Malam terdiam saat semilir angin dingin mengalir, bintang mencuri cahaya untuk menunjukkan kehadirannya. Balita kecil Zishu sudah tertidur dengan pulas, bergulung dengan selimut tebal dan hangat dibawah tepukan pelan sang ayah. Luo Binghe sesekali tersenyum melihat gunaman kecil mahkluk kecil dihadapannya.
"Malaikat kecilku." gunam pelan Luo Binghe sambil mencium kening Zishu.
Sekarang Luo Binghe bersama Zishu sedang berada di Cold Moon Palace, sebuah istana kecil yang secara pribadi Luo Binghe bangun agak jauh dari istana utama. Istana itu hanya di huni oleh Luo Binghe seorang dan tidak pernah didatangi oleh siapapun termasuk istri-istrinya. Cold Moon Palace terkenal sebagai istana terlarang dan siapapun tidak boleh mendekatinya. Hanya di istana ini Luo binghe dapat hidup dengan tenang tanpa gangguan apapun. Cold Moon Palace hanya di jaga oleh prajurit khusus di luar tembok istana. Sedangkan untuk kebersihan istana itu diurus oleh 10 orang pelayan pria dan 5 orang pelayan wanita yang khusus Luo Binghe pilih secara pribadi. Mereka semua adalah orang yang bersumpah setia pada Luo Binghe dan tak akan pernah berkhianat sekalipun, selain itu mereka juga terikat perjanjian darah dengan Luo Binghe. Sudah bukan rahasia bahwa darah Luo Binghe sangat istimewa. Dia dapat mengendalikan siapapun jika darah nya berada dalam tubuh orang itu. Pelayan dan prajurit Cold Moon Palace sendiri yang meminta untuk membuat perjanjian darah dengan Luo Binghe. Sehingga Luo Binghe pun mengabulkannya, dia memanipulasi darahnya agar dapat membentuk perjanjian.
Luo Binghe memutuskan agar Zishu dan Shifeng tinggal di Cold Moon Palace. Karna keberadaan keduanya tidak boleh terendus oleh orang luas. Luo Binghe sudah mengamatkan Zishu pada seluruh orang di Cold Moon Palace untuk tidak membiarkan balita kecil itu keluar Cold Moon Palace secara sembarangan. Dan mereka harus melaporkan apapun yang berkaitan dengan Zishu.
Jika ingin pergi ke luar Cold Moon Palace itu harus seizin dan sepengatahuan Luo Binghe. Baginya sekarang Zishu adalah harta tak ternilai miliknya yang telah Shen Qingqiu titipkan untuknya. Maka Luo Binghe harus menjaganya sebaik mungkin.
Selain itu, entah kenapa sejak kedatangan Zishu pedang Xinmo menjadi lebih tenang daripada sebelumnya. Padahal Luo binghe belum mengunjungi haremnya sama sekali. Karena biasanya untuk membuat pedang itu tenang Luo Binghe harus mengunjungi istri-istrinya untuk melakukan kultivasi ganda.
Entah hanya perasaannya saja, Luo Binghe selalu merasa tenang di samping Zishu, dia juga selalu merasa mencium wangi harum dari balita kecil itu. Seolah dia sedang berada di padang bunga yang luas di musim semi dengan angin yang bertiup lembut.
"Shen Qingqiu, bagaimana bisa kau memberiku anak yang sangat istimewa ini. Bahkan aku yakin dari langit sampai bumi aku adalah ayah yang sangat berutung karena anak mulia ini adalah putra kecilku." batin Luo Binghe.
Luo Binghe berbaring dan membawa tubuh kecil Zishu menuju pelukannya dan tidur menyusul anak itu menuju alam mimpi.
Sinar mentari menembus celah jendela menyoroti wajah tampan yang tengah tertidur terlentang dengan bagian dada terbuka dan seorang balita kecil yang tertidur terlungkup diatasnya. Luo Binghe terbangun dan menghalangi sinar matahari yang memancar. Dia tersenyum melihat bayi kecil lucu miliknya tengah tertidur diatas tubuhnya. Luo Binghe pikir putranya sangat aktif ketika tidur bahkan sampai menaiki dan tidur diatas tubunya. Suara ketukan pintu yang pelan membuat Luo Binghe bergegas bangun dan memindahkan Zishu kecil ke atas kasur dengan lembut lalu menyelimuti anak itu.
Luo Binghe berjalan dengan baju tidurnya yang sudah dia rapikan, membuka pintu dan terlihat Kasim Wen sang kepala pelayan Cold Moon Palace berdiri membungkuk hormat padanya.
"Tuan sarapan sudah siap, apakah anda akan makan sekarang?" Tanya kasim Wen.
"Aku akan makan setelah bayi kecilku bangun dan mandi, Kau boleh pergi, nanti aku akan memanggilmu lagi." perintah Luo Binghe.
"Baik tuan." Kasim Wen sekali lagi menunduk hormat sebelum beranjak pergi, Luo Binghe kembali memanggilnya.
"Kasim wen, bawa kemari secangkir teh dan air minum putih dan beberapa kue ringan." Perintah Luo Binghe.
"Baik tuan."
Kasim wen pun pergi untuk menyiapkan pesanan Luo Binghe. Sedangkan dia kembali ke dalam kamarnya mengambil beberapa dokumen yang harus dia periksa lalu duduk di kursi santai di kamar itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/325291417-288-k836344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Jade
RomanceLiontin Hijau yang Luo Binghe kira sudah menghilang dan hancur, justru kembali ke tangannya melalui seorang pria tua yang mengaku sebagai pelayan Shen Qingqiu. Pria itu juga mengantarkan hal lain yang tak pernah Luo Binghe sangka. Hal yang menurutny...