09

1.9K 228 4
                                    

Di depan meja kayu di suatu ruangan yang bisa di sebut sebagai kamar istirahat duduk Shen Qingqiu yang menatap Luo Binghe. Sedangkan yang ditatap masih dalam mode terkejutnya.
"Shi..shi.. Shizun." Panggil Luo Binghe.
"Duduklah! Aku ingin berbicara dengan mu." Ujar Shen Qingqiu.
Luo Binghe berjalan lalu duduk di sebrang Shen Qingqiu yang terhalang meja. Luo Binghe masih menatap Shen Qingqiu tanpa mengalihkan pandangannya sedetik pun dari mulai dia berdiri tadi. Luo Binghe yang awalnya merasa heran dan kaget karena ilusi mimpi Shen Qingqiu bisa berinteraksi dengannya. Karena seharusnya itu tidak mungkin. Tapi dihadapannya sekarang Shen Qingqiu barusan berbica dengan nya. Ini menunjukkan bahwa dihadapannya bukan lagi Shen Qingqiu ilusi, tapi benar-benar Shen Qingqiu. Luo Binghe ingin memuntahkan semua pertanyaan dalam benaknya. Tapi tak ada satupun yang keluar dari mulutnya.
"Bagaimana shizun bisa...?." Ungkap Luo Binghe ragu.
Shen Qingqiu masih dengan wajah dingin acuh tak acuh ya.
"Kau tak ingin menanyakan sesuatu padaku?" Tawar Shen Qingqiu.
Luo Binghe langsung tersadar dari keterkejutannya. "Bagaimanapun shizun bisa ada dimimpiku?" Tanya Luo Binghe.
"Sudah pasti ada suatu hal. Makanya aku bisa datang ke mimpimu?" Jawab Shen Qingqiu santai.
"Lalu bagaimana dengan Zishu?" Lanjut Luo Binghe.
"Sepertinya kau tidak bisa membuka bola ingatan itu ya." Ujar Shen Qingqiu.
Sebelumnya Luo Binghe menyuruh Shifeng untuk membawa bola ingatan yang Shen Qingqiu benamkan ditanah . Luo Binghe sangat penasaran dengan ingatan seperti apa yang sebenarnya dia miliki bersama Shen Qingqiu. Tapi ternyata hal itu sangat tidak mudah. Bola itu dilengkapi dengan suatu kode yang menguncinya. Bahkan Xin mo sekalipun tidak bisa membelah bola itu. Justru sebaliknya yang terbelah bukannya bola ingatan, malah disekitarnya yang hancur lebur. Jadi percuma saja. Luo Binghe memutuskan untuk berhenti berusaha. Sekarang Shen Qingqiu ada dihadapannya dia ingin bertanya-tanya.

"Bagaimana Zishu bisa ada?" Tanya Luo Binghe.

"Tentu saja karna aku dan kau bergemul menghabiskan malam yang panas." Jawab Shen Qingqiu.
Luo Binghe merasa wajahnya jatuh, saking tidak menyangka dengan jawaban Shen Qingqiu.

"Iya, mungkin jika kita benar-benar melakukan, hanya saja aku tidak ingat karena kau mengunci ingatanku. Tapi kau kan laki-laki dan tidak mungkin laki-laki bisa hamil apalagi melahirkan?" Luo Binghe kembali mengutarakan pertanyaannya.

"Itu karena aku hermafrodit." Jawab Shen Qingqiu singkat.

"Hermafrodit, apa itu?"

"Kau cari tahu saja sendiri nanti. Kedatangan ku bukan untuk hal itu. Ada hal lain yang ingin ku sampaikan."

"Baiklah, apa itu." Luo Binghe terpaksa mengalah walau dia Penasaran setengah mati. Tapi dia tak bisa memaksa Shen Qingqiu. Lagian kehadiran Shen Qingqiu dihadapannya pasti ada suatu hal yang sangat penting dan lebih mendesak.

"Di salah satu anak mu ada reinkarnasi Liu Qingge dan Yue Qingyuan." Beritahu Shen Qingqiu.

"APAA. Kau sedang bercanda." Teriak Luo Binghe.

"Kau pikir aku ada waktu untuk mengatakan omong kosong. Duduk dengan baik dan dengarkan aku." Perintah Shen Qingqiu.

Luo Binghe langsung duduk kembali dengan tenang.

"Karena mereka berdua bereinkarnasi menjadi anak-anakmu. Maka mereka menjadi kakak Zishu. Biarkan Zishu bertemu dengan kakak-kakaknya yang lain."jelas Shen Qingqiu.

"Kenapa?" Tanya Luo Binghe dengan tajam.

"Karena akan ada 5 orang keturunan mu termasuk reinkarnasi Liu Qingge dan Yue Qingyuan yang akan melindungi Zishu."

"Kenapa? Bukankah aku saja sudah cukup." Tanya Luo Binghe. Dia cukup yakin dengan kekuatannya dia bisa melindungi Zishu tanpa bantuan siapapun.

Shen Qingqiu menghela nafas. "Aku tahu kau kuat dan tak ada yang lebih kuat dari mu. Tapi di masa depan ketika mereka akan mengambil Zishu, kekuatan mu saja tidak akan cukup menahan mereka nanti. Biarkan kelima anak-anak mu yang lain ikut melindungi Zishu."

"Mereka siapa yang kau maksud?" Tanya Luo Binghe. Kenapa semakin banyak rahasia yang berkaitan dengan Shen Qingqiu dan juga putra kecilnya. Siapa yang dimaksud shen Qingqiu yang tidak bisa dihadapinya.

"Kau akan tahu nanti, karena itu bukan yang terpenting sekarang. Aku harap kau mulai memperkenalkan Zishu pada anak-anak mu yang lain. Karena Zishu nanti sendiri yang akan menentukan siapa yang pantas menjaganya." Jelas Shen Qingqiu.

Luo Binghe termenung sebentar sebelum suara Shen Qingqiu kembali menarik perhatiannya. "Ada pertanyaan terakhir sebelum aku pergi?" Ujar Shen Qingqiu.

"Apa kau membenciku?" Itu adalah pertanyaan yang selalu ingin Luo Binghe tanyakan pada Shen Qingqiu sejak dulu. Apakah Shen Qingqiu membenci, maka dari itu dia selalu menyiksanya sejak dulu. Atau Shen Qingqiu membencinya karena dia menyiksa Shen Qingqiu dengan kejam. Luo Binghe ingin tahu jawabannya.

Shen Qingqiu terdiam sesaat, kemudian dia membuka mulutnya. "Aku tak pernah membenci mu."

"Tapi kenapa kau selalu tak adil padaku. Selalu menyiksaku, mengabaikan ku. Kenapa?" Cerca Luo Binghe.

"Maafkan aku karna itu demi keegoisanku." Jawab Shen Qingqiu singkat.

Dari raut wajah Shen Qingqiu Luo Binghe tau dia tidak akan mendapatkan penjelasan yang lebih dari Shen Qingqiu.

"Kalau begitu terakhir. Apakah pernah terlintas dipikiran atau benakmu untuk menyukai, menyayangi, atau mengasihi ku?" Tanya Luo Binghe.

"Tidak pernah."

Jawaban Shen Qingqiu membuat Luo Binghe putus asa. Mengapa bahkan ada Zishu di antara mereka ada ingatan yang dia lupakan. Luo Binghe pikir setidaknya ada perasaan kasih dari Shen Qingqiu untuknya. Apa karna dia terlalu banyak berkhayal atau terlalu berharap. Bahkan sampai akhir pun shen Qingqiu tak menginginkannya mengapa?. Luo Binghe semakin terlarut sampai suara Shen Qingqiu kembali terdengar.

"Binghe."

Luo Binghe mengangkat wajahnya  menatap Shen Qingqiu dengan putus asa dan senyum yang sangat menyedihkan.

"Binghe, aku tak memiliki emosi seperti itu atau yang lainnya, tidak pernah setitik pun." Tutur Shen Qingqiu.

Setelah itu pandangan Luo Binghe langsung mengabur dan Shen Qingqiu lenyap.

Green JadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang