Semburat kemerahan awan di alam ilusi itu terlihat begitu cantik seolah matahari terbenam disana benar-benar nyata. Luo Binghe dan yang lainnya masih senantiasa mengamati kedua orang yang merupakan dari ilusi dunia itu, kini tengah menghadap matahari terbenam.
Hēi'àn membuka percakapan memecah keheningan diantara mereka, "Kau yakin menitipkan benih ini padaku?" Ujar Hēi'àn seolah memastikan.
Shen Qingqiu yang ditanyapun hanya mengangguk ringan, "Jika aku tak yakin, aku tak akan menanamkan benih itu padamu." Jawabnya.
Hēi'àn hanya bisa menghela nafas, "Orang gila mana yang menanamkan benih dewa di tubuh iblis." gunamnya frustasi. Sedangkan telinga sensitif Shen Qingqiu yang mendengarnya hanya tersenyum tipis.
"Ya dan orang gila itu ada dihadapanmu." Ujar Shen Qingqiu ringan.
"Apa Xiǎnglè tahu?" tanya Hēi'àn.
"Tentu saja, kau pikir ada hal yang bisa luput dari pengawasan dewa Neraka bawah itu." Jawab Shen Qingqiu.
Jawaban Shen Qingqiu justru membuat Hēi'àn semakin menghela nafas seolah dia merasa akan sekarat. Hanya satu yang Hēi'àn pikirkan saat ini, yaitu Xiǎnglè pasti mengetahui apa yang Shen Qingqiu lakukan padanya di Jurang Neraka. Tapi sampai saat ini alam para dewa abadi Xiānjiè masihlah tenang seperti biasa seolah tidak ada hal yang terjadi. Ini berarti Xiǎnglè sang dewa Neraka bawah masih diam dan tidak atau mungkin belum melakukan apapun.
Melihat Shen Qingqiu yang masih dengan wajah tenangnya saat ini, Hēi'àn hanya dapat mengartikan bahwa orang dihadapannya itu telah mengunci mulut dan pergerakan dewa Neraka bawah itu. Entah bagaimana caranya Hēi'àn tidak ingin tahu, dia juga tidak terlalu peduli akan hal itu. Tapi sampai kapan Xiǎnglè diam itu lain cerita.
"Menurutmu sampai kapan Xiǎnglè akan tetap diam?" Ucap Hēi'àn mengungkapkan tanda tanya dibenaknya.
"Dia akan tetap diam, karena aku sudah mengikat leher bajingan es itu dengan tali berduri." Jawaban Shen Qingqiu membuat Hēi'àn merinding. Sekarang Hēi'àn yakin, Shen Qingqiu yang dipanggil sebagai Belati ular sang absolute bukan tanpa alasan atau alasan remeh biasa.
Tiba-tiba ilusi kedua orang itu melebur menjadi abu seolah tak pernah ada. Tempat itu juga ikut berubah secara tiba-tiba menjadi halaman sebuah kuil, yang mengejutkan rombongan Luo Binghe. Tapi mereka berhasil menangkap beberapa fakta yang yang berasal dari ucapan Shen Qingqiu dan orang bernama Hēi'àn dihadapan. Dan hal itu mereka membuat semua orang di kelompok Luo Binghe terkejut. Apalagi isi pikiran dari orang bernama Hēi'àn yang tertulis diatas kepalanya membuat mereka jadi mengetahui beberapa hal. Mereka semakin mempertanyakan eksistensi Luo Zishu bagi Shen Qingqiu dan dunia ini.
"Papa kita jadi di kuil?" tanya Luo Zishu memecahkan lamunan sekaligus keheningan diantara mereka. Luo Binghe jadi mengamati secara seksama disekitarnya yang berubah menjadi pemandangan halaman luas diluar sebuah kuil batu dihadapan mereka semua.
"Sepertinya ilusi tempat ini berubah." Jawab Luo Binghe.
Kemudian pandangan Luo Binghe beralih ke arah putra cerdasnya yang masih terlihat berpikir keras. "Bagaimana menurutmu Chuhe?" Tanya Luo Binghe penasaran tentang kesimpulan apa yang didapatkan dari salah satu putranya itu.
Luo Chuhe terdiam sesaat berpikir sejenak lalu menjawab, "Untuk saat ini aku hanya bisa menyimpulkan bahwa Shen Qingqiu adalah dewa begitu juga pria mirip ayah itu. Melihat wajahnya yang mirip dengan ayah dan juga dia itu iblis kemungkinan dia adalah dewa iblis yang diceritakan buku bangsa iblis."
"Lalu jika Shen Qingqiu ibu Zishu adalah orang yang sama dengan Shen Qingqiu yang seorang dewa dan seandainya dia bereinkarnasi menjadi manusia dan memiliki anak dari ayah padahal masih banyak pria yang lebih baik dan keren dari ayah. Dan dari cerita yang ku tahu tak mungkin juga Shen Qingqiu mencintai ayah. Itu seolah Shen Qingqiu hanya bisa memiliki anak dari ayah saja." penjelasan Luo Chuhe benar-benar menohok hati Luo Binghe, bisa-bisanya anak itu tidak mendukung ayah yang telah menurunkan wajah tampan padanya. Tapi, sekali lagi Luo Binghe mencoba bersabar, bagaimanapun dia tak bisa memungkiri anaknya ini punya pengamatan dan pemikiran yang tajam.
"Dan jika kita melihat kemiripan wajah ayah, aku hanya bisa berpikir mungkin saja ayah adalah salah satu dari garis keturunannya, artinya bisa saja ayah mewarisi benih yang Shen Qingqiu titipkan pada tubuh dewa itu. Dan bagaimana...?" ucapan Luo Chuhe terhenti, matanya mengarah menatap Zishu lekat.
"Bagaimana jika benih itulah asal dari Zishu??"
"Arghhh... Pikiranku liar sekali. Dengan segala imajinasi dan kecerdasanku ini. aku hanya bisa membuat kesimpulan gila ini ayah." Ujar Luo Chuhe.
Luo Chuhe memang mangatakan bahwa itu adalah kesimpulan liar dan gilanya. Tapi mereka semua yang mendengar itu kecuali Zishu seolah setuju dengan kesimpulan itu. Karena dengan semua keganjilan dari kelahiran Zishu saja bukan hal yang aneh rasanya jika ada penjelasan yang lebih aneh dan tak masuk akal lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Green Jade
RomanceLiontin Hijau yang Luo Binghe kira sudah menghilang dan hancur, justru kembali ke tangannya melalui seorang pria tua yang mengaku sebagai pelayan Shen Qingqiu. Pria itu juga mengantarkan hal lain yang tak pernah Luo Binghe sangka. Hal yang menurutny...