9.1 Menghias Dunia

12 6 0
                                    

Sudah revisi

Tekan Bintangnya dulu yaa

Mari berteman di ig @ceritanora

Selamat membaca

Untuk saat ini, jika ditanya apa yang membuatmu bersedih, apa yang kamu katakan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk saat ini, jika ditanya apa yang membuatmu bersedih, apa yang kamu katakan?

Anak muda akan menjawab bahwa masa muda yang panjang akan segera memudar menjadi kenangan. Tidak tahu ke mana mereka akan pergi. Saat tertidur, dalam sekejap terbangun di hari depan. Waktu tidak mengizinkan kembali ke masa lalu. Jalanan panjang yang berkabut, ini tidak semenakutkan bayang-bayang tengah malam jika melangkah dengan keberanian. Katanya perjalanan hidup yang sesungguhnya baru dimulai saat itu.

Kita tidak akan membahas tahap pertumbuhan selanjutnya. Kita masih anak muda. Pikirkan hari ini saja. Buat kenangan yang siap melukis sejarah baru untuk dunia. Ini hanya cerita manis anak muda yang begitu lugu dan polos. Cuaca apa, suasana hati apa, kita hanya perlu tertawa. Hal seperti ini hanya akan dijumpai di persimpangan kode pemuda. Kamu tidak akan bisa kembali setelah melewatinya. Singkirkan keras kepala tentang mimpi, kita tahu yang sederhana dan gigih akan sampai ke bulan. Buat kenangan masa muda yang sangat manis dan simpan masa lalu yang indah.

Ternyata waktu bisa begitu anggun. Untuk diri yang begitu berani, yang paling mengerti cara menggenggam semesta. Ini miliknya. Hias semenarik mungkin. Kristal-kristal bercahaya tenggelam di negeri tersembunyi dengan pernak-pernik sekitar yang indah. Tempat yang akan ditinggalkan ini akan dirindukan suatu hari nanti ketika masing-masing mesti berlanjut mengemban kewajiban.

Penyair dengan pembawaan melankolis bercerita pada satu hari di musim hujan itu, bahwa langit menumpahkan gerimis yang kian menit kian sesenggukan. Burung-burung mulai mengepakkan sayap-sayapnya, terburu-buru mesti pulang karena anaknya kedinginan. Laut yang malu-malu dengan air tawar, pada akhirnya mengesampingkan keegoisan dan memilih berdamai dengan bersatu. Cerita musim hujan punya sisi manis, tapi akan lebih manis jika satu hari saja tanpa hujan dulu. Ingin menikmati langit berbintang yang sudah lama tidak bisa disaksikan semenjak langit lebih senang murung.

Penggila dekorasi ruang menyentuh jendela dingin dan berembun dengan ujung jari. Melukis telapak tangan dengan ekspresi tersenyum, bahasanya mengatakan bahwa ini simbol menggenggam dunia seperti janjinya sewaktu lahir. Jangan dianggap buruk, jangan dipandang dari sisi keegoisannya. Namun pandang dari kerja keras dan keteguhan hatinya untuk memiliki dunianya sendiri.

"Hal besar apa yang menghiasimu di masa muda?"

"Bertemu denganmu di Negeri Ajaib."

Para peri membangun rumahnya di hutan belantara, tidur di atas kelopak bunga, saat pagi terjaga membawa bulir air terjun dan menaruhnya pada dedaunan yang menjadi embun segar, dan menebar serpihan bubuk emas menjadi cahaya di waktu bumi menemui sisi terang. Peri tak punya kastil mewah sebagai tempat tinggal, tidak punya pelayan, mereka bekerja keras hidup mandiri memberi rona semesta. Ratu akan marah jika serbuk keajaiban yang diberikan tidak digunakan secara benar. Meski begitu, istana peri tampak mengagumkan, berkesan, dan lebih mewah. Mereka tidak mengerti rasanya dimanja, tapi merawat alam dengan tulus bahagia.

Orange (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang