13

1.2K 159 3
                                    

Percakapan Antara Luo Binghe dan Liu Mingyan masih berlanjut. "Baik aku akan menjadi wali Luo Zishu." Ujar Liu Mingyan yakin.

"Terimakasih." Ucap Luo Binghe.

Hal itu sedikit membuat Liu Mingyan terkejut karena baru kali ini Luo Binghe mengucapkan terimakasih yang begitu tulus. Seolah seorang ayah yang berterima kasih pada orang lain karena telah menjaga putra nya. Ini benar benar istimewa dan langka. Tapi lupakan itu Liu Mingyan menatap bocah lucu dipangkuan Luo Binghe. Dia iri dan ingin memangku anak itu juga. Tapi dia tak bisa langsung memintanya karena takut Zishu malah akan takut padanya. Jadi dia harus lebih berhati-hati.

Luo Binghe tiba-tiba berkata, "Zishu, sekarang bibi Mingyan akan menjadi ibumu juga apa tidak apa-apa? Tanya Luo Binghe.

Zishu menatap Liu Mingyan sebenar kemudian balik menatap Luo Binghe, "Tidak apa-apa papa." Jawab Zishu. Lalu menatap Liu Mingyan dan dia secara perlahan turun dari pangkuan Luo Binghe. Zishu berjalan sampai ke samping Liu Mingyan. Mengambil tangan kanan sang permaisuri itu dengan kedua tangannya yang mungil.

"Boleh Zishu memanggil anda A-niang ?" Tanya Zishu dan hal itu membuat Luo Binghe tersenyum teduh. Sedangkan Liu Mingyan sendiri merasa sangat terharu dan menutup mulutnya dengan tangan kiri. Dia takut kalau mulutnya akan menjerit gemas pada makhluk mungil dihadapannya itu. Jadi dia hanya mengangguk berkali kali sebagai jawaban.

Zishu yang melihat jawaban Liu Mingyan tersenyum senang. Karena sekarang dia memiliki ibu baru. Tapi Zishu tentu saja tetap menyayangi mamanya. Hanya saja Zishu suka jika banyak orang menjadi keluarga nya.

Pembicaraan Lui Binghe dan Liu Mingyan berakhir. Dengan Luo Binghe yang mengatakan bahwa Zishu tidak akan pindah dan tinggal di istana Liu Mingyan ataupun Luo Binghe. Zishu akan tetap tinggal di cold moon palace. Jadi jika ada apa apa Liu Mingyan bisa berkunjung kesana saja. Karena untuk sementara ini Zishu masih tidak diperbolehkan untuk berkeliaran di komplek istana Huan Hua. Sampai Zishu benar benar belajar tentang lingkungan istana dan hubungan nya dengan Liu Mingyan semakin erat dulu.

***
Malam hari di cold moon palace seperti biasa Luo Binghe akan menemani putra kecilnya tidur. Tapi Zishu belum juga menutup matanya. Luo Binghe sendiri bahkan terheran melihat anaknya yang masih anteng aja.
"Kenapa Zishu masih belum tidur?" Tanya Luo Binghe.

"Zishu belum ngantuk papa." Jawab Zishu.

"Tumben sekali, biasanya Zishu cepat tidur." Ujar Luo Binghe heran.

Zishu bangun dari acara berbaringnya lalu dududk sambil memeluk boneka baru yang Luo Binghe bawakan untuknya 3 hari yang lalu.

"Papa Zishu memikirkan perkataan orang-orang yang bilang kalo papa kejam." Ujar Zishu.

Luo Binghe terdiam kemudian berkata,"Dari mana Zishu dengar itu?"

"Kata orang-orang. Tapi papa Zishu bingung yang kejam dari papa itu apa ya?" Ujar Zishu sambil mengusap dagu seolah tengah berpikir keras sambil memperhatikan Luo Binghe dari atas ke bawah dengan seksama. Melihat tingkah bayi kecilnya Luo Binghe tidak untuk tidak gemas melihatnya. Sungguh bayinya lucu sekali.

"Bagaimana menurut Zishu sendiri?" Goda Luo Binghe.

"Papa mama berkata kita tidak boleh menilai orang dengan mudah atau ceroboh." Jawab Zishu.

"Oh ya?

"Iya karena mama aja dibilang kejam dan tak berperasaan." Sekita wajah Luo Binghe terdistorsi muram.

"Mama sering disalahpahami. Tapi mama bilang dia tidak apa-apa." Ujar Zishu.

"Papa mau dengar cerita Zishu?" Tambah sikecil itu.

Luo Binghe tersenyum tipis lalu mengusap puncak kepala Zishu. "Tentu saja"

Zishu mengangguk antusias dan memulai ceritanya.

Ini adalah cerita ketika Zishu masih tinggal bersama dengan Shen Qingqiu. Suatu malam Zishu dan Shen Qingqiu berada di tepi bukit menatap indahnya kelap-kelip bintang malam dan megahnya lampu Festival yang diadakan di ibu kota.

"Indah sekali. Apa mama pernah tinggal disana?" Tanya Zishu kecil yang saat itu berusia 4 tahun.

Shen Qingqiu tersenyum,"tidak mama tinggal di puncak bernama qinjing dulu."

"Oh ya. Lalu apa yang mama lakukan disana"?

"Mama disana mengajar murid-murid." Jawab Shen Qingqiu.

Mata Zishu kecil berbinar, "Mama guru seperti apa?" Tanya Zishu.

Sekali Shen Qingqiu tersenyum tipis. "Mama guru yang sangat jahat loo. Suka menyiksa muridnya." Jawab Shen Qingqiu.

Zishu menatap tak percaya Shen Qingqiu. " Tidak mungkin mama seperti itu."

"Nyatanya seperti itu." Jawab Shen Qingqiu ringan. Tapi seolah tak percaya Zishu malah menyipitkan matanya tajam menatap Shen Qingqiu dengan tatapan mengintrogasi. Shen Qingqiu terkekeh melihat hal itu.

"Dengar pangeran kecil. Mama adalah seorang yang harus mendidik keras muridnya agar kuat, mengayomi dan melindungi. Tapi sayang nya mama hanya melakukan yang pertama saja yaitu mendidik dengan keras." Ujar Shen Qingqiu.

"Mama hanya tahu itu saja. Mama bukanlah guru yang baik. Karena tak bisa memberikan perasaan nyaman dan masa depan baik yang membahagiakan untuk murid mama." Tambah Shen Qingqiu sambil menatap langit malam yang mulai semakin hitam. Bintang-bintang yang mulai tertutup Awan.

Green JadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang