Chapter 12 : HIAT

50 6 0
                                    

"Hiat Hiat Hiat" suara teriakan murid-murid yang memakai baju karate dengan posisi kaki kuda-kuda dan kedua tangan terkepal memukul kedepan secara bergantian.

"Lebih keras" teriak guru karate berkeliling

"HIAT HIAT HIAT" mereka berteriak kayak orang ngajak ribut

"Hana jangan mulut nya saja yang berteriak" ucap pak Refan mengelus dada untuk sabar selaku guru karate

Karena Hana duduk santai dan hanya mulutnya saja berteriak untuk membantu

"Pak saya cuman berniat baik" ucap Hana dengan wajah polos

Pak Refan tersenyum tertekan entah karena ingin marah atau buang angin

"Terimakasih atas bantuannya, tapi sekarang kamu cepat bangun di ikuti seperti yang temanmu lakukan" perintah Pak Refan seperti angin topan

Hana menurut saja dan mengikuti yang du perintahkan Pak refan, sepeetinya Hana sudah trauma dengan kejadian dirinya terkunci di perpustakaan.

#SKIP

"Oke setelah kita pemanasan kita mulai dengan 2 orang yang bersedia maju untuk melakukan gerakan yang bapak ajarkan kemarin" ucap Pak Refan

"Pak saya mau bertanya" ucap murid laki-laki yang berambut sedikit ikal

"Iyah romi ingin bertanya apa?"ucap Pak Refan dengan ramah

"Kok badan saya enggak panas yah pak, kan tadi bapak bilang kita udah pemanasan" ucap Romi dengan wajah bingung sambil memegangi pipinya

Hana terkikik dengan pertanyaanya namun dia memberikan 2 jempol untuk Romi

Pak Refan menghela nafas

"Jika ingin merasa panas pergilah kelapangan dan guling-guling disana" ucap Pak Refan dengan tersenyum mengerikan menahan emosi

Seketika hening, bahkan tak ada yang berani untuk bernafas karena takutnya

"Tidak ada pertanyaan lagi? Oke siapa yang mau maju? Tidak ada?" tanya Pak Refan meski sudah di jawab sendiri

"Pak saya ijin-" anak perempuan itu mengangkat tanganya dengan ucapan yang belum selesai

Semua menatapnya kagum karena keberanianya untuk mengajukan diri
Bahkan Pak Refan mulai tersenyum manis karena senang sambil mengangguk mmepersilakan, gadis itupun berdiri dari duduknya

"Saya ijin ke toilet Pak" lanjut gadis itu tanpa beban

"Yahhh"teriak murid lain yang kecewa bahkan ada yang sampai pingsan snagking terkejut tak sesuaiharapannya

Gadis itu hanya menatap teman-temanya dengan bingung dan polos

"Silakan" ucap Pak Refan

Gadis itu mengajak temannya untuk menemaninya ketoilet.

'Ternyata saya di prank' batin Pak Refan yang berteriak namun wajahnya tersenyum

Hana menahan tawa melihat kejadian itu, dia tak merasa gelisah karena pemegang sabuk hitam bisa di bilang Hana sudah Senior di peringkat karate.

"Baiklah kalau begitu, Hana maju"ucap Pak Refan

"Saya Pak"ucap Hana yang terkjut tiba-tiba namanya di panggil

'Yah tidak ada pilihan lain, semoga dia tak membuat temanya pingsan'batin Pak Refan tertekan

"Iyah kamu, maju kemari" ucap Pak Refan

"Tapi nama saya Hanaya Pak bukan Hana maju" ucap Hana

Teman-teman pada berbisik mendengar ucapan Hana dan membenarkannya

Hate Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang