Chapter 2 : Kesal

116 8 0
                                    

"Pergi lu ke neraka" teraik  Hana dengan pelan sesekali menusuk-nusuk boneka beruang kecil dengan tusukan cilok. Sedangkan mulutnya juga sibuk menguyah cilok yang ia beli di kantin.

Hana benar-benar kesal, dia di ceramahi selama 5 jam di ruang Bk oleh Pak Jamal lalu disuruh tulis permintaan maaf 20 lembar dan jangan lupa keliling lapangan 20 kali.

jika begini Hana yakin dia pasti lama-lama bisa punya otot di perut seperti orang yang suka gym.

"Woy lagi ngapain dah komat kamit sendiri, kayak mbah dukun ajah lu"
ini suara orang tak mungkin suara setan dan Hana kenal suara ini tanpa perlu merilik pun.

"Woy itu boneka gue kenapa lu tusuk² pake tusukan cilok dah" ucap gadis itu merebut boneka yang di akui miliknya itu dari tangan Hana

"Maaf mi, gue kira ini boneka bukan punya lu" ucap Hana dengan santai

"ini punya gue, Boneka ini kan gue taro di kasur gue" ucap gadis itu masih tak terima wajah boneka kesayanganya ditusuk-tusuk begitu.

"Ya gue kira udah enggak kepake, kegeletak di lantai sih" ucap Hana tak mau ngalah juga

"Yaudah, iyah deh iyah" ucap nya mulai mengalah saja akan lelah jika berdebat dengan Hana

"Gue ke kelas lu, tapi lu nya enggak ada dari mana lu? Telat yah " ucap gadis itu dengan alis di naik turunkan

"Iyah gue telat mi, mana gue di ceramahin 5 jam lagi di ruang Bk sama Pak botak" ucap Hana kesal mengingat kejadia itu

"Wihh gimananya, biasanya lu bisa kabur sat set sat set"

"Gue ketangkep sama junaedi, ngeselin bener banget. Mana tadi murid lain juga ikut ngejar gue serasa di kejar-kejar zombie kayak di film train to busan" ucap Hana cerita sedangkan gadis itu memangguk mencoba sekuat tenaga memahami

"Pantas gue liat  juna sumringah bener mukanya pas masuk kelas" ucap gadis itu menahan tawa karena memang sekelas dengan juna.

KRING KRING
(Suara bel masuk kelas)

"Dah yuk masuk kelas, bawa noh tas lu" ucap gadis itu mengajak Hana untuk masuk kelas mata pelajaran ke 3 yang sudah di mulai,

Dengan malas Hana mengendong tas nya berjalan mengikuti gadis itu yang bernama Arumi nama lengkapnya Arumi Calestia Puspita biasa di panggil Rumi.

Hana dan Rumi ini bersahabat sekaligus teman sekamar di asrama, meski di sekolah memang beda kelas.

Rumi kelas Ipa 1D sedangkan Hana Ipa 1B jadi sekolah ini untuk kelas 1 Jurusan Ipa dan Ips Itu 1A - 1H

Hana sudah sampai di depan kelasnya, hatinya ragu masuk enggak yah apa bolos ajah yah begitu lah pikiran setannya.

Tapi setelah melihat Bu Nia guru sejarah jalan, tanpa pikir lagi Hana langsung masuk kelas dan duduk di kursinya bahkan teman sebangkunya menatapnya heran.

"Kemana pelajaran ke 1 sama ke 2?" tanyanya

"Biasa lah, ada urusan sama guru dulu" ucap Hana santai sekali

Gadis yang sebangku dengan nya hanya mendengus malas dia adalah teman dekat Hana selain Arumi namanya adalah Riana murid yang selalu dapat rangking satu di kelasnya dan menjadi anak kesayangan guru², nama lengkapnya Arshinta Riana Mustika

Bu Nia sudah masuk ke dalam kelas dengaan muka galaknya meski begitu termasuk guru favorit murid cowo karena memang cantik.

"Selamat siang anak-anak" ucap Buguru

"Selamat siang bu" ucap kami sekelas serempak sehingga suara mereka menggema seruangan kelas.

"Lanjut pertemuan kemarin, buka buku Lks halaman 10" ucap bu guru.

"Oh yah nih, catetan pelajaran ke 1 dan ke 2. Bawa pulang ajah nanti jum'at lu balikin" bisik Riana memberikan buku catatan 2 mata pelajaran itu ke Hana, memang sungguh teman yang baik

Hana menatap terharu ke arah Riani sambil menerima buku catatannya

"Nanti gue teraktir batagor deh di kantin" bisik Hana sambil tersenyum, Riana hanya ngangguki kepalanya

"Jangan lupa es nya juga yah" balas Riana dengan suara berbisik agar tak terdengar oleh Bu Nia yang tengah menjelaskan di depan

"Lu di kasih hati hati minta ampela, es beli sendiri lah kan batagor gue bayarin" bisik Hana sewot, dan Riana hanya memilih mengalah dan tak ingin berdebat berkepanjangan.

"Hei itu yang disana kenapa bisik²" suara Bu Nia, seketika membungkam mulut Hana dan Riana.

Bu Nia menghela nafas untuk menabahkan dirinya

"Riana jangan hiraukan bisikan setan di sebelah mu itu, fokus saja ke buku" ucapan Bu Nia membuat Hana kaget karena di katain setan

Riana menahan tawanya entah kenapa dari tadi Riana selalu menahan tawa
mungkin dia akan jadi juara satu jika ikut lomba tahan tawa.

"Baik bu" ucap Riana patuh

"Dikira gue setan kali" Hana menggerutu pelan

"Tenang lu bukan setan, cuman mirip" ucap Riana santai yang menatap buku Lks nya sambil berbisik.

"Lah sama aja" ucap Hana menggeplak kepala Riana pela pake buku Lks miliknya yang bahkan tak pernah ia baca

"Ehem, Hana maju kedepan" ucap Bu Nia.

Hana bengong menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan kalau dia tak salah dengar

Melihat Bu Nia melotot, Hana mengangguk dan maju ke depan papan tulis.

"Angkat satu kaki kamu dan kedua tangan kamu memegang telinga, lakukan itu sampai jam pelajaran ibu selesai" ucap Bu Nia dengan galak.

Hana menuruti perintah Bu Nia dari pada disuruh keliling lapangan, kakinya saja masih pegal karena sudah berlari 20 putaran keliling lapangan sekolah.

Teman-teman yang lain hanya bisa tertawa melihat Hana begini termasuk juga Riana, dasar teman durhaka.

Teman-teman yang lain hanya bisa tertawa melihat Hana begini termasuk juga Riana, dasar teman durhaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung..

Hate Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang