•
MHIBH♡
•
✩✩✩
Kai's Side
Karena suruhan Diana yang memaksa ku ke Cafe One Dream untuk memesan makanan yang sama saat terakhir kali kami datang.
Tepatnya, saat itu aku melihat Kanaya sedang bercanda gurau dengan laki-laki yang aku sendiri tidak tahu namanya. Yang jelas, dirinya sudah ku masukan kedalan list musuhku.
Dari depan Cafe terlihat gelap dan sepi, tapi aku tetap masuk kedalam sama sekali tidak memiliki cahaya sedikitpun. Samar-samar kulihat perempuan yang jalan kearahku sambil memegangi tembok. Seperti mencari saklar lampu. Ku dapati saklar lampu ada disamping kiriku.
"Fandi, Mbak Meta, Ka Feli?" panggilnya. Aku seperti kenal dengan suara itu. "Ini orang pada kemana sih." ucapnya lanjut lagi. Aku tidak salah lagi. Saat dirinya tidak sengaja menabrak tubuhku aku sudah bisa mencium aroma parfume white musk yang menyerobak kedalam hidungku.
Jujur, aku merindukan aroma ini. Wangi yang begitu tenang membuat siapapun menciumnya pasti akan suka.
Tangan lembut dan kecil milik Kanaya menjelajahi wajahku. Aku ingin waktu berhenti sejenak. Sebulan kebelakang aku sama sekali tidak pernah berani menyentuh tangannya, tapi sekarang ia yang menyentuhku. Senang? Tentu saja!
"Fandi? Ini lo apa bukan?" jari telunjuknya menyentuh hidungku. Rasanya geli. "Ini mah bukan Fandi, mana ada Fandi idungnya mancung kaya ikan curut." gerutunya begitu terdengar imut bagiku.
Okey, aku harus tetap cool meskipun Kanaya sudah mulai menyentuh bagian dada. Yaitu, tempat sensitifku. Karena takut aku pun mundur beberapa langkah lalu menyalakan lampu.
"SUPRISE!" aku terkejut, melihat beberapa karyawan Cafe diujung sana. Dan —laki-laki itu. Demi apapun aku jijik melihat mukanya.
"Happy Birthday Gurl." dia mendatangi Kanaya membawa kue bertuliskan. 'Happy birthday Kanaya Anggraeni Putri' apa ini? Kanaya ulang tahun? Aku mengecek kalender yang menujukan pengingat hari ulang tahunnya dan itu benar. Hari ini.
Sebuah pesan masuk membuatku teringat pesenan Diana. Ku biarkan keduanya, tapi lain kali aku tidak akan memberi laki-laki itu kesempatan untuk mendekati Kanaya. Barang sedikit pun, camkan itu!
"Kak, mau liat menu dietnya." kataku lalu diberikan menunya. Langsung ku tunjuk salah satu menunya. Dan melakukan transaksi. Selang beberapa menit pesananku datang bersamaan Kanaya yang keluar dari pintu dapur.
"Lilinnya diapain?" terdengar Kanaya hanya terkekeh.
"POTONG KUENYA!" suara teriakan dari arah lain. Aku terus menatap mereka berdua yang tepat dihadapanku. Manis sekali, saling lempar senyum manis rasanya ingin muntah saja melihat wajah jelek laki-laki itu.
Kali ini setan dikiriku mendominasikan pikiran ku dengan ide jahat. Sembari jalan dengan angkuh aku juga menyenggol bahu Kanaya dengan keras sampai kuenya jatuh.
"Sorry my girl," kataku dalam hati.
"Yaah ... " terdengar suara pilu dari mulut Kanaya buatku merasa bersalah. Tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah menjadi bubur.
"Woy! Punya etika gak lo!" aku menghentikan langkahku, kemudian berbalik badan sambil tertawa renyah.
"Gak ada." ucapku.
"Cepet minta maaf!" ku abaikan suaranya acuh tak acuh dan pergi tanpa sepatah kata lagi.
"DASAR BANCI!!"
Selama diperjalan aku terus menggerutu kesal pada laki-laki itu juga memukul stir dengan kerasa karena rasa salah pada Kanaya menyelimuti ku. "Bangsat lo, Kai! Serakah!"
✩✩✩
Kai bwya.. Rawr
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] MHIBH - END✅
Fanfiction[SELESAI REVISI] "Tokoh utama tetap jadi tokoh terkuat yang tidak bisa digantikan" ❀❀❀ End : Jum'at, 05 Agustus 2022 Selesai revisi : Selasa, 06 Juni 2023 🏅1 - txtmoa 2022 #40 cerita 🏅1 - leanavvab 2023 #12 cerita 🏅162 - hijrah 2023 #16,1rb cerit...