K A I - Meminta Lagi

7 5 0
                                    

MHIBH♡


Yang vote book ini dari awal sampai akhir. Dpt cowok spek anak-anak tubatu.

☆☆☆


Melihat keributan di Rumah Sayap, membuat tiga orang yang baru sampai itu bergegas kedalam. Ada Ibu pemilik rumah dengan kedua asisten pria yang betubuh besar buat Kanaya terheran.

"POKOKNYA, SAYA TIDAK MAU. KAMU HARUS BAYAR TUNGGAKAN RUMAH INI!!!"

"Assalamu'alaikum." Anak-anak berlarian ke Kanaya dan Annisa untuk berlindung dibelakang tubuh mereka. Adira mendongak menatap Kanaya dengan mata yang berkaca-kaca, seluruh tubuhnya panas dingin, bibirnya sudah tak bisa membela diri.

Ibu pemilik rumah pun beralih pada Kanaya. "Tolong ya, kalau tidak bisa bayar sewa rumah jangan berani ambil tindakan." tandas si Ibu pada Kanaya.

"Maksud Ibu apa, ya. Bukannya kami tidak pernah telat bayar apalagi sampe nunggak?"

Wanita itu tertawa remeh. "7 bulan gak bayar itu yang namanya bukan nunggak?"

"Kok bisa!"

"Tanyain sana sama pekerja kamu!" kata si Ibu menunjuk Adira yang terus meremat bajunya sambil menunduk. Kanaya menatap Annisa disampingnya.

"Apa?" ucap Annisa lalu Kanaya bergeleng, lalu melirik sekilas Adira.

"Adira ..." panggil Kanaya buat jantung perempuan itu semakin berdetak tak karuan. Akhirnya, Adira semakin menunduk dan kuat meremat bajunya.

"Saya sudah kasih kelonggaran 2 minggu tapi belum dibayar juga. Terpaksa harus suruh kalian pergi dari rumah saya."

"Bu, jangan. Baik nanti akan saya bayar semuanya tapi tolong jangan usir kita." ujar Kanaya digelengi wanita itu. Anak-anak lain sudah menangis.

"Tidak bisa. Pak, tolong—"

"Ibu sebentar, saya disini sebagai donatur Rumah ini ingin melunasi semua tunggakannya."

"Kai!!"

☆☆☆

Kanaya tarik Kai keluar, begitu senangnya di bawa Kanaya sampai senyumnya mengembang. "Ngapain senyum-senyum. Dah, gila ya lo?" celetuk Kanaya melihat lengkungan itu yang tak kunjung hilang.

"Enggak. Seneng aja,"

"Makasih buat—" ujar Kanaya dipotong Kai.

"Di dunia ini gak ada yang gratis." Kanaya sudah meroll bola matanya dan melipat tangannya didada.

"Siapa juga yang mau bilang makasih buat gratisan, diminta aja enggak. Nanti gue bayar setengahnya dulu." katanya hendak ke dalam tapi ditahan.

"Kalau gak mau dibayar pake uang,  gimana?"

"Itu sih derita. Yang penting gue bayar ke lo, apa perlu sekarang?" Kanaya masuk dan keluar lagi setelah mengambil handphonenya. Ia mengecek aplikasi e-Bank nya. Sepertinya dia tidak perlu bayar setengah.

"Mana nomor rekeningnya?" Kai kasih nomornya biarkan Kanaya melakukannya.

Terdengar suara notifikasi handphone dari pemuda itu, di buka lalu dimasukan kembali ponselnya ke jaket. Kini giliran suara notifikasi dari Kanaya.

"Ini kenapa dibalikin lagi?"

"Aku gak mau."

Geram, Kanaya mentransfer lagi uangnya ke rekening Kai. Tetapi Kai juga kembalikan lagi uangnya pada si gadis. Siapa bilang aksi mereka ini sampai disitu, tentunya berlanjut sampai 4 kali.

"Woy, udah saldo gue bisa abis." Kai tertawa dan kembalikan uang Kanaya. Ini yang terakhir. Sepertinya Kanaya juga sudah pasrah.

"Tau, deh. Capek." gumam Kanaya.

"Gak denger tadi aku bilang apa, Sayang?"

Kanaya kaget dengar kata 'Sayang' dari Kai. Wajahnya sedikit memerah, tapi ia tutupi dengan tawaan. "Hah, apa. Sayang? Pala lo peyang kali!"

Kai tahu itu, gadisnya malu tapi coba untuk menutupi. Cekikikan Kanaya mereda. "Yaudah, terus maunya dibales pake apa?" final Kanaya sudah pusing dengan pemuda di hadapannya yang tak mau di balas dengan uang.

"Cinta." lontarnya. Salah. Kanaya salah. Ia benar-benar tidak tahu bahwa pertanyaannya akan jadi jebakan. Kai kini menatap Kanaya begitu dalam dan mengunci.

"Huh?"

"Balas pakai cinta. Bukan uang. Kembalikan cinta kamu yang sempat saya abaikan 2 tahun lalu, mungkin ini memalukan. Saya ingin merasakan lagi dicintai kamu. Kanaya."



☆☆☆



Ahaaaayyy, aku baper guys tolong T_T

Kanaya - Kai, JAYA JAYA JAYAA!!

maaf ceweknya gak aku kasih visual, karena bingung, terserah kalian mau pake siapa, imajinasi kalian sendiri juga gapapa hhe >>3<<

[1] MHIBH - END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang