K A I - Tertekan

117 14 10
                                    

MHIBH♡

☆☆☆

Hari ini, hari pertama Hueningkai akan mulai bekerja pada perusahaan milik Ayah nya. Dari mulai pintu kantor ia sudah menjadi pusat perhatian, banyak dari kalangan muda yang menghentikan aktivitas nya dan banyak juga yang sedang berbicara berhenti tiba-tiba karena hanya seorang Kai lewat.

"Nisa! Nisa!" teriak seorang gadis berambut pendek dan berkacamata kedalam ruangannya dengan tergesa-gesa.

"Apa?" jawab gadis bernama Nisa dengan mata yang tetap fokus pada komputer.

"Lo tau nggak? Anak cowok nya pak bos besar ganteng bangetttt!!!" seru gadis itu.

Seinget Nisa, bos nya itu tidak mempunyai seorang anak laki-laki. Atau ia yang memang tidak tahu?

"Anaknya pak bos besar?"

"Iya!!"

"Emang pak bos besar punya anak cowok ya?" tanya Nisa lagi.

Gadis berambut pendek itu merolling eyes menahan untuk tidak berkata kasar. "Punya, orangnya juga ada di lobby noh, Jadi pusat perhatian satu kantor!"

"Masa sih? Mana coba gue mau liat," Nisa menatap lobby dari jendela ruangan nya untuk melihat seseorang yang di katakan oleh teman nya itu.

Mulutnya terbuka lebar——matanya tak berkedip setelah melihat orang yang di maksud teman nya.

Saat dia membalikkan tubuhnya dan bersiap untuk berteriak, mulutnya sudah di bungkam terlebih dahulu oleh gadis itu.

☆☆☆

Kai mengetuk pintu ruangan dimana Ayahnya bersinggah, ketukan pintu yang ketiga kali suara bariton dari dalam menyuruhnya masuk.

Kai menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Datang juga akhirnya," ujar Tuan Huening dengan bahasa Inggris.

"Clara, tolong buatkan saya dua kopi susu dan nanti langsung bawa masuk ke dalam saja." ucap Tuan Huening setelah menutup panggilan pada asisten pribadi nya.

Pria yang bernama Nabil David Huening itu menuntun anak kedua nya untuk duduk di sofa.

"Pengen kerja hari ini juga?" tanya David.

Kai mengangguk mantap.

"It just so happens that once our HRD resigned today, do you want to keep that place?" Kai manggut-manggut saja.

"Ada masalah?" tanya David untuk memastikan kalau Kai baik-baik saja ia tempatkan di posisi HRD.

"No, no. I'm fine." David percaya, bahwa anak laki-laki nya bisa di andalkan.

"What about Indonesian class?" tanya David lagi.

"Fun!" jelas Kai.

Sengaja David mengadakan les bahasa Indonesia khusus keluarga nya. Setiap hari Sabtu dan Minggu.

"Sudah sampai mana penghafalan mu?"

[1] MHIBH - END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang