Chapter 14 : Pukulan

41 6 0
                                    

"Kenapa kamu pukul Juna?" tanya Pak Jamal, Hana diam takut salah menjawab

Saat ini, Pak Jamal, Hana dan Juna sedang di Ruang Uks dengan Juna sedang mengompres pipinya yang terlihat memerah

"Ini hari pertama bapak mengajar setelah 4 hari bapak cuti, kenapa kamu buat ulah lagi" ucap Pak Jamal menahan kesal

"Pak, lihat wajah dia?" ucap Hana mdnatap sisnis Juna yang saat ini mengangkat sebelah alisnya penuh tanda tanya

Pak Jamal melirik Juna dengan bingung

"Yah bapak tahu Juna tampan, dan kamu iri?" ucap Pak Jamal ngawur

Hana menghela nafasnya, benar sudah pasti tak ada yang akan berpihak padanya

"Wajhanya mengesalkan, bapak jangan tertipu" ucap Hana  seperti sedang menghipnotis Pak Jamal

"Juna itu anak berprestasi tak mungkin dia membuat ulah" ucap Pak Jamal

Hana kesal sekali lalu menatap Juna yang kini terlihat senyum kemenangan

"Kalau begitu saya pergi ke kelas dulu pak" ucap Hana lalu berjalan menuju pintu untuk keluar karena merasa engap

"Ehh tunggu, kemari" perintah Pak Jamal

Hana menurut dan mendekat ke Pak Jamal

"Kamu belum meminta maaf dengan Juna, lakukan sekarang" ucap Pak Jamal dengan tangan besedekap

"Maaf" ucap Hana dengan singkat

"Tidak papa, saya tahu kamu kesal jadi saya pun minta maaf" ucap Juna

'Wah lihat dia lagi pencitraan di depan Pak Jamal' batin Hana merasa panas dan menahan diri untuk tak memukulnya lagi

"Oke kalau begitu berarti masalah ini selesai, eeitts jangan pergi dulu" ucap Pak Jamal menghentikan untuk kedua kalinya Hana yang ingin kabur

"Ada apa lagi pak?" tanya Hana

"Kamu tunggu sini, nanti kamu papah Juna hingga ke kelasnya" ucap Pak Jamal

"Tapi pak, kan pipinya yang lembab bukan perutnya" ucap Hana yang ogah menyentuh Juna

"Lakukan atau bapak hukum kamu bersihkan toilet satu sekolah" ancam Pak Jamal, Hana menyerah dan dengan mengangguk dengan terpaksa

"Baik pak" ucap Hana

Pak Jamal pun pergi dari ruang uks dan disini hanya ada Hana dan Juna

"Lu seneng, hah?" ucap Hana dengan emosi dan Juna menutup hidung sebentar

"Memang apa salah saya? Kamu sendiri yang memukul saya" ucap Juna

"Lu yang bikin gue kesel" ucap Hana

"Apa yang saya omong itu bener, dan jangan salahin orang lain untuk itu" ucap Juna datar

"Lu bener² ketua osis yang enggak punya hati" ucap Hana marah dan membuang muka agar tak melihat wajah Juna

Juna terkekeh pelan membuat Hana menjadi merinding sendiri

'Nih orang enggak gila kan?' Batin Hana

"Untuk apa saya pake hati, memang kamu siapa?" Ucap Juna

Hana seketika terdiam dan tak bisa menjawab apapun lagi

Juna berusaha bangun dari posisinya yang duduk di kasur uks, bahkan meski wajahnya sedikit lembam kemerahan dia bahkan tak terlihat kesakitan.

"Saya mau kekelas, tolong minggir" ucap Juna pelan

Hana menyingkir dari hadapan Juna yang kini berjalan pelan menuju pintu
Namun terhenti dengan tangannya memegang badan pintu.

Hate Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang