Chapter 9 : Si Tengil Elizabet 2

50 6 0
                                    

"Kemana yang lain Pak?" tanya Johny
Selaku ketua kelas Ipa 1D setelah menaruh 2 ranjang berisi bola basket ke gudang olahraga di bantu Juna, namun Pak Rijal terlihat tertekan

"Bau apa ini" gumam Juna mencium seperti bau kotoran

"Mereka mencoba menangkap Elizabet" ucap Pak Rijal

"Siapa Elizabeth?" tanya Juna dengan wajah bingung, Pak Rijal menatap berbinar kearah Juna.

"Untunglah setidaknya kalian masih terlihat normal" ucap Pak Rijal mulai terharu sendiri

"Elizabet adalah nama burung pipit peliharaan Pak Mamat" ucap Johny

"Bawa air nya pelan-pelan awas tumpah" ucap Rumi yang terlihat ribet sambil membawa ember di temani oleh Bunga

"Buat apa mereka bawa ember pak" tanya Johny heran sekaligus bingung karena hidungnya sedari tadi mencium bau tak sedap

"Mereka Bapak minta untuk membersihkan motor Bu Dea" ucap Pak Rijal

Mendengar itu Juna dan Johny yang melirik motor Bu Dea dan ternyata dari sana sumber bau nya itu.

"Kata Pak Rijal kita bakalan di kasih uang masing-masing 50 ribu kalau bersihin motor Bu Dea sampe kinclong" ucap Rumi

'Gue sih sebenernya enggak mau karena di ancem bakal bongkar rahasia gue yang seorang junlovers' batin Bunga yg tertekan bahkan dirinya saja Jajan itu 1 juta masa iyah tergoda dengan uang 50 ribu saja.

Pak Rijal tersenyum terpaksa mendengar hal Rumi begitu.

"Doubel J lu enggak ada niatan mau bantuin apa?" Tanya Rumi aambil menyebor jok motor Bu Dea yang penuh kotoran Elizabeth, sedangkan Bunga dia jejingkrakan jijik sambil menutup hidungnya karena takut sepatunya yang mahal terkena genanga air yang terdapat kotoran elizabeth.

"Yaudah sini embernya" ucap Juna

Bunga melotot tak terima melihat Juna yag tampan membersikan kotoran Elizabeth yang bau.

"Jangan, lebih baik Juna dan Johny pergilah ke ruang kepala sekolah dan beritahu kalau Elizabeth tidak ketemu" ucap Pak Rijal yang menahan tangan Juna yang akan mengambil Ember berisi air yang tergeletak di tanah.

"Baik pak" ucap Juna dan Johny lalu pergi keruangan Pak kepala sekolah.

Pak Rijal tahu Juna dan Jhony ini murid kesayangan Pak Mamat pasti bisa meluluhkan hati Pak Mamat agar tidak memotong gajinya para guru hanya untuk se ekor burung pipir yang nakal.

Bunga melihat Juna dan Johny pergi pun menghela nafas lega, namun dia baru sadar dapat pelototan tajam dari Rumi yang terlihat kesal karena tak dapat bantuan.

~•••~

"Memang kita harus bicara bagimana ke Pak Mamat" ucap Jhony yang kebingungan

"Bicara saja apa adanya" ucap Juna dengan tenang.

Tanpa terasa sudah di depan pintu kepala sekolah.

"Kamu ketuk pintunya" ucap Jhony menyuruh Juna

TOK TOK TOK

"Masuk" sahut dari dalam ruangan

Juna dan Jhony membuka pintu terlihat Pak Mamat yang memugungi kami menghadap ke jendela

"Kamu sangat cantik Elizabeth" ucap pak kepala sekolah

"Pak Mamat apa gila yah gara-gara peliharaanya belum ketemu" bisik Jhony yg terlalu jujur

Hate Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang