Chapter 25 : Terkunci

55 5 0
                                    

Tubuh Hana terasa begitu mengigil karena terasa begitu dingin, malam hari ini anginya cukup kencang apalagi dengan Hana yang terkunci di rooftof bersama dengan Juna

'Dingin banget' batin Hana

Hana duduk bersanda di dinding dekat dengan pintu rooftof sekilas melirik Juna yang duduk di kursi terlihat tenang tanpa ekspersi apapun

'Dia manusia atau robot sih' batin Hana

Juna tak mempeedulikan tatapan Hana yang duduk jauh darinya, dan memilih fokus memandangi bintang di langit yang gelap

"Lemah, pukul orang kamu bisa tapi sama angin malam aja enggak kuat" Ucap Juna dengan sinis

"Emang lu pikir angin bisa gue pukul, atau lu yang mau gue pukul" kesal Hana

"Saya enggak takut" lirik juna ke Hana dengan tatapan tajam

"Emang lu tuh gila" ucap Hana

"Saya enggak butuh pendapat kamu" balas Juna dengan ketus

"Lu enggak bisa gitu pindah tempat duduk jangan di sebelah gue" ucap Haan yang kesal di kelas duduk satu bangku dengan Juna

"Itu bukan kemauan saya, minta lah ke Pak Jamal kalau berani, kamu itu cuman bermulut besar" Sinis Juna

Hana menahan diri untuk tak memukul Juna karena kesal

"Diam lu Junedi" kesal Hana

"Apa susahnya tidak membuat ulah apa kamu kurang kasih sayang hingga segitu inginya mendapatkan perhatian" ketus Juna

"Heh lu mending diem deh, lu tau apa emangnya perasaan gue, hah" Hana kesal bahkan berdiri dari duduk dan menghadap Juna yang masih di posisinya

"Memang kamu pikir di dunia ini hanya kamu saja yang ingin di di mengerti" ketus Juna

Hana masih menatap tajam kearah juna dengan menahan emosi

"Orang sepertimu seselalu saja memukul jika tidak sesuai hatimu memang kamu pikir dunia ini hanya milikmu saja dan hanya kamu yang berhak untuk melakukan apapun" Juna yang masih bisa menahan emosi namun nada bicara yang tak bersahabat

"Lu manusia yang enggak punya hati seolah-olah lu tau segalanya" ketus Hana

Juna diam terkekeh sinis mendengar ucapan Hana

Mereka berdua hening setelah sengit bertengkar.

'Ma, Juna rindu mama' batin Juna menatap bintang² di langit yang gelap

BRUGH

Juna meringit memsegar seperti sesutu terjatuh lalu segera menoleh kearah Hana yang kini tak sadar kan diri

"Hana" panggil Juna sedikit kencang

Namun tak mendapat seruan apapun sama sekali

Juna bangun dari duduknya dan berjalan mendekati Hana, Juna berjongkok di depan Hana yang sekarang terlihat mengigil

"Hana, Hana" panggil Juna

"Dingin dingin" ucap Hana gemetar

Juan menghela nafas lega mendengar Hana bergumam, segera Juna membenarkan posisi Hana agar kembali menyender di dinding dan melepas Jas seragamnya untuk menyelimuti tubuh Hana

"Kalau begini terus dia bisa terkena hypotermia"

(*Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan. Kondisi ini menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah.)

"Dingin Jun" Gumam Hana dengan mata terutup

"Bertahanlah sebentar" ucap Juna yang kini matanya meliar mencari sesuatu untuk menghangatkan tubuh Hana

Hate Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang