Halo semuanyaa!!!
Aku ada cerita baru nih buat kamu yang suka topik brokenhome, life, dan angst.
Cerita ini mengisahkan tentang anak yang pengin dihargai oleh orang tuanya dan orang-orang di sekelilingnya.
Mengangkat tema tekanan verbal juga dapat mempengaruhi psikologis anak, bahwa definisi kekerasan bukan cuma fisik saja.
Cerita ini buat kamu yang lagi di fase pengin mereka mendengarkanmu sebagai timbal balik karena kamu udah bersedia menjadi pendengar yang baik. Ketika ada masalah, seseorang diam bukan karena nggak berani ngomong, tapi memang nggak bisa ngomong soal itu.
Yuk kita kenalan sama Delmara, Lily, dan dunianya.
Spill dikit yaaa
⚠️trigger warning
This story contains many scenes that may be traumatizing and harmful to some people.A blue story by Nora
Suatu hari saat kedai sepi, saat akhir musim panas, tiba cuaca cerah yang mulai sulit ditemui. Ada percakapan antara dua anak muda yang masih bertanya-tanya tentang rahasia takdir.
"Relung Bentang Delmara."
"Namamu adalah harapan terbesar yang berangkat dari seuntai doa yang diberikan padamu untuk kamu bawa sampai nanti."
"Kamu tahu artinya?"
"Biar hatiku lapang seluas samudra."
"Ah ... itu terdengar tulus dan besar sekali. Pasti kamu terlahir dari cinta yang murni."
"Kamu menyukai laut?"
"Tidak."
"Bukankah itu Delmara?"
"Hm?"
"Delmara itu laut."
"...."
"Dan laut itu kamu."
"...."
"Kenapa kamu tidak menyukai dirimu sendiri?"
"Pernahkah kamu berpikir bahwa takdir yang tak mudah lahir bersama tiap manusianya dan menyamar sebagai anugerah? Hari itu, manusia berpengalaman seolah mampu membaca rencana takdir. Nama itu, seperti tanda peringatan yang memberi tahu bahwa hidupku akan jauh dari senyum, dari bahagia, dari banyak hal terindah di dunia."
"Lily, kamu tahu laut itu biru? Biru sekali. Jika aku ini kapal yang berlabuh di permukaannya, setiap perjalananku selalu beriringan biru dan dinaungi biru. Biru yang kubenci. Bila mana kapal ini telah reyot dan rapuh, biru akan merenggutku, membawaku semakin ke dalam, dalam palung yang lebih pekat dari hitam."
"Suatu hari nanti Delmara, kamu akan tahu pelajarannya, kamu akan mengerti mengapa takdir memberimu limpahan biru banyak sekali."
"Kapan, Lily?"
"Ketika kamu telah mengerti makna hidup."
Selamat membaca
Salam sayang
8 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange (END)
Teen FictionDON'T COPY MY STORY! A Sweet Story by Nora Aku tidak ingin mengirimmu pulang sekarang Aku ingin bersamamu lebih banyak Bahkan jika matahari terbenam Kita masih punya malam yang bersinar sambil menunggu matahari terbit keesokan harinya Aku meraguk...