Acara perburuan telah resmi dibuka, seluruh peserta yang akan berburu di hari pertama sudah bersiap-siap, begitu juga para pangeran dan putri istana Huan Hua. Mereka juga ikut berpartisipasi dalam perburuan. Tetapi tidak semua pangeran dan putri akan berburu di hari pertama. Ada beberapa dari mereka yang memutuskan untuk kembali ke istana atau berkumpul dengan sesama saudara tiri mereka. ada juga yang berkumpul dengan para bangsawan.
Di pojok arena pembukaan Luo Qingge tengah berdiri sambil bersandar malas pada dinding dengan menguap. Matanya sayu seolah tidak tidur berhari-hari.
"Di di kau terlihat sangat mengantuk sekali?" Tanya seorang pemuda yang lebih tua begitu dia sampai di samping Luo Qingge.
Luo Qingge menatap kedatangan salah satu saudara beda ibu itu, "Yue Dage. Aku memang sedikit mengantuk. tadi malam aku sudah berburu lebuh dulu."
Pemuda bernama Luo Yue Qi hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum ringan. Dia sudah biasa dengan hobi berburu dimalam hari saudara se-ayahnya itu.
Luo Qingge menatap Luo Yue Qi dan bertanya, "Dage sendiri tidak akan berburu?"
"Tidak, aku tidak tertarik." jawabnya singkat.
"Ya Apasih yang bisa membuatmu tertarik." singgung Luo Qingge.
"Tentu saja ada. Bukankah kita baru melihatnya tadi." ujar Yue Qi tersenyum tipis. Luo Qingge terdiam sesaat seolah tahu apa yang dagenya itu pikirkan.
"Maksud dage bocah putih yang katanya saudara baru kita itu." tebak Luo Qingge.
"Yap benar sekali, bukankah dia sangat menarik?" ujar Yue Qi.
Luo Qingge mengangguk beberapa seolah setuju dengan pernyataan Yue Qi. "Aku juga penasaran dengan kelinci kecil itu. Bagaimana jika kita menemuinya dage?" usul Luo Qingge.
Mendengar julukan baru yang Luo Qingge ucapkan untuk adik baru mereka, membuat Yue Qi terkekeh pelan. Tapi ya dia setuju dengan usul Qingge untuk menemui adik manis mereka itu.
"Kau benar, ayo kita ajak juga An he di di, Chu he di di dan Xue Ji mei-mei untuk ikut juga." tambah Yue Qi.
"Setuju. Ayoo" ujar Luo Qingge sambil beranjak pergi bersama Yue Qi untuk mencari saudara mereka yang lain sebelum pergi menemui Adik kecil mereka yang bernama ZIshu.
Diantara para pangeran dan putri yang berjumlah 215 pangeran dan 112 putri Luo Binghe masing-masing dari mereka semua tinggal di istana khusus pangeran dan putri atau tinggal bersama ibu mereka masing-masing, kecuali untuk para pangeran dan putri dari para permaisuri seperti Lui Mingyan, Sha hualing, dan lainnya. Para pangeran yang lahir dari para permaisuri memiliki kediaman pribadi mereka sendiri di dekat istana ibu mereka seperti halnya Luo Qingge pangeran yang terlahir dari Liu Mingyan dan Luo Yue Qi yang terlahir dari Qin Wanyue. tidak hanya dikalangan permaisuri dan selir saja yang berkelompok atau terbagi berkubu-kubu. Para pangeran dan putri juga seperti itu Apalagi anak-anak permaisuri cendurung tidak akur dengan anak-anak para selir apalagi jika ibu mereka adalah bangsawan yang masuk sebagai selir Luo Binghe. Meskipun begitu baik Luo Qingge atau Luo Yue Qi tak menanggapi hal tersebut, mereka biasa saja dan bergaul dengan siapapun yang mereka anggap nyaman. Sehingga tidak secara langsung Luo Qingge dan Yue Qi memiliki cyrcle mereka sendiri.
Maka nya ada perkumpulan yang disebut Yun yang beranggotakan Qingge, Yue Qi, An he, Chu He dan Xue Ji. Mereka adalah perkumpulan para pangeran yang acuh dan tak terlalu peduli dengan urusan istana, mereka hidup dengan jalan mereka sendiri. Jika Qingge dan Yue Qi adalah putra permaisuri, Maka berbeda dengan An he, Chu He dan Xue Ji yang merupakan anak selir. Tapi mereka terhitung akur.
***
Sementara di tempat lain, tepatnya ruang kerja Luo Binghe. Ada Liu Mingyan yang tengah duduk di hadapan Luo Binghe yang tengah menangku Zishu yang fokus makan cemilan. Baik Luo Binghe dan Liu Mingyan tengah meminum teh mereka dengan tenang dan belum ada salah satu dari mereka yang membuka percakapan.
"Apa kau keberatan menjadi wali Zishu juga Mingyan?" tanya Luo Binghe tiba-tiba.
Lui Mingyan dengan tenang menjawab,"tentu saja. tapi aku masih ada pertanyaa."
"Tanyakan, aku akan menjawabnya." Perintah Luo Binghe.
"Kenapa anda baru memperkenalkan anak ini. dan kenapa memilih saya untuk jadi walinya juga?" ujar Liu Mingyan. Luo Binghe menghelas nafas lalu meletakkan cangkir tehnya diatas meja.
"Banyak hal terjadi. Alasan aku baru memperkenalkan Zishu, pertama ketika dia datang Zishu masih sangat kecil aku tak mau dia terbebani dengan status nya sebagai putra raja. Kedua, selama in Zishu belum pernah bertemu orang lain. Dia selama ini tinggal di hutan bersama pengasuhnya. jadi kemampuan sosialisainya masih kurang "Jelas Luo Binghe.
"Lalu kenapa aku memilihmu, alasannya karen kau istriku yang paling rasional dan kuat. Zishu tak boleh berada pada pengawasan ibu yang terlalu lemah. karena bisa saja dia dibuly oleh istriku yang lain. Selain itu diantara semuanya kau orang yang baik jadi aku yakin kamu akan menjga Zishu dengan baik. tambah Luo Bnghe

KAMU SEDANG MEMBACA
Green Jade
Storie d'amoreLiontin Hijau yang Luo Binghe kira sudah menghilang dan hancur, justru kembali ke tangannya melalui seorang pria tua yang mengaku sebagai pelayan Shen Qingqiu. Pria itu juga mengantarkan hal lain yang tak pernah Luo Binghe sangka. Hal yang menurutny...