Hari ini adalah hari pertama UTS, Hana benar² sudah mempersiapkan dirinya dengan baik untuk mendapatkan nilai yang bagus sesuai kesepakatannya dengan Pak Refan
Hana mengerjakan Soal ulangan dengan sangat gugup namun juga berusaha bersikap dengan tenang
Bahkan sampai keningnya berkeringat dan perutnya sakit karena takut salah dalam menjawab soal ulangan
'Gue harus tenang supaya bisa berfikir' batin Hana
Hana berusaha yang terbaik semampunya dengan kekuatan yang ia punya
'Gue harus bisa, eskul karate ada di tangan gue' batin Hana
Pak Jamal bahkan terheran melihat Hana yang terlihat begitu serius karena saat ulangan harian Hana terlihat ogah²an mengerjakannya
Karena terlalu gugup melingkari kertas jawaban membuat ujung pensil nya menjadi tumpul
'Mampus, gue lupa bawa rautan pensil lagi' batin Hana frustasi menatap pensilnya
Tiba² muncul serutan di hadapanya, Hana melirik orang yang disebelah yang fokus mengerjakan soal UTS dengan sangat tenang
Dengan segera anak menyerut pensilnya dengan semangat 45
"Gue enggak boleh kalah sama junaedi" gumam Hana dengan semangat
Setelah melihat ujung pensilnya lancip kembali, Hana dengan semangat menjawab semua soal UTS
Hari pertama UTS sudah berlalu, Hana seperti mayat hidup energinya serasa terkuras hari pertama UTS ada 3 mata pelajaran yang harus ia kerjakan dan semua nya tidak ia sukai
"Semangat UTS tinggal 4 hari lagi" ucap Riananterlihat tanpa beban
Hana sudah tahu pasti ini hal yang mudah bagi Riana
"Gue pengen teriak, mana soal matematikanya susah lagi" ucap Hana kesal
"Hahaha lumayan olahraga otak" ucap Riana
"Kemana rumi?" tanya Hana
"Oh dia, lagi di ruang guru tadi bantu bawakan kertas jawaban pelajaran Bu Nia" ucap Riana
"Ketumben Rumi jadi anak teladan" ucap Hana
"Entahlah" ucap Riana juga keheranan
"Ayo kita pulang ke asrama" ucap Riana
CTRASSH
Tiba2 terdengar suara petir yang besar membuat Hana dan Riana terkejut
Seketika dirinya teringat anak kucing yang tinggal di bawah pohon dengan segera Haan berlari mengabaikan panggilan dari Riana yang kebingungan
"Pasti mereka ketakutan" gumam Hana
Berlari secara kilat karena sebentar lagi pasti hujan, bahkan ritikan hujan sudah turun dari langit membasahinya
Hana sudah di depan anak kucing yang masih di dalam kardus dengan segera Hana berjongkok dan membuka jaketnya untuk menutupi 3 anak kucing dari guyuran hujan
Tubuh Hana basah kuyup namun bibirnya tersenyum melihat tatapn polos dari ketiga anak kicing itu yang emnatapnya
"Tak apa, kalian aman" gumam Hana
Tapi Hana merasa aneh karena dia tidak merasakan lagi tetesan hujan yang membasahi tubuhnya seolah dirinya di tutupi sesuatu, Hana menoleh keatas terlihat sebuah payung yang menutup tubuhnya dari hujan lalu Hana melihat siapa orang yang membawa payung tersebut
"Bodoh" ucap orang yang membawa payung tersebut
Hana masih tak percaya dengan apa yang dia lihat Juna memayungi dirinya agar tak terkena air hujan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Of Love
Teen FictionHanaya Putri Dahayu adalah siswi yang selalu membuat ulah di sekolah dan menjadi langganan keluar masuk ruang bk. memiliki musuh bebuyutan bernama Arjuna Nugraha Wibisono yang merupakan siswa teladan dan populer sekaligus ketua osis yang hobi menaru...