19

1K 117 4
                                    

Satu lagi fakta tentang Shen Qingqiu yang Luo Binghe ketahui. Luo Binghe sangat kesal sekali saat mendengar kalau Shen Qingqiu memiliki pasangan lain di kehidupan sebelumnya. Tapi Luo Binghe juga gak bisa protes karena saat itu dia sendiri bahkan belum ada. Kecemburuannya menjadi hal yang sia-sia, meskipun begitu Luo Binghe tetap saja tak bisa melepaskan rasa sesak saking kesal nya dia.

Luo Binghe mengusap rambut Zishu dengan pelan agar tak mengganggu tidurnya. Setelah pembicaraannya dengan Shifeng tadi, Luo Binghe semakin khawatir akan putra kecilnya ini. Jika benar Zishu adalah pewaris kekuatan bernama Shen Jian itu. Maka Zishu akan di incar oleh para dewa dan iblis yang tidak pernah dia ketahui. Berdasarkan cerita Shifeng dan kisah yang Zishu ceritakan padanya, dewa dan iblis yang dimaksud sangat berbeda dengan apa yang diketahuinya saat ini. Luo Binghe menyimpulkan bahwa mereka adalah asal mula dari dewa dan iblis sesungguhnya.  Artinya kekuatan mereka juga pasti berada diluar jangkauannya.

Apakah mereka yang Shen Qingqiu maksud adalah dewa dan iblis yang akan mengejar Zishu suatu hari nanti karena kekuatan Shen Jian. Dan entah kenapa Luo Binghe sangat yakin bahwa itulah yang sebenarnya. Berarti anak-anaknya yang akan menjaga Zishu di masa mendatang adalah mereka yang Shen Qingqiu pilih, pasti memiliki kekuatan yang hebat atau setidaknya memiliki kemampuan untuk melindungi Zishu.

Sekarang Luo Binghe semakin harus bersiap-siap dengan penuh kekuatan untuk bisa melindungi putra kecilnya itu.

Luo Binghe sangat tahu bahwa dirinya hanya pria tak bertanggung jawab karena hanya mengurusi satu anak saja dan tak memperdulikan anak-anaknya yang lain. Luo Binghe mengakui itu. Luo Binghe sudah membuang semua moralitas nya tapi bagi dia kehadiran Zishu bagai cahaya terang dalam kelamnya hati Luo Binghe yang sudah dia buang.

Luo Binghe tak akan menyangkal lagi bahwa dia masih mencintai shizun nya itu. Meskipun perasaan cinta itu tidak berlaku bagi Shen Qingqiu terhadap nya. Tapi sekarang Luo Binghe merasa bahwa kehadiran Zishu sudah cukup baginya untuk mewakili  bagian dari shizunnya itu sebagai bentuk cinta untuknya. Shen Qingqiu memberikan cinta pada satu-satunya putra mereka yaitu Zishu. Dan Zishu tidak hanya memiliki bagian dari Shen Qingqiu tapi juga bagian dari diri Luo Binghe sebagai ayahnya. Maka jika Shen Qingqiu mencintai Zishu, dia juga berarti mencintai bagian Luo Binghe yang berada pada diri Zishu. Logika sederhana ini membuat Luo Binghe merasa dirinya juga dicintai oleh Shen Qingqiu. Dan sekarang dia harus bisa melindungi anak yang menjadi bagian dari dirinya dan Shen Qingqiu ini.

***
Siang ini Luo Binghe tengah berada di istana pribadi Liu Mingyan sambil mengantar putra kecilnya untuk menerima pendidikan nya di istana itu. Meskipun sebenarnya pendidikan Zishu bisa di lakukan di cold moon palace. Tapi Luo Binghe juga harus menghargai Liu Mingyan sebagai ibu angkat Zishu sekarang. lagian di istana pribadi Liu Mingyan juga, Zishu dapat bertemu dengan kakak-kakaknya dengan bebas.

Sementara Zishu tengah belajar bersama kakak-kakaknya yang menemaninya di pavilun tengah danau. Luo Binghe menikmati Teh nya sambil memandang jauh putra kecilnya itu. Di sebrang nya ada Lui Mingyan yang juga sama sama menikmati teh nya. Diantara istri istri nya yang lain memang Luo Binghe lebih menyukai Liu Mingyan karena dia wanita yang cerdas, kuat dan tidak mudah goyah. Hari kedatangan Luo Binghe ke istana ini pun bukan tanpa tujuan.

"Jadi apa kau tahu dimana perkamen-perkamen itu?" Tanya Luo Binghe.

"Ya aku berhasil membujuk orangtuaku untuk memberikannya pada ku. Tapi saat ini aku hanya memiliki sepertiga dari keseluruhan nya." Jawab Liu Mingyan.

"Sisanya masih dalam pencarian. Dan saat ini belum ada informasi siapa yang memegang sisa-sisa perkamen itu." Lanjut Liu Mingyan.

"Aku ingin bertanya kenapa lord membutuhkan perkamen itu. Aku pikir kau tidak akan tertarik dengan cerita dewa kuno dari peradaban terdahulu?" Tanya Liu Mingyan.
Liu Mingyan merasa heran saat empat hari yang lalu, tiba-tiba Lou Binghe menyuruhnya untuk membawa perkamen kuno bekas peninggalan peradaban masa lalu. Perekam tersebut berisi tentang kisah dewa-dewa kuno yang tak mungkin diketahui oleh siapapun di eta ini. Keluarga Liu Mingyan menyimpan perkamen tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka. Karena perkamen tersebut diwariskan secara turun-temurun.
Luo Binghe tidak pernah tertarik dengan cerita para dewa apalagi dewa kuno, tiba tiba menyuruhnya membawa perkamen kisah tersebut. Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan besar baginya.

Liu Mingyan memperhatikan Luo Binghe yang seolah sedang mempertimbangkan jawaban seperti apa yanga akan dikatakan padanya. Sampai akhirnya Luo Binghe memutuskan untuk menjawab dengan kebenaran yang tidak sepenuhnya. "Sesuatu terjadi pada Zishu dan aku berpikir mungkin ini terkait kisah para dewa kuno sehingga itu dapat dijadikan petunjuk." Ungkap Luo Binghe.

"Apa yang terjadi pada Zishu?" Tanya Liu Mingyan penasaran.

Luo Binghe menghela nafas pelan. "Aku tak bisa mengatakannya sekarang, tapi kau akan segera tahu nanti." Lirih Lou Binghe.

"Aku harap lalu segera mengirimkan terjemahan dari perkamen kuno itu segera." Perintah Luo Binghe.

Liu Mingyan hanya bisa menerima jawaban Luo Binghe, karena dia tahu suaminya itu belum berniat untuk memberi tahunya sekarang.

"Hanya tinggal sedikit lagi, ku pikir aku bisa mengirimkannya nanti malam." Ujar Liu Mingyan.

"Baiklah." Timpal Luo Binghe.

Green JadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang