Legenda mengatakan bahwa ada sebuah pedang yang hebat dan mampu memerintah suatu negri dengan mutlak. Pedang legenda dengan kekuatan magis yang berbeda dengan kultivasi. Pedang yang siapapun dapat memilikinya. Maka orang itu akan menjadi penguasa, sekalipun jika orang itu adalah pengemis ataupun budak. Pedang yang turun dari alam tinggi dengan cahaya yang melesat sampai pedang itu mendarat menyentuh Bumi. Hari ketika pedang itu datang pohon-pohon tumbuh menjadi lebih cepat dan rimbun. Bunga-bunga bermekaran dengan indah. Para binatang dan hewan suci menunduk, para monster bergetar takut tanpa sebab, gunung-gunung bergejolak dan ombak lautan yang cepat menyentuh pantai, ikan-ikan berenang dan terbang ke udara seolah menari di langit.
Tapi sampai saat ini belum pernah ada yang melihat bagaimana bentuk pedang itu. Dan ada dimana pedang itu sekarang. Orang-orang bertanya apakah mungkin pedang itu belum bertuan. Karena tak ada kabar seorangpun yang naik tahta karena memiliki sebuah pedang istimewa itu. Shén jiàn begitulah orang-orang memberi nama pedang yang misterius dan penuh teka-teki.
"Apa pedang Shén jiàn itu benar-benar ada Shifeng?" Tanya Zishu yang sedari tadi mendengarkan Shifeng mendongengkan sebuah kisah tentang pedang magis bernama Shén jiàn.
"Entahlah. Saya juga tidak tahu, saya hanya bercerita menurut legenda yang saya dengar." jawab Shifeng.
"Hmm... Dari mana kau tahu kisah pedang itu?" Tanya si kecil Zishu kembali.
"Cerita pedang Shén jiàn memang tidak populer Tuan muda. Hanya beberapa orang yang mengetahuinya. Saya bahkan baru tahu cerita ini dari ibu anda Tuan Shen yang menceritakannya." jelas Shifeng.
"Kok aku tak pernah mendengar cerita ini dari Mama?" Zishu ingat betul ibunya itu belum pernah menceritakan kisah pedang Shén jiàn.
Shifeng tersenyum, "Saya yakin Tuan Shen juga sebenarnya ingin menceritakan kisah pedang Shén jiàn pada anda. Akan tetapi waktu yang beliau miliki kurang cukup."
Mendengar perkataan Shifeng membuat Zishu menjadi sedih. Shifeng yang melihat pancaran kesedihan dari manik indah balita didepannya merasa bersalah, karena telah mengatakan hal yang berkaitan dengan Tuan Shen.
"Tuan muda, saya tahu anda pasti merindukan Tuan Shen. Tapi jika beliau melihat anda sedih seperti beliau pasti ikut sedih." Shifeng mengelus rambut Zishu dengan lembut. Dia tahu bagaimana kesedihan akan kehilangan sosok ibu baginya. Shifeng jadi mengingat saat-saat Shen Qingqiu meninggal. Zishu sangat terpuruk dan tak mau makan, balita itu akan mengurung dirinya dan berbicara sendiri di kamarnya seolah dia sedang bercerita dengan ibunya. Butuh waktu lama untuk balita itu bangkit dari kesedihan.
Shifeng bersyukung, Zishu bisa kembali cerita setelah suatu malam. Shifeng penasaran apa yang membuat balita kecil itu kembali bersemangat disaat dia sendiri selalu gagal membuat balita itu tersenyum. Ketika Shifeng bertanya, Zishu tidak mau menjawabnya, dia bilang itu rahasia dan dia janji tidak akan mengatakannya pada siapapun.
Shifeng hanya berharap Zishu tetap ceria dan bahagia seperti harapan Tuan Shen. Shen Qingqiu telah menyelatkannya dan juga membantunya untuk mempelajari sesuatu. Bahkan Shen Qingqiu memaskkannya ke akademi dengan dia yang menanggung semua biaya hidup serta pendidikan Shifeng yang saat itu hanyalah bocah pengemis. Dan Shifeng berjanji akan selalu setia dan mengabdi pada Shen Qingqiu. Dia akan menjaga dengan nyawanya anak yang telah ditinggalkan oleh majikannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Jade
RomanceLiontin Hijau yang Luo Binghe kira sudah menghilang dan hancur, justru kembali ke tangannya melalui seorang pria tua yang mengaku sebagai pelayan Shen Qingqiu. Pria itu juga mengantarkan hal lain yang tak pernah Luo Binghe sangka. Hal yang menurutny...