Seorang anak laki-laki dengan wajah acuh tak acuh tengah duduk dengan santainya sambil meminum teh nya dengan tenang. Padahal dihadapan anak itu ada sang ayah yang terkenal sebagai penguasa yang kejam bagi orang-orang diluaran sana.
"Jadi ada urusan apa ayah memanggil ku?" Tanya Luo Chuhe dengan tenang.
Luo Binghe terkadang merasa ragu apakah anak di depannya ini benar benar putranya. Luo Binghe merasa heran melihat sifat dan tempramen putranya yang satu ini sangat berbeda dari siapapun termasuk dirinya, selir Cha atau keluarga lainnya. Kalau bukan karena wajah Luo Chuhe yang mirip dengannya disertai perpaduan ketajaman dan beberapa bagian yang dia warisi dari selirnya. Mungkin Luo Binghe akan menganggap Chuhe bukan putra kandung nya.
"Aku ingin kau mendapatkan sebuah perkamen kuno yang ada di tangan permaisuri Sha Hualing." Ujar Luo Binghe menjawab pertanyaan Chuhe.
Alis kanan Chuhe terangkat dengan wajah seolah berkata apa urusannya denganku. Melihat sang anak yang seolah tak peduli dan akan menghiraukan perintahnya, dengan terpaksa Luo Binghe mengaitkannya dengan Zishu.
"Ada sesuatu tentang Zishu yang berkaitan dengan perkamen itu." Ujar Luo Binghe.
Luo Chuhe terdiam sesaat sebelum mengemukakan pikirannya. "Apa ini berkaitan dengan kekuatan si kecil Zishu."
Luo Binghe sekali lagi tak bisa berkata lain, Luo Chuhe sangat tajam dan langsung tahu inti masalah. "Kenapa kau menganggap itu berhubungan?" Tanya Luo Binghe.
"Karena energi yang terpancar dari Zishu sangat berbeda dari siapapun yang ku tahu. Aku menebak ini berkaitan dengan kelahiran Zishu. Ayah mungkin bisa membodohi siapapun tentang identitas ibu yang melahirkan si kecil. Tapi tidak dengan ku." Jelas Luo Chuhe.
Luo Binghe menenggang, dia tidak menyangka putranya ini akan curiga dengan informasi kelahiran Zishu. Tapi Luo Binghe langsung menghilangkan ketegangannya. Dia ingin tahu sejauh mana Luo Chuhe bisa menebak identitas Zishu.
"Kenapa kau menganggapnyaa seperti itu?" Tanya Luo Binghe lanjut.
Chuhe meminum teh nya kembali sebelum kembali menjawab pertanyaan Luo Binghe. "Mudah saja ayah. Si kecil Zishu memiliki penampilan yang tidak biasa harusnya ayah juga sudah sangat tahu tentang hal ini. Melihat dari penampilan nya saja aku sudah tahu ibu kandung nya pasti bukan orang biasa saja. Lalu cerita ayah yang mengatakan bahwa ayah memberikan giok hijau pada ibu Zishu sebelum meninggalkannya. Itu hanya karangan saja. Aku tahu giok hijau milik ayah sebentarnya tidak pernah ada ditangan ayah. Aku mendengar dari permaisuri Ning kalau giok itu dulu hilang. Dan jika pun ketemu kenapa ayah tidak menggunakan padahal itu peninggalan ibu angkat ayah."
Luo Binghe terkekeh, "bagaimana jika aku tak memakainya karena takut hilang kembali."
"jika ayah tidak memakai nya karena takut giok itu hilang kembali. Lalu kenapa tiba-tiba ada seorang pria tak dikenal dua tahun yang lalu membawa sebuah giok hijau dan berkata dia akan bertemu ayah. Lalu ayah mengizinkan pria itu masuk. Dan lebih lagi pria itu sekarang berdiri di samping Zishu dan menjadi pengasuh nya. Maka hanya satu kesimpulan bahwa giok itu sebenarnya masih hilang sebelum pria itu membawanya pada ayah." Jelas Chuhe.
"Menariknya lagi giok ayah hilang saat ayah masih menjadi murid di puncak Qinjing bukan." Tambah Chuhe.
Luo Binghe sangat kagum melihat putra nya yang dapat berbicara dengan penuh percaya diri tentang analisis. Tapi Luo Binghe tak akan membiarkan analisis anak itu berjalan mulus. "Kau berkata seolah sangat percaya sekali dengan analisa mu itu." Ucap Luo Binghe.
"Jangan bilang ayah akan menyangkalnya. Ayah mungkin tidak tahu, tapi aku suka menggali segala hal dengan menyeluruh. Jika ayah ingin mengatakan bahwa ayah telah menemukan giok itu saat masih murid di Qinjing dan menyimpannya. Aku tak akan percaya. Karena harus nya permaisuri Ning orang terdekat ayah saat itu tahu sekalipun ayah menyembunyikannya. Aku sangat tahu seperti apa ayah pada masa itu. Polos, naif, seolah penuh dengan keadilan dan CEROBOH." Luo Chuhe menekan kata ceroboh seolah dia ingin mengatakan kalau ayahnya saat itu sangat bodoh sehingga tak mungkin bisa menyimpan rahasianya sendiri.
Baru kali ini ada seorang anak yang menghina nya secara tidak langsung bahkan terlihat seolah sangat mengetahui bagaimana dia di masa lalu.
"Biar ku tebak ayah, ibu kandung si kecil Zishu adalah master puncak Qinjing sekaligus guru mu Shen Qingqiu kan." Ucap Luo Chuhe dengan penuh keyakinan.
Luo Binghe tak bisa berkata-kata apa lagi. Dia terdiam mendengar satu nama yang di sebutkan oleh putranya itu. Sedangkan Luo Chuhe yang melihat sang ayah yang terdiam, terkekeh dengan suara yang mengisyaratkan kalo dia sangat puas melihat reaksi ayah nya itu.
"Sepertinya tebakanku benar. Awalnya aku tak yakin tapi melihat reaksi alami ayah dan mata yang menatap ku tajam ini. Menandakan bahwa tebakanku benar." Ujar Luo Chuhe.
Luo Binghe menyeringai, "Kau sendiri tidak yakin, lalu kenapa bisa kau mengucapkannya dengan percaya diri?".
"Karena aku butuh konfirmasi, dan sekarang aku sudah mendapatkannya." Balas Luo Chuhe sambil ikut menyeringai.
Sekarang Luo Binghe tidak bisa mengelak lagi, karena dia yakin Chuhe pasti memiliki ribuan alasan lain yang akan menguarkan apa yang diucapkannya. Harus Luo Binghe akui putranya ini cerdasnya bukan main.
"Bagaimana bisa kau menebak itu Shen Qingqiu?, sedangkan dia adalah laki-laki yang berarti tak mungkin dia melahirkan anak. Belum lagi dia mati sebelum Zishu lahir." Luo Binghe masih penasaran dengan bagaimana putranya ini tahu.
Luo Chuhe sebenarnya malas untuk menjawab rasa penasaran Luo Binghe ini. Tapi mau bagaimana lagi dia harus menjawab nya, karena si kecil Zishu ingin kakak yang menghormati orang tua. Karena Chuhe adalah kakak yang baik dan selalu mendengarkan nasihat adik jadi dia akan berperan sebagai anak baik sekarang.
"Puncak Qinjing adalah wilayah yang tak mungkin di masuki orang luar sembarangan, bahkan murid dari puncak lain di Cang Qiong tidak bisa masuk ke teritorial puncak lain tanpa izin. Maka yang menemukan giok ayah pasti para murid atau master puncak Qinjing. Tapi jika seorang murid yang menemukannya, pasti murid itu menyerahkannya kembali pada ayah atau pada master puncak Qinjing. " Jawab Luo Chuhe.
"Bagaimana jika murid yang menemukannya justru menyimpan giok itu tanpa menyerahkan nya pada siapapun." Tanya Luo Binghe kembali.
"Ya aku juga awalnya memiliki pemikiran itu. Tapi setelah melihat Zishu aku yakin bahwa master puncak Qinjing lah yang menemukan atau setidaknya menerima giok itu dari murid yang menemukannya. Orang-orang mungkin tidak terlalu memperhatikannya karena Zishu masih kecil dan juga bersikap layaknya bocah seusianya. Tapi tidak di mataku, Zishu meskipun masih kecil, tetapi cara dia bergerak cara dia berbicara dan yang lainya itu terlihat sangat halus dan elegan seolah dia terlahir untuk menjadi sebagai seorang bangsawan sejati. Si kecil bisa seperti itu yang berarti ada yang mengajarinya atau dia meniru sekitarnya." Jelas Luo Chuhe.
"Belum lagi wajah Zishu sangat mirip dengan Master puncak Qinjing Shen Qingqiu. Dan asal ayah tahu saja aku pernah melihat lukisan wajah mastermu itu." Tambah Luo Chuhe.
Luo Binghe terkejut bahwa Luo Chuhe pernah melihat lukisan Shen Qingqiu. Tapi dimana dia melihatnya ? Ahh Luo Binghe merasa harusnya dari awal dia bekerja sama dengan putranya yang satu ini. Dia dapat menggali informasi setitik yang dia tahu dan memperhatikan setiap kejanggalan sekecil apapun... Benar benar menakutkan tapi sangat jenius disaat bersamaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Green Jade
RomansaLiontin Hijau yang Luo Binghe kira sudah menghilang dan hancur, justru kembali ke tangannya melalui seorang pria tua yang mengaku sebagai pelayan Shen Qingqiu. Pria itu juga mengantarkan hal lain yang tak pernah Luo Binghe sangka. Hal yang menurutny...