, nggak mau dimakan kan? Daritadi bukannya makan malah ketawa nggak jelas" kesal Lisa.

"Susah susah masak kenapa malah dibuang? Nggak tau apa akunya udah laper banget" Haruto mengerucutkan bibirnya.

"Bagus....biar kelaparan, siapa suruh nggak makan" kesal Lisa.

"Jahat ih" Haruto ngambek...
"Eh Lisa...apa yg tadi benar ciuman pertamamu?" celetuk Haruto disela kegiatan makan siang mereka.

"Apa kamu tidak bisa bertanya hal yg lebih manfaat?" kesal Lisa.

"Aku tidak bisa tidur saat penasaran"
"Tapi....bagaimana mungkin? Kamu tidak pernah punya pacar?"

bagaimana mungkin? Kamu tidak pernah punya pacar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kurasa aku tidak harus menjawabnya" ketus Lisa.

"Tapi kamu terlalu cantik untuk tidak memiliki pacar, maksudku pasti banyak yg menyukaimu
Lalu bagaimana caramu menolak mereka?" tanya Haruto.

"Tidak ada, mereka cukup sadar diri dan mundur dengan sendirinya" sindir Lisa.

"Jika itu kalimat sindiran untuk ku, sayang sekali aku tidak merasa" Haruto terkekeh.
"Semakin menolakku aku akan semakin penasaran untuk bisa menaklukannya. Dan kamu berhasil membuat aku penasaran" celetuk Haruto memicingkan matanya.

DIA (Haruto-Lalisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang